Lanjut!! Wkwk
siap lebih tegang?
gas ye jan lupa komen and Vote jan lupa juga bagikan!!•Alvin•
Alvin menatap rumah megah nan mengerikan dengan wajah tenang, ia menatap istrinya sebentar dan tersenyum begitu manis.
"Anda jangan keluar oke? Saya akan segera kembali"ujar Alvin sambil keluar dari mobil, pria mengenakan jaket hitam itu tersenyum dengan smirk, ia langsung masuk sambil membawa pisau dan senjata di dalam jaketnya.
Alvin berjalan masuk kedalam rumah besar itu dengan gesit melewati jendela, ia menatap keseluruh penjuru rumah saat melihat banyak bercak darah yang begitu basah nan sedikit kering, bau amis yang begitu menusuk. Alvin segera berjalan mengikuti darah itu hingga ia menemukan hal mencengangkan.
Mata indah itu terfokus pada satu titik saat menatap tubuh Rino yang masih tergeletak bersimbah darah, ia terdiam dengan mata tajam. Alvin terduduk di sebelah tubuh Rino dengan mata datar menyorot setiap tubuh Rino bahkan ia memegang bekas robekan yang di berikan oleh Fauji.
Ia tersenyum miring saat merasakan ada benda yang menyentuh kulitnya.
"Kau datang begitu cepat Al...VINNN......!"ujarnya dengan menekan ucapannya saat menyebut nama Alvin.
Pria paruh baya itu perlahan berdiri dengan senyum yang begitu mengerikan, ia bahkan melipat kedua tangannya dibawah dada.
"Hm... kau masih hidup?"tanya Alvin dengan nada meledek.
Fauji menyeringai, ia menurunkan senjatanya dan fokus menatap Alvin.
"Bagaimana hm? Kau telah bosen hidup rupanya"tawa Fauji membuat Alvin tersenyum smirk.
"Begitukah? Saya kira kau yang telah bosen hidup Fauji!"ucap Alvin sambil menendang Fauji dengan brutal.
Tatapan tajam menusuk kedalam kornea milik Fauji dengan tajam, pria itu terdiam menahan rasa sakit yang dia rasakan hingga membuat Alvin tertawa licik.
Senyum indah itu muncul dengan wajah mengerikan, mata membulat sempurna dengan mata hitam dan alis yang mengerut.
"Ada Fauji? Apa anda takut terhadap saya?"tanya Alvin membuat Fauji menggeram, ia mengepalkan kedua tangannya begitu kuat hingga membuat Alvin cekikikan.
Fauji mengeluarkan sebuah pisau berukuran sedang dan berlari kearah Alvin namun sayang Alvin tidak ada tandingannya.
Tangan kekar itu menahan tangan Fauji dan menendang perutnya begitu keras hingga membuat Fauji merintih kesakitan.
Alvin memiringkan kepalanya sambil melepas tangan Fauji dan kembali menendang tubuh Fauji dengan brutal.
"Kau bukan Fauji haha"tawa Alvin membuat ia terdiam.
Tiba-tiba ia tersenyum sambil memegang perutnya dengan kuat.
"Ternyata kau lebih tau pak Alvin, yah aku bukan Fauji yang kau bunuh dengan brutal!!"teriak pria itu- Farel membuat Alvin membulatkan matanya dengan senyum mengembang.
"Sangat menarik"senyum Alvin menatap kearah pria itu.
"Anda tau mengapa saya menghabisi saudaramu?'tanya Alvin sambil mengangkat satu alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the devil my husband
Misterio / SuspensoPersiapkan dirimu untuk mual saat membaca cerita ini! Bukan untuk bocil cengeng Jan baca cerita ini jika sedang makan😴