-ROSIE-
Bosan nongkrong di sini di tempat persembunyianku, apalagi rebahan di sofa sambil memegang remote TV terus dan berpindah saluran.
Aku pergi ke sini setelah aku datang dari rumah Nini, manusia keren sepertiku tidur di sana haha.
Aku memerah ketika aku ingat bahwa aku tidur dengannya di ranjang yang sama, terutama di ranjangnya.
"Rosie, kamu bilang suatu saat nanti aku juga akan melupakanmu bukan? Tapi sampai saat itu, bisakah kita tetap
berada di sisi satu sama lain?"Oh sial!.. Itu hatiku lagi.
Aku meletakkan tanganku di atas dada, dan di sana aku bisa merasakan jantungku berdetak tidak menentu.
Aku tersenyum pada apa yang dia katakan tadi malam, itu adalah kata-kata paling menghibur yang
pernah aku dengar.Dan Aksennya yang lucu, enak banget di telinga.
Saat itu aku tidak bisa menjawabnya hanya tersenyum karena aku juga tidak tahu jawabannya tapi aku senang. Aku sangat senang.
Saat ada seseorang yang menginginkanku dan bisa melihatku, aku mungkin tidak tahu berapa lama
kata-katanya akan bertahan tetapi yang aku tahu itu membuat ku bahagia.Aku tidak sempat mengucapkan selamat tinggal padanya lebih awal tetapi aku telah meninggalkan pesan bahwa aku sudah pulang.
Aku juga bertemu kakak laki-lakinya sebelumnya ketika aku meninggalkan rumah mereka. Dan aku tidak salah, dia tidak melihatku lagi haha, dia hanya melewatiku.
- kringg kringg
Aku terganggu oleh getaran ponselku yang aku taruh di atas perut. Aku meletakkan remote di atas meja dan menjawab teleponnya.
Hanya satu orang yang tahu nomorku, jadi aku tidak terkejut ketika mendengar suaranya yang indah.
"Hei bodoh! dimana kamu?"
Tenang tetapi kamu dapat mendengar penekanan pada setiap kata.
"Oh! Selamat pagi Nini!"
"Kau bahkan tidak membangunkanku sebelum meninggalkan rumah Rosie."
Aku bisa merasakan kekesalannya.
"Hei, Nini, kenapa kamu kasar sekali? Kamu tidak mengucapkan selamat pagi tapi kamu langsung marah?"
"Kalau begitu kita impas. Kamu bahkan tidak menyapaku selamat pagi sebelum pergi!"
"Kamu masih tidur Nini."
"Seharusnya kamu membangunkanku Rosie!" Suaranya sedikit ada peningkatan.
"Aku benar-benar tidak ingin mengganggumu. Tidurmu sangat nyenyak sekali sambil memelukku.. Hehe" kataku malu-malu. Memang benar karena saat aku bangun tadi, wajahnya menempel di leherku dan lengannya melingkari pinggangku. Jangan lupa bahwa kakinya juga ada di pahaku.
"Aku tidak melakukan hal seperti itu." Sangkalnya.
"Kamu melakukannya sayang."
"Di mana kamu sekarang Rosie?" Dia mengganti topik.
"Rumah." Kataku sambil berdiri, aku berjalan menuju kulkas untuk mengambil beberapa makanan ringan.
"Aku tahu kamu tidak di rumah. Keluarga Jeon masih di Busan."
"Rumahku bukan rumah mereka Nini." Kataku dan meraih oreoku. Aku berjalan kembali ke sofa dan mematikan tv.
"Kalau begitu beri tahu aku di mana."
"Maaf Nona Jennie tapi ini sedikit rahasia." Aku cekikikan dan menghancurkan oreoku, lalu aku menekan sedotan pada minuman chuckie-ku.
"Terserah, senang mengetahui kamu aman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You
Mystery / Thriller"Tunggu, apa kamu bisa melihatku?" "Ya! Haruskah aku tidak?!.. Aku punya mata bodoh!.." (Masih tahap Revisi)