-ROSIE-
Ketika kami tiba di rumah Kim .. Nini keluar dari mobil terlebih dahulu dan aku mengikutinya.
Dia berdiri di tangga pintu sambil menyilangkan lengannya untuk menungguku saat aku menutup pintu mobil.
Saat aku berjalan ke arahnya, suara di dalam kepalaku tidak bisa berhenti melantunkan kata-kata indah,
Cantik, halus, mempesona, menawan dan sempurna. Semua itu untuk mencerminkan betapa cantiknya dia sekarang.Anak perempuan yang terlalu sempurna! Siapa orang tuanya dan kapan aku bisa berterima kasih karna telah melahirkannya.
"Hei nak! Aku tau dia sangat cantik tapi sekrang berhenti menatap adikku seperti itu." tiba-tiba seseorang berbisik di telingaku. Aku dan saudara laki-laki Nini baru saja mencapai pintu depan rumah mereka.
"Apa yang dia bisikkan?" si kecil langsung bertanya dan memegang pergelangan tanganku.
"Itu bukan apa-apa Nini.. Hehe"
Apa dia berharap aku memberitahunya bahwa aku tadi memperhatikannya, Oh aku tidak akan melakukannya.
Aku melihat bahwa Suga Oppa sudah membawa kantong dari mobil lambo. Ketika aku melihatnya, aku langsung merasa lapar.
Kami memasuki mansion mereka dan langsung menuju ruang makan.
"Mungkin aku punya andil di sini karena aku sudah membantumu?" kata suga Oppa saat kami sudah duduk di meja makan.
"Tanya saja pada jennie, aku saja kakak favoritnya di bilang tidak boleh." Saudaranya menjawabnya sambil mengeluarkan isi tas, dia juga memberi Nini pembersih tangan yang dia minta.
"Hah?.. Tapi ini banyak loh." dia menatap Nini dengan penuh tanya.
Si kecil tidak menghiraukan mereka karena dia sudah sibuk meracik spageti yang sudah dibukanya dan dia juga mendapat beberapa ayam goreng.
Kami hanya melihat apa yang dia lakukan ketika dia meletakkannya di depanku setelah mengaduknya, dia juga mengupas ayamnya.
"Makan."
hanya itu yang dia katakan sambil menyerahkan peralatan makan plastik. Aku bisa merasakan tatapan dari ke dua orang di dekat kami.
"Jin, apa aku masih melihat dengan benar? Apa yang terjadi dengan adikmu?"
"Bahkan aku juga kaget dengan apa yang terjadi."
Aku mendengar mereka berbicara. Saat aku mulai menggigit makanan dan si kecil masih sedang menyiapkan makanan lainnya. Dia membuka tutup coke besar, mengambil kentang goreng dan memberikannya padaku.
Guys, aku sekarang dilayani oleh seorang putri. Aku mengalahkan semua orang itu hahahaha!!!
Tapi bagaimana si kecil tahu kalau aku suka kombinasi spageti dan irisan ayam goreng seperti ini? Apakah dia peramal atau hanya kebetulan?
"Terima kasih Nini.." kataku dan memberinya senyum terima kasihku.
"Sama-sama. Makan ini juga." katanya sambil menyodorkan burger padaku.
"Apakah kamu cukup hanya dengan itu? Apa kamu akan kenyang?" Aku bertanya melihat bahwa dia hanya
punya kentang goreng dan coke."Aku baru datang dari pesta, kau ingat? Aku sudah makan di sana." katanya.
"Ah benar. Tapi apakah kamu makan banyak di sana?" tanyaku sambil mengunyah.
"Sopan santun Rosie." dia mengingatkan dan menyeka bibirku dengan tisu.
"Aku hanya makan apa yang bisa ditangani oleh perutku. Jangan khawatir"
dia kembali ke kentang gorengnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You
Misteri / ThrillerMisteri, Romance. "Tunggu, apa kamu bisa melihatku?" "Ya! Haruskah aku tidak?!.. Aku punya mata bodoh!.." (Masih tahap Revisi)