Happy Reading..
..
-JENNIE-
Apa dia bilang?? 'Sayang' ?
Apa dia sakit? Dasar bodoh!
Setelah dia pergi, aku segera kembali ke area kolam.
Somi, pemilik rumah ini, menyapaku.
"Hei Jennie, dari mana kamu?" dia bertanya membimbingku ke kursi santai.
"Oh tidak ada, hanya.. aku tertarik dengan lukisan-lukisan yang berjejer di sekitar rumahmu." Kataku membuat sedikit kebohongan. Karena semua lukisan di sekitar rumah mereka memang benar-benar luar biasa, aku memperhatikannya saat mencari kamar Rosie tadi.
"Oh itu sudah lama sekali ada di sana. Aku tidak begitu tahu dari mana ayahku mendapatkannya" katanya dengan acuh tak acuh.
"Apa kamu membicarakan tentang lukisan itu Jennie?" Kata Jisoo, sepupuku.
"Iya, bukankah lukisan itu cukup menarik dan cantik?" kataku padanya.
Ya, menurutku, lukisan-lukisan itu menceritakan kisah misterius berdasarkan sapuan kuas dan warna yang digunakan.
"Aku juga merasakannya, senang berbagi ketertarikan denganmu *wink*" Lisa menyela.
".. Apa kalian memperhayikan inisial senimannya? Itu -R- meskipun tidak terkenal, Tapi dia pelukis yang hebat, apa mungkin ayahmu sendiri yang melukisnya?" dia melanjutkan.
-R- ? Apa itu dia? Roseanne..
Tapi bagaimana bisa ?
"Guys makan siang sudah siap. Kita lanjut ke ruang makan" seru Jungkook.
Kami semua duduk di meja makan besar mereka. Banyak makanan yang disajikan di depan kami sekarang. Namun sebelumnya saat si bodoh tadi disini hanya ada satu jenis masakan saja.
"Ayo makan semuanya!" Somi berkata dengan gembira.
"Di mana bibi dan paman?" Jimin bertanya kepada Jungkook.
"Mereka sedang dalam perjalanan bisnis seperti biasa, jadi hanya aku, Somi, dan para pelayan di sini." jawabnya.
"Ya itu sebabnya, terkadang membosankan di rumah." Somi menambahkan.
"Jadi maksudmu ingin punya adik lagi?" godaan Jisoo Unnie.
"Tidak, bukan itu maksudku" dia tertawa dan menyesap jusnya.
Itu mencurigakan, itu sangat aneh. Rosie jelas-jelas ada di sini, tapi sepertinya mereka bahkan tidak tahu dia ada. Dan apa hubungan dia dengan keluarga Jeon?
Setelah makan siang, kami melanjutkan acara Sabtu kami yang menyenangkan dengan melakukan hal-hal acak.
Satu hal yang aku perhatikan adalah si bodoh itu tidak pernah keluar lagi dari kamarnya bahkan di balkonnya.
Ya aku melihatnya sebelumnya, ketika aku datang ke sini. Dia sedang berjemur sendirian di balkonnya. Aku benar-benar bisa melihatnya, tetapi aku tidak tahu tentang teman-temanku yang lain apakah mereka bahkan tidak melihat tubuh indahnya saat mengenakan Bikin itu, kulitnya yang putih dan bulu matanya yang lentik.
Oh astaga bodoh sekali Jennie!!! Sejak kapan kamu mulai ngiler dengan tubuh wanita lain?!..
Kami juga melihat mata satu sama lain sebelumnya.. Tatapan mata yang tajam.
Sudah jam 5 sore ketika kami memutuskan untuk pulang. Sepupuku menurunkanku di rumah kami yang hanya berjarak beberapa blok dari mereka.
Saat masuk ke dalam rumah, aku langsung melihat Mommy dan Mama di ruang tamu, mereka sepertinya baru saja datang sepertiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You
Mystery / Thriller"Tunggu, apa kamu bisa melihatku?" "Ya! Haruskah aku tidak?!.. Aku punya mata bodoh!.." (Masih tahap Revisi)