4

428 74 4
                                    

Happy Reading..

..

-ROSIE-

Dua minggu berlalu sejak pertemuan terakhirku dengan Jennie. Dan sudah dua minggu pula dia membuatku kesal.

Aku sudah menerima dengan ikhlas mengenai fakta bahwa aku 'tidak bisa mendapatkan kembali tempat kedamaianku di Hutan Mini' Jadi aku teelaah menempatkan diriku di tempat nongkrongan yang baru.

Tapi si kecil Jennie itu punya rencana lain dalam hidupnya. Dia tidak pernah berhenti mengikutiku. Entahlah ketika aku bertanya tentang tujuan dia mengikutiku di sekolah, dia selalu mengatakan itu untuk penelitiannya.

Hmm Jenis manusia yang aneh

Tapi hari ini adalah hari keberuntunganku, karena ini hari sabtu, dan itu berarti tidak ada sekolah dan tidak ada si kecil yang lucu itu untuk mengganggu ketenanganku.

Ini hari yang cerah sempurna untuk nongkrong di dekat kolam renang. Tapi karena teman-teman saudaraku ada di sini, aku hanya bisa melihat kolamnya dari atas balkon kamarku. Cukup bagus, karena balkonku menghadap ke kolam renang dan halaman belakang. Jadi aku bisa menonton dari sini, tentu saja aku juga mengenakan baju renang seperti bikini, kacamata hitam, topi jerami, kursi berjemur, dan cemilan di sampingku. Seperti orang kaya sejati.

Adikku Somi sedang berjemur dengan Lisa dan Jisoo sambil bergosip. Mereka bertiga juga mengenakan bikini. Mereka terlihat seperti model yang berpose untuk majalah. Mereka cantik dan bermasa depan cerah.

Aku mengalihkan pandanganku dari kelompok mereka ke kelompok kakaku Jungkook di ujung lain kolam, mereka sedang menggoda Jimin dan Jhope. Semuanya memakai celana pendek pantai hitam. Tubuh mereka bagus, berotot normal yang biasa kita lihat pada atlet bola basket.

Jimin dan Jisoo adalah saudara kandung dari klan Park, mereka setara dengan klan Kim. Sedangkan Jhope berasal dari klan Choi.

Klan Jeon keluarga ini setara dengan klan Manoban, Lisa termasuk dalam keluarga itu.

Ada peringkat dasar keluarga di sini:

1. Kim
2. Park
3. Choi
4. Manoban dan Jeon

Itulah 5 keluarga kaya teratas di sini. Mereka pada dasarnya mengatur bagian Korea. Mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan dan dapat membuat hukum yang menguntungkan mereka. Benar-benar tidak masuk akal.

Aku sedang menikmati kesendirianku sambil mendengarkan earpod-ku, ketika kelompok di bawah menjadi sepi, maksudku aku sudah memakai earpod-ku tetapi aku masih bisa mendengar suara mereka sebelumnya tetapi sekarang sudah mereda.
Ketika aku melihat mereka, mereka sekarang sedang mengelilingi seorang pendatang baru itu. Aku tidak dapat melihat siapa orang itu, jadi aku mengabaikannya dan kembali melakukan apa yang aku lakukan.

Beberapa saat kemudian aku memutuskan untuk masuk karena itu sudah terlalu panas dan kulitku yang indah sudah menjadi gelap, jadi aku berdiri. Tetapi sebelum aku akan memasuki ruangan, penglihatan tepiku menangkap tamu pendatang baru itu yang tidak lain adalah Jennie si kecil iblis cantik itu.

Kehadirannya membuatku berhenti bergerak.

Dia hanya ada di sana duduk di salah satu kursi santai. Rambut hitam yang panjang bergelombang tertata rapi di bahunya, kulitnya yang putih bersih cukup terekspos karena ia hanya memakai bikini putihnya, minuman cocktail di tangan kiri dan mata kucingnya menatap mata cokelatku.

Senyum licik muncul dari wajah cantiknya.

Apa yang dia lakukan di sini??..

Ya Tuhan, apa kamu tidak mendengarku? Aku hanya ingin hari Sabtu yang damai huhu.

Aku bergegas masuk ke kamarku. Jantungku berdetak tidak menentu seolah-olah aku berlari ribuan mil.

Mengapa aku gugup?

Aku duduk di tempat tidurku memikirkan kemungkinan ide-ide yang harus dihindari.

Ketukan tiba-tiba di pintu terdengar di kamarku yang sunyi.

"Rosie, kamu bisa makan di bawah lebih dulu. Kamu tau kakakmu sedang kedatangan tamu" Kata Celly.

Aku melihat jam dan ini masih jam 11. Biasanya tepat jam 12 mereka akan makan siang jadi aku kaget ketika Celly memanggilku sebelum waktunya.

Asal kalian tau Celly juga mengatur jam alarm untuk memanggilku setiap kali kami makan. Ya, tentu saja bahkan Celly pun akan lupa bahwa aku ada.

"Baik." Aku hanya menjawab dan pergi ke kamar mandi untuk berganti dan memperbaiki diri.

Aku sedang menyisir rambutku ketika seseorang mengetuk lagi, ini masih 11:20. Jarang sekali Celly mengetuk lagi karena itu tidak pernah terjadi sebelumnya.

Aku membuka pintu sambil terus menyisir rambutku. Jennie dengan bathrobe memperlihatkan dirinya padaku.

"Hai Rosie!" Sapanya sambil mengedipkan mata.

Aku terkejut dan langsung menutup pintu di depan wajahnya dan menyandarkan punggungku di pintu, aku meletakkan tanganku di dada merasakan jantung yang kembali berdebar. Ah sial kenapa dia kesini.

Aku segera menenangkan diri dan membawa piring beserta peralatan makanku sendiri untuk kemudian membuka pintuku sekali lagi. Dia masih disana tapi sekarang sedang memelototiku. Aku hanya mengabaikannya dan terus berjalan sampai tiba di ruang makan di lantai bawah. Aku tidak menyadari bahwa dia juga ternyata mengikutiku.

Aku meletakkan piring dan alat makanku sendiri di atas meja, karena memang tidak ada yang menyediakannya untukku di sini jadi aku membawanya sendiri. Aku duduk di kursi kosong di ujung.

Aku merasa mata yang serius terus memperhatikan setiap gerakanku tapi aku tidak menghiraukannya. Aku hanya makan dengan tenang sambil memperhatikan waktu agar aku tidak melewati pukul 12 karena Saudaraku dan teman-temannya akan segera makan dan aku tidak seharusnya berada disini lagi.

Si kecil Jennie masih belum tahu caranya berhenti. Dia masih terus mengawasiku sampai aku selesai.

Aku membersihkan diri dan meninggalkan meja membawa alat makanku dan langsung pergi ke
dapur untuk mencuci.

Jennie hanya memperhatikanku dalam diam, seolah dia mempelajari setiap gerakanku.

"Hentikan itu Jennie." Kataku.

"Seperti yang kamu tahu Rosie, ada banyak pertanyaan di kepalaku saat ini. Apa kamu keberatan untuk menjawabnya?" dia berkata.

"Tidak, aku sedang tidak mood"

Dia hanya menghela nafas ketika mendengar jawabanku.

Tapi aku senang dia tidak memaksa, aku tidak ingin membicarakan apapun sekarang.

"Baiklah mungkin lain kali, tapi aku yakin aku akan mendapatkan jawabanku meski aku memaksamu untuk menjawabnya" katanya dengan tekad.

"Semoga berhasil, sayang" Aku memberinya senyuman kecil dan pergi ke kamarku dengan peralatan makanku



..

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang