Chapter- 03

55 10 0
                                    

Apa kabar kalian we?

Apa kabar kalian we?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mobil Lexus LM 350 seharga 3 miliar itu memasuki parkiran HHIS, banyak pasang mata melihat ke arah mobil itu.

Siapa lagi kalau bukan Quitta dan sahabat-sahabat nya? Mereka cukup terkenal di media sosial, fans mereka pun lumayan banyak.

"Ya Allah Vanya, lo make sepatu kagak selesai-selesai, kaya pakein sepatu ke ulat kaki seribu." Ucap Quitta yang melihat Vanya masih berada di dalam memakai sepatu.

"Vanya nih harus di geret aja." Ucap Kai yang di balas tatapan tajam oleh Vanya.

"CEPETAN ANJIR GUA DULUAN NIH YA." Teriak Kiya yang sekarang sudah menjadi pusat perhatian, Kiya yang di tatap pun hanya menyengir seperti kuda.

"Gak usah teriak-teriak masih pagi." Ucap Rebecca dan memukul lengan Kiya kuat.

"SAKIT BEGO!" Lagi-lagi teriakan Kiya menjadikan mereka pusat perhatian di parkiran yang cukup ramai.

"Setres-" Kai yang ingin berbicara pun di potong oleh Kiya.

"Setres gua lama-lama! Itu kan yang mau lo bilang? Udah lah yok ke kelas." Ucap Kiya yang sudah seperti cacing kepanasan.

"Udah yuk ke kelas, ni anak kumat." Ujar Nisa yang di susul gelak tawa oleh yang lainnya.

Mereka beriringan berjalan di koridor sekolah, beberapa pasang mata melihat ke arah mereka.

"Gua yakin pulang sekolah mukanya gak buruk!"

"Angkat aku menjadi temanmu."

"Alah gitu doank? Gua juga mah gak bisa."

Kira-kira begitu lah bisikan murid lain yang melihat mereka.

X-IPS 1

"Re, lo kenapa ambil IPS sendiri sih? Kan kita jadi berpisah seperti ini." Ucap Cece lebay.

"Lebay, kaya mau pisah 1 abad." Cetus Nisa yang di beri pelototan tajam oleh Cece.

"Gua masuk kelas duluan ya. Nanti istirahat ke kantin bareng." Ucap Rebecca yang di balas anggukan oleh ketujuh nya.

Mereka berjalan ke kelas mereka. Ketujuh nya memilih untuk masuk jurusan IPA, tetapi tidak dengan Rebecca, menurutnya ia tidak memiliki waktu sebanyak itu untuk menghafalkan rumus yang berakhir membuat dirinya pusing.

X-IPA 3

Mereka memilih tempat duduk yang akan mereka tempati, beruntung sistem tempat duduk nya hanya sendiri-sendiri, karna mereka berjumlah ganjil, tidak mungkin kalau mereka salah satunya ada yang duduk sendiri. Ya, katakan itu lebay, tetapi mereka memang sedikit susah untuk akrab dengan orang lain.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang