Chapter- 12

16 6 39
                                    

KLIK VOTE TERLEBIH DAHULU⭐

KLIK VOTE TERLEBIH DAHULU⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cece yang mendapatkan kabar bahwa Vanya sudah langsung berlari keluar kamar untuk memberitahu teman-temannya yang lain.

"Vanya udah sadar!" Teriak Cece lantang membuat yang lainnya langsung keluar dari kamar.

"Telpon cowok-cowok aja biar mereka yang anter kita kesana." Ujar Rebecca.

"Gua kabarin Kiya dulu deh." Ucap Lea kemudian menelepon Kiya.

Setelah beberapa menit mereka mengabari yang lainnya kini mereka sudah berada di perjalanan menuju ke Rumah Sakit, Kiya pun sudah di kabari dan katanya ia langsung kesana bersama dengan Jennie dan Darren, Agam pun akan ikut ke Rumah Sakit.

Di perjalanan menuju Rumah Sakit mereka semua menggunakan motor, menurut mereka lebih cepat menggunakan motor.

Aiden yang membonceng Kai dengan motor Kawasaki Ninja ZX-14R milik nya melihat dari kaca spion wajah Kai yang terlihat sangat bahagia, tanpa sadar senyuman terbit di wajah tampan Aiden

Mereka semua nampak terlihat sangat-sangat bahagia. Mereka sudah menunggu lama untuk Vanya sadar, mereka juga sudah menunggu lama untuk bercanda gurau bersama Vanya.

Tak lama mereka sudah sampai di Rumah Sakit, Cece yang sangat excited berlari langsung ke ruangan Vanya saat keluar dari lift di susul yang lainnya.

Saat Cece membuka pintu, ia dapat melihat Vanya yang sudah membuka matanya, walaupun ia masih melihat wajah Vanya yang terlihat masih sedikit lemah, lalu ada Zayyan yang setia menemani Vanya di samping nya.

"Vanya." Panggil Cece.

Vanya yang mendengar suara sahabatnya lantas langsung melihat ke arah Cece kemudian tersenyum.

Zayyan mundur memberikan ruang untuk ke-enam gadis itu melepas rindu kepada sahabatnya yang sudah terbaring koma dengan jangka waktu yang lama.

"Gimana kabar kalian? Gua tidur lama banget ya, maaf." Ujar Vanya lembut.

Mereka menumpahkan tangis nya, hati mereka menghangat mendengar suara lembut yang sudah lama tidak dengar menyapa telinga mereka kembali.

"Kok malah pada nangis sih?" Tanya Vanya terkekeh kecil.

"Orang lagi sedih malah di ketawain!" Kesal Kai sambil mengusap air matanya.

"Kiya mana? Kok gak ada?" Tanya Vanya.

"ALLO GUA DISINI!" Teriak Kiya yang sudah sampai kemudian berlari kecil menuju brankar Vanya.

"Walaupun gua koma udah lama kalian gak ada yang berubah ya." Ucap Vanya.

"Ya mau kaya mana? Masa harus jadi siluman." Ucap Rebecca kemudian mereka tertawa.

Jennie yang juga berada disana ikut menghampiri ke brankar Vanya juga. Dapat terlihat, pandangan tak suka Jennie dapat dari ketujuh gadis itu kecuali Kiya.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang