Chapter- 16

13 6 23
                                    

Salam sejahtera🤙🏼

VOTE DAN KOMEN NYA KAKAK❗

VOTE DAN KOMEN NYA KAKAK❗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAA!"


"Eh, Rebecca!"

Galant berjalan dengan langkah lebar nya agar dirinya dapat menghalangi tubuh Rebecca yang akan terjatuh, walaupun jarak mereka agak jauh.

Bruk

Galant menghentikan pergerakkan nya kala melihat Rebecca yang sudah terjatuh dan terlihat sangat mengenaskan.

"Sshh, aduh sakit." Ringis Rebecca merasakan sakit di tubuhnya.

Galant mengulurkan tangan nya agar dapat membantu Rebecca kembali berdiri. Uluran tangan Galant di sambut Rebecca, Rebecca mencoba berdiri tetapi nampak nya agak sedikit kesusahan.

Galant berusaha menjaga keseimbangan nya agar ia tidak terjatuh-

Bruk

Galant ikut terjatuh di samping Rebecca dengan kondisi kepala nya yang sedikit terbentur kursi.

"Akh, pala gua!" Galant memegangi kepala nya yang berdenyut nyeri.

"Gara-gara lo nih." Ucap Galant melirik Rebecca sinis.

"Lah? Kok gua? Lo itu, terlambat banget nolongin nya!" Balas Rebecca tak terima jika dirinya di salahkan.

"Padahal lo yang turun dari kursi nya kaya gitu, gimana gak jatoh." Ujar Galant kemudian perlahan berdiri diikuti oleh Rebecca.

"Yaudah sih, lebay banget!" Ucap Rebecca ketus.

Galant mengangkat kursi yang di naiki Rebecca ke tempatnya semula agar tidak mempersempit ruang di dekat lemari kayu tersebut.

Manik mata indah milik Galant terkunci pada satu objek yang menurutnya sangat menarik. Siapa yang menaruh mainan berbentuk cicak disini? Siapapun itu ia berterimakasih, dengan ini ia dapat menjahili Rebecca.

Galant menaruh benda tersebut di telapak tangan nya, Galant berjalan mendekat ke arah Rebecca kemudian menepuk pundak gadis itu agar benda itu tertempel disana.

Rebecca menatap Galant dengan tatapan heran, firasatnya tidak enak.

"Rebecca, liat pundak lo." Ucap Galant menunjuk pundak Rebecca.

Dengan perlahan Rebecca merotasikan kepalanya.

"GALANT ANJING! JAHIL BANGET SIH LO!" Rebecca melemparkan mainan tersebut tepat ke wajah Galant.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang