Chapter- 18

9 4 21
                                    

Salam sejahtera🤙🏼

Yo, VOTE DAN KOMENT❗

Tandain kalau ada typo🥸

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh siswa dan siswi Harison HIS, dimana perayaan hari ulang tahun sekolah mereka akan di adakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh siswa dan siswi Harison HIS, dimana perayaan hari ulang tahun sekolah mereka akan di adakan.

Panggung pentas, serta bermacam-macam tempat yang akan menjadi tempat perlombaan sudah siap, dekorasi classic menambah kesan aesthetic, banyak sekali tempat yang dapat dijadikan mereka sebagai spot foto.

Acara akan di mulai pukul 09.00, dan saat ini jarum jam masih mengarah pukul 07.00 pagi, dan yang pastinya saat ini murid dan guru sudah mulai mempersiapkan diri dengan pakaian terbaik nya.

Semua di sibukkan dengan kerjaannya masing-masing, sepertinya mereka yang akan menampilkan pentas seni musik, Rebecca dan tim nya harus di buat memutar otak karna Dagean sebagai Gitarist 2 tidak dapat masuk di karnakan sakit.

(Kalian bisa lihat Chapter- 14 kalau lupa siapa aja yang pentas nanti)

"Wadu, terus ini gimana?" Tanya Dion panik.

"Emangnya lo sendiri gak bisa Yon?" Tanya Naren balik.

"Pas latihan udah kebiasaan sama Dagean, takutnya malah nge-lag." Jawab Dion.

"Ck, kabarin anak musik lain yang bisa jadi gitarist aja." Ujar Galant memberi saran.

"Kalau gak ada yang bisa, tanyain anak lain aja walaupun bukan anak musik, yang penting dia bisa sesuai sama lagu yang bakal kita bawain." Lanjut Galant.

"Siap om Galon!" Seru Rebecca dengan gaya tangan hormat.

"Aelah cil, cil." Ucap Galant kemudian terkekeh kecil.

Sedangkan di kantin banyak sekali murid yang masih mengisi perutnya disana, padahal sebentar lagi acara akan di mulai.

Seperti Lea, Vanya, Quitta, Nisa, dan juga Kai yang masih menyantap makanan mereka di kantin dengan asik.

"Gua tadi lewat ruang musik, terus denger kalau Dagean gak masuk karna sakit. Jadinya gak ada yang jadi gitarist dua." Ucap Kai mulai menggosip.

"Lho, terus gimana?" Tanya Vanya penasaran.

"Gak tau juga. Eh Quitta, kenapa lo gak suruh Galaksi aja?" Jawab Kai, yang ia ketahui Galaksi sangat pintar dalam bermain gitar, Kai juga pernah beberapa kali melihat Galaksi memainkan gitar.

"Lo pikir mudah nyuruh si kulkas satu miliar pintu, yang punya kepala sekeras batu, dan asal lo tau, Galak pernah bilang ke gua kalau acara ini gak penting. Nah, gimana dia mau berpartisipasi coba?" Ujar Quitta panjang sambil mengingat cowok menyebalkan itu.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang