Chapter- 15

16 5 24
                                    

Hellow! Kangen sama akyu gak nich? Jawab kangen aja kangen gitu biar aing seneng.

VOTE DAN KOMENT❗

Masih di hari yang sama pada malam hari, Lea yang berada di kamarnya terlihat sangat sibuk dengan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih di hari yang sama pada malam hari, Lea yang berada di kamarnya terlihat sangat sibuk dengan ponselnya. Entah apa yang di lakukan oleh gadis itu ke benda pipih yang ada di genggaman nya.

Lea nampak bingung terlihat dari wajah nya, pasti ada suatu hal yang membuat Lea seperti itu.

"Hm, mau ngomongin apa ya?" Monolog Lea.

Lea menghela nafasnya yang kesekian kali nya membuat Kai yang sedang mengerjakan tugas sekolah mengalihkan atensi matanya ke arah Lea.

"Kenapa lo? Dari tadi kaya gitu mulu." Ucap Kai menatap Lea jengah.

"Kepo!" Balas Lea sehingga Kai mendelikkan matanya kemudian melanjutkan aktifitas nya yang sempat tertunda.

Lea beranjak dari posisi nya semula, gadis itu melangkahkan kaki nya ke arah balkon kamar. Terlihat bulan yang membentuk sabit dan ribuan bintang menerangi seisi bumi.

"Nyaman sih, tapi masih bingung." Gumam Lea lalu menghela nafas yang kesekian kalinya.

Sedangkan disisi lain Kai yang sedang mengerjakan tugas mendapatkan panggil telepon membuat nya sedikit kesal karna telah mengganggu aktifitas nya.

Incoming call from 4iD3n...

Kai menolak panggilan tersebut karna menurutnya pasti manusia satu itu hanya akan membicarakan suatu hal yang tidak bermanfaat.

Kai melanjutkan kembali mengerjakan tugas walaupun ponsel nya terus saja berbunyi karena Aiden yang berkali-kali menelepon dirinya.

Kai tetap saja tidak merespon, bodoamat pikirnya.

• • •

Quitta berjalan menuju lobby apartmen, gadis itu tadi mendapatkan pesan dari Galaksi bahwa cowok itu sudah menunggu di lobby apartmen.

"Kenapa gak langsung ke apartmen gua aja?" Tanya Quitta kepada lawan bicaranya itu.

"Biar cepet." Jawab Galaksi dengan wajah datar khasnya.

"Dih, kok lo jadi sok dingin gini sih? Biar keren begitu? Cuma awal-awal dateng dari Singapura aja lo baik, sopan dan santun. Sekarang? Udah kaya artis papan jebol." Cecar Quitta.

"Berisik. Ambil." Galaksi menyodorkan sebuah paper bag sehingga Quitta mengerutkan dahi nya bingung.

"Wah, apaan nih? Ulang tahun gua masih lama lho." Ucap Quitta seraya mengulurkan tangannya mengambil paper bag tersebut.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang