Chapter- 07

20 8 15
                                    

Allo, semangat untuk puasa nya hari ini. Jangan berhenti tengah jalan, wkwk.

Eh iya, kasih tanda kalau ada kesalahan dalam penulisan kalimat, atau pun nama dari tokoh. Kadang suka

Incoming call from Galak🐒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Incoming call from Galak🐒...

Quitta yang mendengar dering ponsel nya lantas langsung menjawab panggilan tersebut.

"Kenapa nelpon?" Tanya Quitta.

"Ta, Darren di keroyok anak Dipta HIS." Jawab Galaksi.

"Haa? Kok bisa, lo gak apa-apa?" Tanya Quitta khawatir yang di balas deheman oleh Galaksi.

"Dih, dasar es muka triplek!" Desis Quitta lalu mematikan panggil tersebut secara sepihak.

Tut.

"Gua yakin itu pasti Galaksi." Ujar Cece.

"Sok tau lo curut." Celetuk Kiya membuat Cece tak terima.

"Dih emang gua tau, emang nya lo yang nggak tau apa-apa." Desis Cece membuat Kiya mendengus sebal.

Quitta yang berniat memberitahu kabar Darren pun langsung di potong oleh Cece. "Galaksi nelpon-"

"Tuh kan bener!" Seru Cece yang di balas oleh jitakan Kai.

"Diem dulu lo itu!" Kesal Kai.

"Kata Galaksi, Darren di keroyok anak Dipta HIS." Ujar Quitta mampu membuat Kiya membeku di tempat nya.

Dipta High Internasional School (HIS), sekolah ini sudah sedari dulu menjadi musuh dari Harison HIS, Murid Dipta HIS tak akan membiarkan murid dari Harison HIS melewati wilayah nya ketika jam pelajaran sekolah. Mereka tahu itu jalan umum, Murid Harison HIS boleh melewati kawasan mereka saat bel pulang sudah di bunyikan.

"Lho, kenapa bisa? Terus Kak Sky keadaan nya gimana? Dia bolos ya?" Rentetan pertanyaan Kiya lontarkan kepada Quitta dan di balas gelengan kepala tanda tak tahu.

"Gua harus nyamperin Darren, gua takut dia malah inget kejadian itu." Ucap Kiya.

Kiya mengambil sling bag kesayangan nya lalu berlalu dari sana.

"Sekhawatir itu dia? Padahal luka di hati nya aja belum sembuh." Ucap Cece seraya menghela nafas.

"Kalau gua jadi Kiya sih ya, udah gua tinggalin tu monyet dari lama." Geram Rebecca. Kenapa kawan nya yang satu itu sangat bodoh sekali?

"Bener anjir. Cakep sih, tajir, tapi baik di depan doank, bisanya buat sakit hati, gak peka, liat yang lebih langsung di tinggal Kiya nya malah sibuk sama yang baru. Tuh setan pengen gua jadiin ayam geprek!" Ujar Nisa sambil memukul botol air mineral di genggaman nya.

"Udahlah, namanya juga bucin tolol. Mending kita fokus dulu untuk kesembuhan Vanya." Ujar Lea yang di angguki oleh kelima nya.

---

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang