Assalamualaikum#1

2.5K 272 36
                                    

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."


####

Suara monitor EKG dalam kesunyian terdengar saat ia mengerjapkan matanya. Putih terpampang jelas saat matanya menerawang kelangit kamar.

"Dimana, aku?"

Pria itu memejamkan matanya kembali mengingat apa yang terjadi sebelum ini.

"Kalau aku dengan Kayla, pasti aku akan hidup tenang, tidak memikirkan kebutuhan yang terus kau rong-rong dari aku, dia kaya, dia dermawan, dia cantik, dari keluarga baik-baik!"

"Astagfirullah, Apa maksudmu? Kenapa membandingkan? Kau pikir karna aku tak pernah mengungkit kekuranganmu, kau sempurna? Hei, kau lupa diri!"

Suara-suara amarah berkecamuk dikepalanya. Seketika ia teringat saat ia bertengkar hebat dengan istrinya lalu ia keluar rumah. Dengan amarah ia menarik gas motornya dalam-dalam. Ia mengebut didalam komplek yang sedang lengang karna sudah tengah malam. Namun ada yang berkelebat didepannya yang membuat ia membanting kemudi motornya tanpa arah dan menabrak benda asing yang kemudian membuatnya terpental dari motornya hingga helm yang dikenakannya melayang entah kemana lalu ia merasakan kepalanya terbentur pembatas jalan dan setelah itu ia tak tahu lagi karna semuanya menjadi gulita.

Dan kini, ia membuka matanya diruangan yang dingin dengan suara monitor yang asing namun tidak dengan aromanya. Aroma rumah sakit dan suasananya yang begitu mencekam. Tubuhnya terpasang alat-alat yang ia pastikan untuk menyokong kehidupannya. Oksigen, monitor EKG, dan ia sempat mengangkat tangannya yang terpasang infus untuk menyentuh kepalanya yang berdenyut.

Ia membuka lagi matanya. Tidak ada sesiapa. Kemana Ily? Pasti istrinya itu sudah tak peduli. Biarlah. Ia juga sedang pusing karna keadaan mereka yang sedang tidak baik saja. Usahanya sedang mengalami kesulitan. Ia bangkrut sementara Ily saat ini hanya bergantung padanya. Ada rasa menyesal kenapa dulu ia meminta Ily untuk menetap dirumah saja tanpa bekerja. Ia menyanggupi akan memenuhi semua kebutuhan istrinya itu. Ia rasa cinta yang terdapat didalam rumah akan menentramkan dan tercukupi dengan segenap kemampuannya berusaha.

Kriettt!
Pintu ruangan mencekam itu terbuka. Matanya refleks menutup kembali hingga ia tak tahu siapa yang datang. Ia pikir pastilah istrinya. Siapa lagi?

"Harusnya saat ditemukan ia sudah mati, kenapa bisa masih ada denyut nadi?"

"Aku tidak tahu, Dad, aku sudah melakukan semua yang harus kulakukan, dia sudah tidak bernafas saat kami masukkan kedalam mobil dan mendorong mobilnya kejurang!"

Astagfirullah hal adzim.
Ali memasang pendengarannya baik-baik. Apakah ia tidak salah dengar pembicaraan ini? Kepada siapa ditujukan? Dirinya? Tidak mungkin. Ia tidak lupa siapa dirinya. Mereka pasti tidak membicarakan dirinya. Lalu membicarakan siapa?

"Aku sudah lelah menjadi istrinya, daddy berjanji ini untuk sementara bukan? Aku tidak mencintainya dad, disentuhnya saja aku tidak mau, aku jijik setiap kali dia bersikap mencintaiku, dad!" Keluhan itu terdengar tertekan ditelinga Ali.

"Ali memang mencintaimu, itulah sebabnya ketika daddy menyuruhnya meminangmu dia tidak menyia-nyiakan kesempatan!" Ucap suara yang terdengar berat disebut daddy, menyebut namanya membuat Ali terkesiap.

"Dengan mengatakan aku juga suka padanya? Daddy menjerumuskan aku!" Sungut suara perempuan yang didengar Ali lagi. Ali semakin heran saja. Sebenarnya ia ada dimana? Siapa orang-orang yang berbicara pelan namun jelas terdengar ditelinganya kini?

Assalamualikum, Yaa Qalbii! (Untukmu Aku Kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang