Assalamualaikum#13

783 215 33
                                    

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa."
(HR Tirmidzi)

#####


"Sepagi ini sudah siap mau kekantor?"

Ali yang baru saja keluar dari kamar tamu menoleh sesaat tanpa menghentikan langkahnya.

"Kenapa? Ada yang aneh?"

"Anehlah, kamu pergi pagi-pagi sekali saat aku belum bangun, dan pulang tengah malam saat aku sudah tidur, sengaja ya menghindar!"

"Gak juga, aku memang sedang membiasakan diri dengan hal-hal yang baik dan sehat!"

"Tanpa sarapan itu sehat?"

"Aku sedang puasa!"

"Puasa? Puasa apa, inikan bukan bulan puasa? Lagi pula buat apa?"

"Kamu tidak tahu puasa sunah senin kamis ya?"

Shesa terlihat mengeryit.

"Banyak keutamaan puasa senin kamis, salah satunya mendapat ampunan dan pahala yang besar, harusnya kamu juga belajar, sudah banyak dosa, jangan ditambah lagi!"

"KAU!!!"

Tanpa pamit pada Shesa, Ali melangkah keluar dari rumah.

"Satu lagi, untuk sementara aku akan tinggal diapartemen, aku sedang masa pemulihan, aku sedang tak ingin melihatmu!"

Ali menoleh tanpa membalik badan saat mengatakannya kepada Shesa. Sebenarnya ia ingin diam-diam saja namun ia cukup berbaik hati agar tidak dicari-cari.

"Maksudmu apa hah? Sejak kapan kau bisa mengatur hidupmu? Kau tidak punya apa-apa, kau benalu yang numpang hidup dengan keluargaku!"

Ali tersenyum miring.

"Sebaiknya kau katakan itu kepada dirimu!"

Shesa semakin melebarkan mata. Ia sungguh kesal dan menghentakkan kakinya geram. Alija Biantara sudah mulai berani padanya. Sejak harusnya mati ia seperti menjadi orang lain yang tidak bisa ia kemudikan lagi. Ia seperti tidak punya perasaan apa-apa padanya. Menghindari temu apalagi berdekatan. Suatu hal yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan.

Tidak ada posesif.
Tidak ada kata-kata manis yang baginya memuakkan. Tidak ada senyum sapanya setiap pagi meski dirinya acuh.
Apakah karena dia mendadak sholeh hingga segala rayu iblisnya sudah tidak mempan. Apakah karna belasan hari ditinggal tanpa dikontrol semua upayanya meracuni tubuh dan pikiran Ali sudah tidak mempan lagi?

BRUMMMMMM!
Shesa hanya bisa membiarkan mobil yang menderu menghilang dari pandangnya.

Sebetulnya perpisahan dengan Ali adalah harapnya. Namun dengan caranya bukan dengan cara Ali. Seharusnya terpisah mati hingga ia akan menggenggam semuanya tanpa merasa cemas suatu saat harta dan tahta akan berpindah tangan.

"Kenapa bisa dia masih hidup? Padahal kalau dia mati meski diotopsi pasti akan mudah bagi daddy untuk menutup kasusnya!" Rutuk Shesa.

Shesa begitu yakin dengan power yang dimiliki ayahnya didunia usaha yang dibackingi dan dekat dengan aparat. Ia bahkan tidak takut kalau seandainya rencana busuk mereka terhadap Ali  terbongkar karena ia yakin dengan harta yang mereka miliki mereka bisa menutup mulut banyak pihak. Dia lupa, rencana Tuhan bisa saja berbeda dari rencana manusia. Mudah bagi Allah membolak-balikkan keadaan.

Assalamualikum, Yaa Qalbii! (Untukmu Aku Kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang