Assalamualaikum#14

845 223 49
                                    

"Pakettt!"

"Bu, sepertinya ada paket lagi."

Lagi. Ya, lagi.
Kali ini apa lagi setelah sekeranjang buah mangga, sekeranjang roti beraneka rasa favoritnya, sekeranjang susu ibu hamil rasa coklat yang dipesan dari platform jual beli online. Tidak ada pesan apa-apa dari pengantaran itu kecuali nama pengirimnya.

"Alija Biantara!"

Ya, bos Gama Asia yang menjadi investor Alhabb properti itu pelakunya.

"Buu, ada kiriman tapi bukan dalam bentuk parcel dikeranjang!"

Mida mendekatinya dengan bungkusan hitam ala kiriman platform orange.

"Berat bu, apa ya isinya?"

"Dari siapa kak?"

Mida terlihat membaca nama pengirim dari paket yang terbungkus bahan plastik hitam itu.

"Ali Biantara, isinya : setelan baju hamil." Ujar Mida setelah membaca pengirim dan juga nama toko serta isi dari paket tersebut.

"Dia kenapa ya kak Mida? Sepertinya ada yang gak beres deh!" Ily mengungkapkan keheranannya sambil memandang paket itu. 

"Tapikan bu, meski pak Alija sudah banyak memberi apa-apa, beliau gak ada minta macem-macem sama ibu!" Bela Mida.

"Gak ada sih, dia ngechatt aja gak pernah kalau aku gak ngechatt buat kasih tau dia kirimannya sudah sampai!"

"Ibu juga dengan senang hati menerima kok!"

"Yakan mau gimana lagi, kak, semua favorite aku, buah kesukaan aku, roti kesukaan aku, susu kebutuhan aku, dan sekarang baju hamil keperluan aku," Ily menyentuh perutnya yang makin menggunung. Semalam 7bulanan, hari ini dapat kiriman. Apakah ia harus mengatakan rezeki anak sholeh? Tidak, rezeki itu sudah tertakar takkan tertukar. Allah yang menggerakkan hati seseorang untuk berbuat. Dan ia teringat kalimat familiar 'Tidak ada daun yang jatuh tanpa atas izin Allah'.

"Coba dibuka kak Mid!"

"Baiklahhh!"

Tanpa diminta kedua kalinya Mida dengan sat set sot nya membuka paket itu. Ia penasaran bagaimana setelan baju yang dikirimkan bos Gama Asia itu kenapa serasa tebal sekali.

"Wuihh, 6biji setelan, 6biji dress bu, astaga, dikira mau dijual lagi beliin baju selusin!"

Ily meringis mendengar ungkap Mida, dan ketika Mida mengguar pakaian itu satu-satu ia seperti teringat sesuatu.

"Qalbii, lihat deh setelannya bagus, yang dress itu juga bagus, aku kalau hamil pasti cocok pakai ini!"

"Mana?"

"Nihhh!"

Ily menunjuk gambar dipermukaan gawai yang sedang ia utak-utak saat itu.

"Iseng banget liatin baju hamil?"

"Kan mau mancing biar cepetan disini akunya ada buah cinta!"

Ali menarik kepala Ily mempertemukan dengan bahunya, lalu menaruh gawai Ily diatas nakas.

"Mancing mau punya buah cinta kok pakai liatin setelan-setelan hamil?"

"Iyakan lucu, hormon keibuan aku akan meningkat kaya orang yang adopsi anak gitu loh!" Ily mengangkat kepala dari bahu Ali lalu mendongak kearahnya

"Teori darimana itu?" Ali menyentil dagunya.

"Dari akuuu!" Jawab Ily dengan nada manja dan Ali menyentil hidungnya.

Assalamualikum, Yaa Qalbii! (Untukmu Aku Kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang