Seorang perempuan berambut sepundak tertawa keras setelah menulis sebuah sayembara yang melibatkan dirinya sendiri. Dia merasa konyol! Eits ... tapi ini hanya bercandaan. Lindri gak benar-benar kok ingin melakukan sayembara untuk mencari pasangan. Ide ini semula tercetus dari perbincangan absurd bersama teman-teman tongkrongannya ....
*
Beranda rumah Jihan menjadi tempat paling nyaman untuk lima orang perempuan berkumpul saat sedang akhir pekan. Ketimbang menghabiskan uang dan waktu di tempat perbelanjaan atau cafe-cafe, mereka lebih memilih rumah menjadi tempat ngumpul, bergosip sambil nyemil jajanan.
“Kalian percaya gak sih dengan ramalan zodiak?” Awal pembicaraan itu dimulai dari Tita, perempuan bertubuh sedikit gempal dan rambut bergelombang.
“Sirik gak sih percaya begituan?” Tanya Jihan.
Lindri mengendikkan bahu, “Gue gak percaya sama ramalannya, tapi kalo misalnya zodiak tipe ini sifatnya kayak gini, gue percaya. Soalnya sering banget sama dengan kenyataannya.”
“Yaelah, tetap aja itu namanya percaya, Lin!” Tita menepuk pundak Lindri lumayan keras, bahkan perempuan itu sampai memekik pelan dan memicingkan mata ke arah Tita.
“Emangnya kenapa lo nanya gitu, Ta?” Sebagai yang paling tua beberapa bulan dibanding yang lainnya, Kelia selalu bisa menjadi paling waras di antara empat orang sahabat lainnya.
“Ini ... gue ada baca artikel katanya cewek Virgo gak cocok dengan cowok Libra.” Sembari memakan kacang rebus yang dibuat Mama Jihan, keempat sahabat lainnya menyimak Tita dengan penasaran. “Gue kan Virgo, nah, lo tau?”
“Gak,” celetuk Kelia –perempuan yang mengenakan kacamata dengan bingkai warna dusty pink. Jihan langsung saja menggeplak pahanya, kesal. “Sakit, Han!”
“Makanya lo diem kalo gak mau digeplak,” balas Jihan sama kesalnya. “Lanjut, Ta.”
Tita berdehem sebelum melanjutkan ceritanya. “Nino, cowok yang lagi deket sama gue itu Libra.” Lindri terkesiap, bahkan dia sampai merubah posisi dari tengkurap menjadi duduk.
“Kacau,” gumamnya. Wajahnya terlihat serius, seolah apa yang dibicarakan Tita merupakan berita terheboh seabad ini.
“Banget! Gue jadi bingung mesti mundur atau maju kalo kayak gini.”
“Majulah, Ta!” Saran Lindri dengan menggebu. “You never know if you never try, my friend.” Dia menepuk beberapa kali pundak Tita dengan pelan dengan ekspresi wibawa ala seorang motivator.
Kelia mengangguk, “Gue setuju dengan Lindri. Lo gak masalah percaya masalah gituan, Ta. Tapi jangan sampe itu jadi hambatan buat jalan lo. Mana tau ramalan kayak gitu gak akurat, kan?”
“Cupu amat lo mundur cuma gara-gara ramalan.” Jihan dan Lindri tertawa keras. Sedangkan Tita hanya cemberut karena menjadi bahan olok-olokan. “Kerenan sedikit dong kalo lo gak jadi sama cowok, mungkin karena lo bakalan long distance relationship tapi lo nya gak mampu, atau kehalang restu orang tua-“
“Yang paling berat itu kehalang karena beda Tuhan,” sela Kelia. Semua pun langsung menunjukkan wajah prihatin, karena kenyataanya Kelia memang sedang menjalani hubungan dengan seorang lelaki tapi berbeda Tuhan. Meskipun begitu, hubungan mereka masih bertahan pada bulan ketiga ini.
“Yaudah deh, gue bakalan maju terus pantang mundur! Jurus tandur!”
Lindri terlihat berpikir sebelum bertanya, “Itu bukannya lagu Slank, ya?”
“Memang.”
Jihan menuangkan air putih ke gelasnya sendiri. “Eh Ndri, lo kan jomlo masih, gak berniat nyari jodoh berdasarkan zodiak?”
Mendengar itu Lindri memandang tajam Jihan, “Gak usah diperjelas gitu ngomong jomlonya.” Lindri lalu menoleh pada Tita dengan pandangan berbinar, “Ta, cariin dong zodiak apa yang cocok dengan Pisces?”
Lindri lalu mendapat sorak dari Jihan dan Kelia. Tita hanya tertawa dan langsung mencari di internet mengenai zodiak yang cocok berpasangan dengan perempuan Pisces. “Lo itu cocok dengan cowok Taurus, Cancer sama Scorpio, Lin.”
Dengan wajah serius, Lindri berceletuk. “Kayaknya gue bakalan buat sayembara.”
**

KAMU SEDANG MEMBACA
SAYEMBARA (SELESAI)
Ficção AdolescenteLindri sungguh kaget saat mengetahui poster sayembara yang dia buat disebuah aplikasi edit foto jadi menyebar di grup tim futsal sekolah! Padahal dia hanya membagikan ke grup chat yang ada tiga sahabatnya. Ini benar-benar memalukan! Awalnya Lindri s...