4.

3.1K 136 2
                                    

"Kenapa Le?"

"Mm...ah ntar aja deh."

"Apaan sih?"

"Itu..."

"Apaan..." aku mulai tidak sabaran.

"Mm, gue mau motret lo lagi."

Sial.

Aku mau pingsan rasanya melihat Ale gugup dan malu-malu dihadapanku. Benar-benar lucu dan aku ingin membawanya pulang saja rasanya.

"Kan udah." aku memulihkan kekagetanku.

"Iya, lagi. Buat gue masukin blog hehe, iseng aja." memang ada beberapa foto teman-teman Ale yang dijadikan model di dalam blognya. Banyak juga yang candid, saat mereka bermain basket pada classmeeting misalnya.

"Hahaha ya udah foto tinggal foto sih." aku menutupi rasa saltingku.

Muka Ale malah membuatku ingin tidur. Karena aku ingin membayangkan wajahnya di dalam mimpi. Tapi di satu sisi aku tidak ingin menyudahi obrolanku karena Ale terlihat...ah sudahlah.

Tiba-tiba handphone-ku berbunyi. Kak Adnan. Pasti dia akan menyuruhku pulang.

"Woy lo dimana sih bukannya ngabarin!"

"Gue dirumah temen gue kenapa emangnya sih?"

"Ngabarin dong jangan bikin orang panik! Duh Tia, kalau lo lagi disana disini gak bilang, terus lo kenapa-napa gue gak bisa tau!" kakakku satu-satunya ini memang benar-benar mengawasiku setiap harinya.

"Iya, iya maaf deh."

"Rumah temen lo dimana?"

"Pondok Labu kak."

"Kapan pulang? Rumah temen lo yang mana tuh biasanya lo kan main cuma kerumah Lala sama siapa tuh yang cantik Jaza...Jazi...Jizi"

"Jazlyn!"

"Iya tuh deh namanya. Rumah siapa? Cowok lu ya? Hahahaha ceritain ntar gak mau tau." kak Adnan langsung memutus sambungan telepon.

"Siapa tuh galak banget." ujar Ale sambil memencet-mencet remot TV.

"Kakak gue, emang gitu dia. Berisik."

"Hah kakak lo? Disuruh pulang ya pasti? Gue anter lo sekarang deh yuk!" Ale langsung menyambar kunci mobilnya yang ada diatas meja dan menarik tanganku...aku agak kaget sebetulnya.

Ale membawa mobil Nissan March hitamnya keluar dari halaman rumah.

Setelah memasuki jalan raya, Ale mengajakku ngobrol.

"Lo laper lagi gak?"

"Yakali laper lagi!" sahutku.

"Wow wow santai aja dong jawabnya."

"Oh iya kalau mau ambil CD buka aja di dashboard." mungkin untuk menebus kejutekannya dia sekarang memperbolehkanku memutar lagu.

"Boleh?"

"Kalau nggak boleh ngapain gue nyuruh lo buka dashboard sih? Hahaha. Tapi gue nggak punya CD One Direction atau Justin Bieber. Semoga sih ada yang berkenan di hati." Ale tetap fokus kearah jalan.

Aku membuka dashboard, dan ada beberapa CD di dalamnya. Aku mengeluarkannya satu persatu.

Aku menemukan CD Nirvana dan Oasis lalu membolak-balik keduanya.

"Gak banyak yang tertarik ambil dua CD itu. Apalagi cewek, yang dicari pasti si One Direction."

"But I'm not really into Nirvana and Oasis. Gue cuma tahu sedikit."

Toi et MoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang