10.

2.3K 97 1
                                    

"Tia?" seorang laki-laki berkacamata dengan t-shirt hitam dan jeans agak dekil menyapaku.

"Hm...Ezra?"

"Masih inget ya ternyata...dan gak nyangka gue bisa ketemu lo disini! Hahaha apa kabar?"

"Baik, Zra...lo? Oh iya lo panitia? Atau ikut lomba?"

"Baik juga, hm...nggak bukan panitia, gue ikut futsal nih hehe. Tadi gue liat lo pas tampil cheers kok, tapi gak sempet nyamperin eh ketemunya disini!"

"Oh ya? Hahaha, eh futsal? Udah main ya Zra?"

"Udah, Ti baru aja selesai gue. Menang loh padahal! Gue juga ikut ngegolin."

"Yah, kapan-kapan kalau lagi lomba bilang Zra kan gue mau liat hahaha!"

Ezra Rivaldi Handoko. Dia pernah beberapa kali menjadi model di iklan dan majalah denganku. Tapi itu sudah agak lama. Kami bahkan tidak bertemu dan bertukar kabar lagi setelah syuting iklan terakhir. Ezra ramah sekali orangnya, dan ternyata masih ramah juga sampai sekarang.

Ezra mengajakku untuk menemaninya jajan. Pertemuanku dengan Ezra membuat aku lupa dengan kejadian tadi.

"Tia, lo gak mau makan?" tanya Ezra.

"Gak ah Zra ini gue tadi abis makan."

"Oh gitu...eh, Ti sorry ya gue mau nanya agak privacy nih. Gak apa-apa kan?"

"Nanya apa nih Zra?"

"Lo lagi deket ya sama...Ale?" ah Ezra bertanya di waktu yang salah.

"Eh...nggak Zra. Dia kan balik lagi...sama Thasya."

"Oh gitu, tapi itu baru kan? Tadi gue ketemu dia, kaget juga kirain udah sempet jadian sebelumnya sama lo."

"Hehe nggak Zra. Lo kenal sama Ale dan Thasya?" tanyaku.

"Kenal cuma sama Ale, dia temen SMP gue." oh pantas saja...aku sepertinya pernah melihat Ezra dalam salah satu foto di blog Ale.

"Jadi lo temen SMP dia? Sempit juga...eh lo kenal sama Jazlyn dong berarti?" Jazlyn dan Ale berasal dari SMP yang sama.

"Iya kenal kok sama Jazlyn hahaha. Lo temenan sama dia juga ya?"

"Iya, dia ikut tampil juga kok tadi."

Perbincangan antara Ezra dan aku berlanjut. Ale berjalan melewati kami berdua. Dia sedang sendirian.

"Woy Le!" Ezra memanggil Ale. Aku ingin sekali rasanya mencegah Ezra memanggil Ale.

"Eh iya Zra!" balasnya. Kemudian matanya beradu pandang denganku. Aku langsung membuang muka.

"Kok kalian gak say hello? Bukannya deket?" tanya Ezra dengan tatapan bingung.

"Nggak Zra...tadi ada...ya gitu deh hehe."

"Oke oke gue ngerti kok kalau mungkin itu agak privasi." Ezra menganggukan kepalanya.

Setelah menemani Ezra aku kembali keatas, dan Ezra juga kembali lagi bersama teman-temannya.

"Tia, bagi LINE lo dong boleh gak?"

"Boleh lah masa nggak boleh sih hahaha."

---

Hari-hari pun semakin kacau. Ale tidak pernah menyapaku setelah dia melihatku menjambak Thasya. Terakhir dia hanya mengirimkanku foto-foto saat aku tampil cheers. Setelahnya dia tidak menyapaku lagi, samasekali.

Melihat foto-foto penampilan cheers hanya membuatku sedih karena teringat kepada siapa yang mengambil fotonya. Belum lagi foto-foto yang lain, seperti fotoku di Museum Nasional saat aku jalan-jalan bersama Ale saat libur sekolah.

Toi et MoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang