Ayumi menegakkan tubuhnya dengan percaya diri. Dengan lembut dan penuh perhatian ia letakkan kedua tangan lembutnya ke pipi Noku.
Dan yang terjadi kemudian...
"Bagaimana, apa yang kau rasakan?" tanya Yoshu. Gessa melirik dari ujung meja, berharap terjadi sesuatu.
Noku menggeleng lemah. Ayumi tidak putus asa, ia mencoba konsentrasi dan sedikit menekan tangannya pada pipi Noku.
"Ah!" Noku sedikit menghindar karena merasakan sakit. Ayumi segera melepaskan tangannya.
"Maaf.. Aku hanya berusaha mencoba lagi" kata Ayumi sedikit menyesal. Lalu kini memandang Yoshu, seakan menantikan tanggapannya.
Yoshu melipat tangan di dada dan memegang dagunya, mencoba berfikir.
"Kita bisa mencoba tangan Gessa, mungkin akan berbeda." katanya kemudian. Merasa namanya disebut, Gessa menghela nafas.
"Tidak terjadi apa-apa, aku tadi sudah menyentuhnya." Ayumi terbelalak mendengar kata-kata Gessa.
"Aku tak sengaja, reflek menyentuhnya ketika melihat luka itu!" Gessa segera menambahkan setelah melihat ekspresi Ayumi berubah.
"Benarkah Noku? Kamu tak merasakan apa-apa?" Yoshu menatap Noku penuh tanya. Noku sedikit gugup, sebenarnya ia merasa sejuk dan nyaman saat Gessa menyentuhnya tadi, tapi dia terlalu malu untuk mengakuinya. Kepalanya menggeleng lemah.
"Hmm.. Padahal kukira Gessa mampu menyembuhkannya karena luka itu disebabkan olehnya." Yoshu tampak heran.
"Jadi bagaimana? Dia HARUS BERTANGGUNGJAWAB!!" Teriak Ayumi seraya menunjuk Gessa.
"Hei!!! Bukankah kamu dengan bangga mengakui bahwa kamu jodohnya?! Lalu mengapa kamu tak bisa menyembuhkannya hah?!"balas Gessa tak kalah ketus.
"Ak- Aku pasti bisa. Tapi bukan sekarang, aku perlu meningkatkan kemampuanku!" jawab Ayumi asal.
"Hahaha... Alasan.. Bilang saja kau tak mampu!" ejek Gessa. Ayumi beranjak dari duduknya hendak menerjang Gessa di ujung meja, tapi Noku segera menahannya.
"Sudah, hentikan! Kalian membuatku pusing!"
"Tapi Noku! Dia salah! Dia harus bertanggungjawab!" Ayumi masih tak terima.
Noku menarik nafas berat. Kemudian menghembuskannya.
" Oke! Dia harus bertanggungjawab!" kata Noku kemudian. Ayumi tersenyum puas mendengarnya. Sementara Gessa menatap sinis Noku.
"Kau ingin aku ngapain?!" tanya Gessa kesal.
"Jangan Berlagak tolol! Balas tampar dia Noku!!" teriak Ayumi, membuat Gessa bahkan Yoshu menoleh kaget. Noku diam saja. Membuat Ayumi semakin gemas.
"Apa yang kau tunggu? Pukul dia! Atau aku yang harus melakukannya?!" Ayumi sudah berdiri dan berjalan ke arah Gessa, tapi Noku kembali menahannya.
"Hentikan! Kita coba cara lain dulu, jika tidak berhasil aku akan mempertimbangkan saranmu." kata Noku agak ragu.
"Memangnya apa yang akan kau lakukan?" tanya Ayumi. Kini semua mata tertuju pada Noku, menantikan apa yang akan dia katakan.
Noku menarik nafas lagi, kemudian duduk di dekat Gessa. Membuat Gessa waspada.
"Coba lagi sentuh lukanya." Kata Noku kemudian, kini semua orang menatap Noku heran, tak percaya.
"Noku...?Apa maksudmu, bukankah tadi dia sudah melakukannya?!" protes Ayumi.
"Tadi dia belum benar-benar menyentuhnya. Dan kini keadaan berbeda. Ini sudah malam, mungkin energinya mampu menyembuhkanku." Noku mencoba menjelaskan berharap orang-orang bisa menerimanya.
Gessa ragu, tapi siang tadi dia yakin menyentuh luka itu meskipun Noku sempat menghindarinya. Tapi kini keadaan berbeda, malam telah tiba, tak ada salahnya mencoba saran Noku.
Gessa menoleh pada Yoshu, mencari persetujuan. Yoshu tersenyum dan mengangguk pasti. Gessa beralih menoleh pada Ayumi. Tapi gadis itu memalingkan muka. Kini Gessa berganti menatap Noku di sampingnya. Seakan tak yakin pria itu yang menyarankan untuk menyentuhnya.
"Cobalah.. Kalau tak berhasil, kau harus siap mendapatkan luka yang sama!" kata Noku tajam. Gessa menaikkan ujung bibirnya.
Pria kejam! Batinnya.
Noku menggeser kursinya, kini berhadapan dengan Gessa, jarak mereka tak lebih dari setengah meter.
Jantung Gessa berdegup kencang, antara takut dan ragu, apakah akan berhasil? Bagaimana jika tidak? Noku pasti akan membalasnya dengan lebih kejam.
Melihat Gessa yang hanya diam membuat Noku tak sabar dan menarik tangan gadis itu. Gessa mengerjap kaget. Lalu Noku menempelkan telapak tangan kanan Gessa pada pipi kirinya.
Clesss....
Noku seketika memejamkan mata, merasakan kesejukan luar biasa ketika tangan itu menyentuhnya. Sementara Gessa merasa canggung dan hanya bisa diam melihat tangannya masih menempel di pipi Noku bersama dengan tangan Noku sendiri.
Satu menit berlalu, Gessa hendak menarik tangannya, namun Noku menahannya.
"Sepertinya ini bekerja." katanya lirih, masih dengan mata tertutup. Yoshu tersenyum puas, sementara Ayumi berjalan keluar ruangan dengan hentakan kaki yang keras.
Lima menit kemudian Noku menurunkan tangan Gessa, ia membuka mata dan melihat mata Gessa berbinar melihat wajah Noku.
"Berhasil!!, lukanya hilang!" seru Gessa penuh semangat. Ia bersyukur, Gessa terlalu ngeri membayangkan jika usahanya tak berhasil dan Noku membalasnya.
"Hmmm.. Baiklah.. Aku bisa menarik kesimpulan dari kejadian ini." kata Yoshu membuat Noku dan Gessa kompak menoleh.
"Usia kalian yang memasuki dewasa menuntut kalian untuk segera menemukan belahan jiwa yang bisa menghentikan kutukan itu. Kalian tak bisa terus bergantung satu sama lain. Jika kalian tak bisa segera menemukan seseorang yang pas, kalian harus terjebak selamanya dan mungkin tidak terpisahkan."
"Apa??" tanya Noku dan Gessa bersamaan.
"Sebenarnya kalian bisa hidup bersama. Energi kalian bisa saling melengkapi, aku yakin kalian jod-"
"TIDAK!" potong Gessa dan Noku kompak, lalu keduanya saling memunggungi.
"Oke.. Aku tau kalian tidak pernah akur, oleh sebab itu aku menyarankan kalian segera menemukan seseorang yang bisa membantu kalian" jawab Yoshu sambil menghela nafas.
"Aku PASTI menemukannya, Aku akan mencarinya!" Gessa mengepalkan tangannya penuh semangat. Noku menatapnya risih.
"Baiklah,, kalian boleh pulang. Setelah ini kalian harus lebih berhati-hati agar hal seperti ini tidak terulang lagi, dan... Noku.. Sepertinya Ayumi baru sebatas menerima energimu saja, cintanya hanya sepihak, kau belum sepenuhnya menerimanya. Seiring tumbuhnya rasa saling memiliki kalian, maka dia bisa membantumu lepas dari kutukan itu." Yoshu mengakhiri perkataannya dan mengantar tamunya keluar dari pondok.
Mereka bertiga pulang dalam diam, bergulat dengan pikirannya masing-masing.
***
Nih...sesuai janjiku, kenalin visual Ayumi yang bener-bener cantik ya...😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Nisshoku Gesshoku
FantasyNoku dan Gessa adalah dua remaja yang harus menjalani takdir kehidupan yang rumit. Mereka harus berbagi energi untuk bertahan hidup. Gessa lahir ketika bulan purnama. Gessa memiliki energi positif yang luar biasa besar dan dia diyakini sebagai seora...