Drrt...Drrt...Drrt...
Gessa membuka matanya dan segera menjauh dari wajah Noku. Noku tersenyum lalu kembali ke posisi duduknya.
Gessa segera mengambil ponselnya dan tertera nama "Pria Keren" di layar ponsel. Gessa sedikit bingung karena merasa tak pernah memberi nama seperti itu pada kontaknya.
"Hallo..." sapa Gessa.
"Kalian kemana? Ini sudah larut, pesta hampir berakhir?" tanya suara dari seberang.
"Takeru??"
"Iya."
Gessa menghela nafas.
"Kau yang mengganti nama di kontak ku?"
"Hahaha.. Ya! Tapi itu tak penting sekarang, kau dimana? Apa Noku mengerjaimu? Atau dia meninggalkanmu sendirian di suatu tempat? Biar aku menjemputmu!" cecar Takeru.
Gessa menoleh ke arah Noku yang menyeringai mendengar suara Takeru di ponsel Gessa.
"Aku baik-baik saja. Dia-bersamaku. Eh...Katakan pada yang lain, kami akan segera kembali." Gessa segera mengakhiri panggilannya dengan Takeru. Dia melirik jam yang menunjukkan pukul 22.00.
Gessa kembali memasukkan ponselnya ke saku lalu menyibakkan rambutnya ke belakang telinga, Gessa tak tahu harus bersikap bagaimana setelah apa yang dilakukan Noku terhadapnya.
Pria dingin ini mengambil ciuman pertamaku, dan aku diam saja??
Batin Gessa dalam hati.
Tunggu dulu!! Ini tak adil?!! Dia menciumku setelah siang tadi dia melakukannya dengan Ayumi??? Lalu apa maksud perkataannya 'ingin memastikan sesuatu?' Apa dia ingin membandingkan kami berdua??!! Brengsek!!!
Gessa menoleh ke arah Noku dengan tatapan tajam.
"Kau benar-benar Brengsek!!" kata Gessa dingin. Noku menatapnya bingung.
"Kau- Apa maksudmu? Kau tadi terlihat... Ehm.. Menikmatinya." kata Noku santai membuat Gessa semakin marah dan memelototinya.
"Katakan alasanmu menciumku?? Kau ingin mengejekku?? Kau pikir aku apa Noku??!!" Gessa mendorong tubuh Noku, meskipun dorongan ringan, tentu itu berbeda reaksi jika terjadi di malam hari. Noku hampir terjatuh dari kursi namun segera menguasai diri.
"Alasanku? Aku melakukannya karena ingin? Memangnya apa lagi?"
"Hah??!! Bodohnya diriku!! Jadi Maksudmu jika kau menginginkan berciuman, kau bebas melakukannya dengan wanita manapun yang KAU MAU??!!" teriak Gessa marah. Gessa kembali memukuli bahu Noku, tapi Noku menahannya.
"Stop Gessa STOP!!". " Apa maksudmu aku melakukannya dengan wanita lain??" tanya Noku, masih menahan kedua tangan Gessa dengan sekuat tenaga.
"Jangan berlagak bodoh!! Aku tadi siang melihatmu mencium Ay----. Lepaskan!! Atau aku akan membuatmu menyes---" kata-kata Gessa terpotong karena Noku mendadak menarik tubuh Gessa dalam pelukannya.
Gessa mencoba memberontak namun seakan kekuatannya melemah. Ia malah tenggelam dalam pelukan Noku.
"Sssst... Kalau yang kau maksud siang tadi di belakang van, itu salah paham!!" Jelas Noku sambil membelai rambut Gessa dengan lembut. Gessa mendengar detak jantung Noku, tenang dan stabil.
"Lalu apa yang kalian lakukan dengan posisi seperti itu kalau bukan berciuman!" protes Gessa lirih.
Noku terkekeh.
"Tadi dia memintaku mengambil bulu mata yang membuatnya kelilipan." Noku merenggangkan pelukannya lalu menatap Gessa.
"Kau kesal?? Apa kau cemburu??" goda Noku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nisshoku Gesshoku
FantasyNoku dan Gessa adalah dua remaja yang harus menjalani takdir kehidupan yang rumit. Mereka harus berbagi energi untuk bertahan hidup. Gessa lahir ketika bulan purnama. Gessa memiliki energi positif yang luar biasa besar dan dia diyakini sebagai seora...