8. Murid Baru

26 11 4
                                    

Hari ini adalah pengumuman hasil test semester. Siswa kelas 12 SMA Tomoharu sudah menunggu hasil belajar mereka. Tapi ada seorang siswa yang sama sekali tidak tertarik dengan hasil test.

Alih-alih berkerumun di halaman menunggu nilai di tempel di mading, Noku lebih memilih menyendiri di atap sekolah. Ia sama sekali tak menyukai keramaian.

"Nilai sudah ditempel!!!" teriak seorang  siswa sambil berlari menuju mading. Tak perlu waktu lama, kini hampir semua siswa kelas 12 sudah berkerumun melihat nilai mereka.

Gessa dan Haruka mengamati kerumunan dari kejauhan. Mereka berdecak heran.

"Ck ck... Mereka layaknya semut mengerumuni gula" kata Haruka.

Setelah kerumunan siswa mulai berkurang, Gessa dan Haruka berjalan menuju mading.

1. Noku Kimura
2. Takeru Satoo
3. Gessa Nishimoto
.
.
75. Haruka Hayashi

"Aku naik 7 peringkat!!" seru Haruka bahagia. Sementara Gessa mengerucutkan bibirnya. Bukan hanya kecewa karena kalah lagi dari Noku. Tapi kini ia harus puas di urutan ketiga.

"Noku selalu beruntung karena di siang hari daya ingatnya lebih baik! Rasanya mustahil mengalahkannya kalau test tetap dilakukan pagi hari!! Terima saja Gess. Mengapa sedih, kau bahkan masih 3 besar". Hibur Haruka.

"Siapa Takeru Satoo? aku baru dengar namanya." tanya Gessa heran.

"Dia murid baru yang aku ceritakan tempo hari, Wow!! Bahkan di bulan pertama sekolah disini dia mampu mengalahkanmu! Aku yakin dia pasti tak kalah keren dari Noku!" Haruka tampak bersemangat.

"Ckckck... Semoga kau segera bertemu dia dan berpaling dari Noku!"

"Heiii.. Mengapa kau mengatakan itu Gessa? Apa kau berharap memiliki Noku untuk dirimu sendiri?" goda Haruka sambil tersenyum genit. Gessa melotot.

"Gilaa!! Bahkan jika dia satu-satunya pria di bumi ini, lebih baik pindah ke planet lain daripada bersamanya!!" Gessa melipat tangannya di depan dada.

"Aku mengatakan itu karena ingin kamu sadar bahwa Noku tak seperti yang kau kira!" tambahnya.

"Iyaa..iyaaa... Ga perlu ngegass!!" Haruka tertawa melihat ekspresi temannya.

"Nishimoto... Bu Yamada ingin kau menemuinya." kata Mia, teman sekelas Gessa dan Haruka. Haruka menghentikan tawanya.

"Baik..." jawab Gessa.

"Kamu belum menentukan ke universitas mana setelah lulus?" tanya Haruka.

Gessa menggeleng. Ia sendiri bahkan masih bingung harus mengambil jurusan apa. Gessa ingin sekali menjadi dokter, tapi dia tak yakin dengan keadaannya yang belum stabil. Ia sendiri bahkan masih butuh bantuan orang lain untuk menjalani hidup normal.

"Pilihlah sesuatu yang menjadi cita-citamu Gess.. Tak perlu takut! Kamu harus yakin dengan kemampuanmu!" pesan Haruka.

"Aku tunggu di kelas ya.." Haruka menepuk bahu sahabatnya itu. Lalu pergi meninggalkannya.

Gessa berjalan menuju ruang guru. Ketika Gessa masuk, Noku sudah di dalam berkonsultasi dengan bu Yamada.

"Masuklah Nishimoto.." kata bu Yamada ketika mendengar Gessa mengetuk pintu.

"Kau yakin dengan pilihanmu Kimura? Sayang sekali melepas kesempatan ini. Tapi tentu saja aku menghargai pilihanmu. Kau sempurna di semua hal. Aku yakin kamu akan sukses" kata Bu Yamada ketika Gessa duduk di samping Noku.

Gessa heran, ternyata Noku juga belum menentukan pilihan perguruan tinggi mana yang akan ia daftar. Bagi Gessa, Noku bukanlah orang yang mudah ragu. Ia selalu fokus, serius dan ambisius. Tapi tetap saja dia tipe orang yang sulit ditebak.

"Untuk saat ini saya sudah yakin." jawab Noku pendek.  Bu Yamada mengangguk lalu menulis sesuatu di jurnalnya.

Tok..tok..tok..

Pintu kantor bu Yamada kembali di ketuk.

"Masuklah Satoo" jawab bu Yamada ketika melihat seseorang berdiri di depan pintu. Gessa spontan menoleh mendengar nama Satoo. Bukankah dia murid baru itu? Batinnya.

Seorang pria jangkung dengan rambut di cat pirang, tanpa jas sekolah, dan dasi tidak diikat berdiri di depan pintu.

Meskipun terlihat urakan, Dia memang tampan. Batin Gessa dalam hati. Melihat Gessa, pria itu tersenyum ramah.

"Hai..." sapanya sambil melambaikan tangan. Takeru Satoo kemudian duduk di samping Gessa. Ketika melihat Noku di sisi lain Gessa, dia pun menyapanya. Tapi sama sekali tak dihiraukan Noku.

Dasar pria sombong ! Gessa melirik benci pada Noku yang tak bergeming.

"Hmmm... Bu guru tak habis pikir, kalian 3 siswa terbaik di sekolah ini namun faktanya kalian adalah siswa terakhir yang menentukan pilihan universitas." Bu Yamada geleng-geleng kepala.

"Oke.. Kimura sudah, sekarang Nishimoto? Kamu mau ambil jurusan apa?" Bu Yamada menatap Gessa. 

"Kedokteran Bu.." jawab gessa yakin.

"Bagus, sekarang Satoo?" 

"Kedokteran." jawab Takeru singkat. Bu Yamada manggut-manggut sambil menulis lagi di jurnalnya.

"Nishimoto, universitas mana yang ingin kamu tuju?" Tanya Bu Yamada lagi.

"Mmm... Mungkin Tokyo University".

"Oke. Satoo, universitas mana yang ingin kamu tuju?" 

"Tokyo University" jawab Takeru lagi.

Gessa dan bu Yamada menoleh menatap Takeru.

"Tolong bersikap serius Satoo!"Bu Yamada mendengus kesal. Takeru menyangga kepalanya pada tangan kanannya dan memandang wajah Gessa. Wajah Gessa memerah seketika. Spontan Gessa berpaling ke arah Noku, dia lihat Noku melirik sinis ke arah Takeru.

"Saya serius bu Yamada.. Saya sudah menemukan tujuan hidup sejak pertama masuk kantor anda hari ini". Takeru masih menatap Gessa sambil tersenyum menggoda. 

Ya Tuhan.. Apa-apaan pria ini! Batin Gessa, tanpa sadar ia mengipas-ngipaskan tangannya ke leher, padahal cuaca sedang dingin. Melihat Gessa salah tingkah, Takeru tertawa. Gessa menatapnya geram. 

"Oke.. Kalian bisa kembali ke kelas." Bu Yamada mempersilahkan ketiganya pergi lalu menulis lagi di jurnalnya.

Gessa segera beranjak dari kursi karena menahan malu. Takeru segera mengikutinya.

"Hei... Kau Gessa Nishimoto kan?" Takeru berjalan di samping Gessa yang meskipun melangkah cepat tapi masih bisa diimbangi oleh Takeru.

"Hei.. Gadis tak tersentuh!" katanya lagi. Kini Takeru berbalik dan berjalan mundur di depan Gessa. Gessa berhenti mendengar kata-kata Takeru.

"Apa maksudnya Gadis tak tersentuh?" tanyanya.

Takeru berhenti lalu tersenyum. 

"Jangan bilang kau tidak tahu, padahal kau populer di kalangan kami." jawab Takeru sedikit bingung dengan ekspresi kaget Gessa. 

"Tanya dia kalau kau tak percaya" Takeru mengalihkan pandangan ke Noku yang berjalan di belakang Gessa. Gessa menoleh dan menatapnya seakan bertanya 'Apa benar yang dikatakan pria ini?'.

Jangan lupa follow ya para readers .....😘 

Nisshoku  GesshokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang