42. Haruka dan Roxy

48 24 18
                                    

"Apa yang kau temukan?" tanya Hiroyuki pada Akiyoshi, anak buahnya.

"Dua hari yang lalu dia diserang dua pria asing. Dia hampir saja terbunuh tapi putra sulung keluarga tuan Sato menolongnya." jawab Akiyoshi.

"Kau sudah menyelidiki identitas dua orang yang menyerangnya?" tanya Hiroyuki dengan suara dingin.

"Sudah Tuan. Keduanya mantan napi. Hiroshi Yamata belum lama keluar dari penjara karena kasus pencurian dan kekerasan terhadap keponakannya. Pria satunya bernama Yugo, tidak ada catatan apapun tentang dirinya selain pernah ditangkap karena kasus perjudian dua tahun yang lalu."

Hiroyuki memicingkan matanya yang setajam elang.

"Bagaimana dengan kehidupannya di sekolah? Apa dia memiliki hubungan dengan Nishimoto?"

"Tidak begitu dekat tuan. Meskipun beberapa kali mereka terlihat bersama namun tak ada yang mencurigakan. Nona Nishimoto tampaknya lebih dekat dengan putra dari keluarga tuan Sato." jelas Akiyoshi.

"Besok malam, bawa dua pria yang menyerang Kimura padaku. Aku ingin mengetahui alasan mereka menyerangnya!" perintah Hiroyuki.

"Baik Tuan. Selanjutnya apa yang perlu saya lakukan pada tuan Kimura dan nona Nishimoto?"

"Terus awasi mereka. Jika ada sesuatu yang mencurigakan segera laporkan!" tegas Hiroyuki.

"Baik, Tuan." Akiyoshi keluar dari ruang gelap tempat Hiroyuki duduk menghisap cerutunya.

Aku akan membuat kau dan keluargamu berada di bawah genggamanku Kimura!!

Hiroyuki tersenyum sinis menatap ke arah jendela kaca di ruang kerjanya.

__________________________________________

"Luar biasa!!!"

Gessa, Haruka dan Ryo bertepuk tangan ketika Takeru mengakhiri lagunya. Takeru bernyanyi sambil bermain gitar diiringi Roxy yang memainkan drum dan Sota memainkan piano. Mereka bertiga akan menunjukkan penampilan terbaik pada acara prom night minggu depan.

"Ini single perdana kita, akan rilis akhir bulan ini. Prom night menjadi tempat promosi pertama kami." ucap Takeru seraya duduk di samping Gessa.

"Wow!! Kalian pasti akan sukses!!" seru Gessa antusias. Mereka berbincang seru tentang rencana penampilan di acara prom night nanti.

Hanya Haruka dan Roxy yang sesekali menyahut namun langsung diam jika tanpa sadar komentar mereka saling berhubungan. Tampaknya keduanya masih canggung.

"Gessa, kau mau ikut mencari minuman?" ajak Takeru, Gessa langsung berdiri menyadari maksud Takeru untuk memberi ruang pada Haruka dan Roxy.

"Aku ikut, aku butuh kopi panas." Sota berdiri dan keluar studio lebih dulu.

"Ryo!! Kau mau ramen?" tanya Takeru.

"Bawakan sashimi untukku. Aku menunggu disini saja." jawab Ryo santai sambil tiduran dan memainkan ponsel.

Takeru merebut ponsel di tangan Ryo.

"Ikut aku kalau begitu!" kata Takeru seraya keluar dari studio membawa ponsel Ryo.

"Takeru!!!!" Ryo berlari mengejar Takeru.

Gessa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia menatap Haruka yang memainkan ponsel sementara Roxy mengedipkan mata pada Gessa seakan meminta bantuan untuk mencairkan suasana yang kini sedingin es.

"Haruka, aku pergi sebentar ke supermarket. Kalian ... berbincanglah dengan santai." Gessa berjalan menuju pintu dan melambaikan tangan sebelum Haruka mengucapkan sepatah katapun.

Nisshoku  GesshokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang