31. Ujian Matrialisasi

23 8 4
                                    

Musim dingin hampir berakhir, memasuki minggu pertama bulan Februari siswa mulai disibukkan dengan belajar menjelang ujian matrialisasi.

Ujian matrialisasi adalah test yang dilakukan siswa di akhir masa sekolah mereka sebelum kelulusan, siswa mengikuti ujian sesuai jurusan yang akan mereka pilih di perguruan tinggi.

Setelah ujian, siswa akan melaksanakan upacara kelulusan pada minggu ketiga bulan Maret. Seperti biasa setelah acara kelulusan, malamnya dilanjutkan dengan prom night sebagai acara puncaknya.
_________________________________________

Gessa menuntun sepeda memasuki komplek perumahannya. Sudah tiga hari Noku tidak masuk sekolah karena sakit. Selain mendapat perintah dari guru untuk mengantarkan soal persiapan ujian, Gessa berniat akan bertukar jimat dengan pria itu.

Gessa berhenti di depan gerbang rumah Noku. Sejak seminggu lalu sepulang dari camping, dia jarang sekali bertemu Noku. Mereka hanya sesekali berpapasan saat di kantin atau di perpustakaan.

Jujur Gessa sangat kesal setelah kejadian saat pesta barbeque di Nagoya. Saat itu Noku mencium Gessa dan memintanya memastikan tentang perasaannya terhadap Noku. Lalu setelah itu?? bukannya kembali meminta jawaban Gessa, Noku malah bersikap seolah tak terjadi apa-apa diantara mereka berdua.

Untung saja Gessa belum menceritakan apapun pada Haruka, jika sahabatnya tahu apa yang terjadi malam itu, Gessa yakin Haruka akan memperumit masalah dengan menanyakannya langsung pada Noku.

Seminggu ini mereka sama sekali tak bertukar jimat. Siang ini pun jimat Gessa tetap merah menyala padahal hari ini Gessa mulai merasakan lelah, meskipun tidak seperti biasanya. Malam itu, tepat saat Noku menciumnya, seakan ada energi besar yang menyatu dengan tubuhnya.

Mungkinkah Noku juga merasakan hal yang sama?? Tapi mengapa hari ini dia sakit? Apa dia juga mulai membutuhkan pertukaran jimat? Apa susahnya menghubungiku jika dia benar-benar membutuhkan bantuan.

Gessa mendengus kesal. Ia lantas memencet bel di samping pintu gerbang rumah Noku.

Beberapa detik kemudian pintu terbuka dan Gessa melangkah masuk. Ketika dia sampai di depan pintu, nyonya Fumiko menyambutnya dari dalam.

"Gessa.!!! Senang sekali kau mau berkunjung kemari!!" sapa Fumiko sambil memeluk Gessa.

"Eh... Bibi, bagaimana kabar Noku? Saya kesini karena ada titipan soal latihan untuk Noku." kata Gessa mengeluarkan map biru dari dalam tas nya.

"Dia baik-baik saja. Cuma nampak kurang fit, memangnya kapan terakhir kali kalian bertukar jimat?"

"Ehm.. Seminggu yang lalu."

"Apa??" Fumiko kaget mendengar jawaban Gessa.

"Tapi... Untuk waktu selama itu dia terlihat lumayan baik. Apa yang membuat kali ini berbeda ya, apa kalian mencoba melakukan sesuatu selain dengan jimat?" tanya Fumiko dengan tatapan curiga.

"Hah?? Maksud bibi? Kami-kami tak melakukan apa-apa. Mungkim karena akhir-akhir ini jarang melakukan kegiatan fisik di sekolah, jadi- kami tak perlu kehilangan banyak energi." Jawab Gessa gugup.

Apa yang akan dikatakan nyonya Fumiko jika mengetahui mereka berdua telah berciuman seminggu yang lalu.

"Hmm... Benarkah begitu?? Oke!! Kau ke atas saja. Sejak pagi dia tidak mau turun, bahkan sarapan pun harus dibawa ke kamar. Bibi akan membelikan sashimi kesukaannya, kau jangan pulang dulu, Kau juga harus makan disini!" pesan Fumiko pada Gessa, dia hanya mengangguk dan menatap kepergian Fumiko dalam diam.

Gessa memandang pintu kamar Noku di lantai 2, haruskah dia ke atas? Sebelumnya mungkin Gessa langsung ke kamar Noku tanpa canggung, tapi setelah kejadian malam itu Gessa merasa malu.

Nisshoku  GesshokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang