37. Kesalahpahaman

15 8 4
                                    


Hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan ujian matrialisasi untuk siswa kelas 12. Sejak minggu lalu semua siswa disibukkan dengan belajar dan jam tambahan.

Haruka keluar dari ruang ujian dengan muka kusut. Dia mengambil tas dan segera mencari sahabat baiknya di ruangan lain.

Haruka keluar lebih dulu dibandingkan siswa lain. Meskipun dirinya tidak termasuk jajaran siswa pandai di kelas, namun bahasa jepang adalah favoritnya.

Hari ini jadwal Gessa sains. Dengan otak encernya pasti dia sudah selesai.

Gumam Haruka.

Dia tiba di ruang ujian Gessa. Tampaknya ujian masih berlangsung seperti beberapa ruangan lain. Haruka menunggu di luar ruangan.

Beberapa menit kemudian pintu ruang ujian terbuka. Takeru yang memilih jurusan yang sama dengan Gessa keluar dari ruang tersebut.

"Hai Takeru ... Apa Gessa sudah keluar?" tanya Haruka. Takeru menenteng tas dan menghampiri Haruka.

"Dia sudah keluar 15 menit yang lalu." jawab Takeru singkat. Haruka menaikkan bibir bawahnya.

"Mengapa dia tidak menunggu di luar ruang ujianku? Apa ada urusan penting." gumam Haruka.

"Tuh ... Akhir-akhir ini tampaknya mereka semakin intim. Sampai-sampai Ayumi menemuiku mempertanyakan hubungan mereka." kata Takeru memandang Gessa dan Noku yang berdampingan keluar dari perpustakaan.

"Gessa kehilangan jimatnya, tak heran mereka sering bersama." jawab Haruka mencoba membela temannya.

"Katakan pada temanmu Ayumi. Jangan terlalu overthingking." sindir Haruka.

Takeru tertawa.

"Siapa temannya siapa?? Temanku Roxy bukan Ayumi. Kau tahu Roxy, kan?" goda Takeru. Takeru mengetahui bahwa Haruka belum memaafkan Roxy sejak kejadian di kantin beberapa waktu yang lalu.

"Sudahlah!! Lebih baik aku pergi dari pada membahas dia." Haruka berbalik dan menabrak seseorang yang berdiri tepat di belakangnya sejak beberapa detik lalu.

Roxy memegangi tubuh Haruka yang hampir terjengkang. Bukannya berterimakasih, Haruka malah menggertakkan giginya dan melepaskan tangan Roxy dengan kasar.

Dia lantas pergi begitu saja meninggalkan Takeru dan Roxy.

Dia lantas pergi begitu saja meninggalkan Takeru dan Roxy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Roxy menatap kepergian Haruka dengan hampa.

"Sampai kapan dia akan bersikap acuh padaku." ucapnya lirih.

Takeru merangkulnya dari belakang.

"Semakin dia membencimu, maka dia nantinya akan semakin tergila-gila padamu!" kata Takeru menyemangati sahabatnya. Mereka berdua memandang punggung Haruka yang meninggalkannya.

Dasar playboy!! Dia pikir semua wanita mau dengannya!!

Haruka mengumpat pada Roxy sepanjang perjalanan. Meski tak bisa dipingkiri dia masih sangat tergila gila pada pria itu, tapi Haruka masih sakit hati dengan pemikiran Roxy padanya dan Gessa.

Nisshoku  GesshokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang