Tiga pekan berlalu sejak Gessa, Noku, dan Ayumi ke pondok cenayang Yoshu. Mereka bertiga kompak untuk tidak membahas hal apapun yang mereka alami saat itu. Lagipula seminggu yang lalu semua siswa kelas 12 disibukkan dengan test semester. Tak ada waktu untuk memikirkan hal lain, mereka disibukkan dengan belajar.
Sementara itu, rasa mudah lelah masih menyelimuti Gessa di siang hari. Noku pun sama, setelah mereka melewati usia 17 tahun, ada perubahan dalam dirinya. Malam hari rasanya menjadi lebih dingin bagi Noku. Bahkan untuk pertama kalinya Noku menggunakan jimat agar bisa tidur dengan tubuh hangat.
Sejak tiga pekan lalu, baik Noku maupun Gessa rutin melakukan tukar jimat setiap 3 hari sekali. Keadaan pun kembali seperti hari-hari sebelumnya.
_______________________________________"Apa sih yang mereka bicarakan di kantin? Berisik sekali!" Kata Gessa.
"Jangan bilang itu tentang Ayumi dan Noku! Heeran... Tak ada bosan-bosannya!" tambah Gessa ketika dia dan Haruka duduk di taman setelah makan siang."Kau yang kuper Gessa! Di sekolah kita ada murid baru. Katanya sih keren abiss!" jawab Haruka. "Tapi entahlah, aku juga belum melihatnya. Bagiku Noku masih yang tercool saat ini!" mata Haruka berbinar saat menyebut nama Noku.
"Kau belum tau saja bagaimana sifatnya. Aku jamin kamu akan illfeel ketika mengetahuinya." kata Gessa sambil memanyunkan bibirnya.
"Ayumi benar-benar beruntung bisa mendapatkan Noku!" ucap Haruka tanpa menghiraukan kata-kata Gessa. "Tapi....tak perlu jadi Ayumi, andai bisa, aku dengan senang hati bertukar posisi denganmu Gess agar bisa menyentuhnya, menatapnya dari dekat.. Ahhh... Noku...." Haruka tersenyum senang membayangkan apa yang baru saja ia katakan. Melihat itu Gessa menyentil jidat sahabatnya itu.
"Jika bisa... Aku juga dengan senang hati menerima pertukaran posisi itu Haruka....." kata Gessa kemudian sambil membungkukkan punggungya. Mereka berdua kemudian tertawa renyah.
***
Waktu luang setelah test semester menjadi salah satu hal yang disukai anak sekolah, tak terkecuali Gessa dan Haruka. Sepulang sekolah keduanya pergi ke pusat perbelanjaan kemudian berniat untuk nonton film.
Keduanya sedang asyik menikmati es krim ketika seseorang tiba-tiba menghampirinya.
"Hai... Apa kalian murid SMA Tomoharu!!" seru seorang pria. Gessa dan Haruka menoleh.
Seorang pria berusia kisaran 35 tahun dengan gaya gemulai khas Make Up Artist tersenyum centil pada mereka berdua. Gessa dan Haruka saling pandang.
"Aku tau dari seragam kalian... Ihh... Murid SMA Tomoharu memang cantik-cantik. Dan... Badanmu bagus sekali!" Pria itu menatap kagum pada Gessa.
"Kenalkan...Aku Yamato. Apa kamu minat jadi model? Kau bisa jadi role model sukses jika menerima tawaran ku" pria itu mendekati Gessa dan hendak menyentuh kedua pipinya. Reflek Gessa menghindar. Ia sangat paham tak boleh sembarangan bersentuhan dengan orang lain.
Pria itu bingung melihat tingkah Gessa.
"Heh!! Dia tak mungkin bisa jadi model tuan Yamato. Dia mengidap Haphephobia!!" ejek seseorang di belakang Yamato. Gessa hafal betul siapa pemilik suara itu.
'Nona Ayumi..." sapa pria yang bernama Yamato. "Kalian pasti saling kenal, bukankah skolah kalian sama..
Ngomong-ngomong, Haphephobia itu apa?" tanya noku kemudian.Ayumi mendekati Gessa.
"Dia tak bisa sembarangan menyentuh orang, dan tak bisa bersosialisasi dengan lawan jenis. Selama ini dia hanya berteman dengan perempuan. Mungkin dia punya kecenderungan les-.."
"Tutup mulutmu!" potong Gessa.
Ayumi tertawa mengejek.
"Lalu kau pantas disebut apa hah?!" bentak Ayumi.
Haruka yang dari tadi diam kini maju mencoba membela Gessa.
"Setidaknya Gessa itu seseorang yang jujur. Tidak sepertimu! Iblis yang tersembunyi di balik wajah malaikat!!"bentak Haruka membuat beberapa orang yang melintas menoleh.
Menyadari itu, Ayumi segera mengendalikan diri. Ia tak mau orang-orang menganggapnya wanita jahat.
"Sudahlah tuan Yamato, ayo kita lanjutkan pemotretannya. Tak ada gunanya meladeni 2 orang aneh ini."katanya lirih dan menarik lengan Yamato.
" Nona.. Ini kartu namaku. Kau bisa mempertimbangkan tawaranku tadi." Yamato mengedipkan mata dan memberikan kartu namanya untuk Gessa. Ayumi tampak kesal melihat itu.
Gessa menerima kartu itu dan memasukkannya ke saku hodie nya.
"Dasar gadis gila!! Aku tak percaya sifat asli Ayumi ternyata seperti itu!" kata Haruka heran masih menatap punggung Ayumi yang menjauh darinya.
"Dan faktanya, gadis seperti itulah yang disukai Noku. Pria kerenmu!" goda Gessa. Haruka nyengir tampak sebal.
"Sepertinya cinta mereka masih sepihak, seperti yang dikatakan cenayangmu itu. Selama ini yang kulihat hanya Ayumi yang selalu nempel ke Noku. Sementara Noku menurutku masih seperti dulu. Cuek! Meskipun tampaknya ia sedikit lebih nyaman bersama Ayumi sih.." Haruka menutup kata-katanya dengan sedikit kecewa.
"Ah.. Sudahlah.. Filmnya sebentar lagi mulai!" Gessa menarik lengan temannya menuju ke bioskop.
____________________________________Gessa turun dari taksi. Jam menunjukkan pukul 9 malam. Ketika melintasi taman, Gessa ingin sekali bermain sebentar seperti biasanya. Namun gerimis memaksa kakinya untuk terus melangkah pulang.
Ia mengudungkan hodie ke kepalanya. Beberapa detik kemudian sebuah mobil melintas cepat tepat di sampingnya meninggalkan cipratan genangan air hujan sore tadi ke pakaian Gessa.
"Berengsek!!" umpat Gessa.
Mobil itu mendadak berhenti. Gessa tahu betul siapa pemiliknya. Noku.
Noku membuka kaca mobil dan berkata
"Kau lamban sekali! Seharusnya kau bisa menghindar dengan kekuatanmu! Dasar pemalas. Percuma kau punya kelebihan tapi tak pernah kau asah!!, Mengecewakan!" Noku menutup kaca mobilnya lalu pergi begitu saja.
Gessa menggertakkan rahangnya.
"Kurang ajar kau Noku!!!" teriaknya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Nisshoku Gesshoku
FantasiNoku dan Gessa adalah dua remaja yang harus menjalani takdir kehidupan yang rumit. Mereka harus berbagi energi untuk bertahan hidup. Gessa lahir ketika bulan purnama. Gessa memiliki energi positif yang luar biasa besar dan dia diyakini sebagai seora...