Hai.. Hai... Masih setia membaca novel ku??
Silahkan masukkan novel saya ke daftar bacaanmu. Bantu vote.. Coment dan Follow akunku ya.
Aku usahain upload minimal 1 bab setiap harinya... ❤❤❤
Deg!
Jantung Gessa seakan berhenti mendadak.
Noku? Mencari jimatnya? tanya Gessa dalam hati.
Gessa mengakhiri panggilan dengan ibunya, lalu kembali bersama Takeru yang menunggunya sambil meniup2 tangannya yang hampir membeku.
"Apa ada sesuatu yang mendesak?" tanya Takeru.
"Ehm.. Tidak, Mama berpesan agar aku tak terlalu larut pulang ke rumah." jelas Gessa berbohong.
"Mau kuantar sekarang?" tawar Takeru.
Gessa hampir saja menyetujui tawaran Takeru ketika tiba- tiba sebuah ide konyol muncul.
"Eh! Baru pukul sepuluh lewat sedikit, tak perlu buru-buru. Kau tadi mau mengajakku kemana?" Gessa sengaja menunda kepulangannya.
Jika Noku mencari jimat ke rumahnya, dapat dipastikan dia sekarang mulai merasakan energinya berkurang. Hari ini Gessa benar-benar kesal pada Noku. Pertama karena Noku tak mau mendengar sarannya dan lebih mempercayai Ayumi. Kedua, Noku menyebarkan rumor buruk tentang dirinya. Kali ini Gessa berniat ingin membuat Noku sedikit menderita.
Bukankah selama ini Noku selalu menyombongkan diri dengan fisiknya yang jauh berbeda dengan Gessa? Dia selalu mengatakan Gessa gadis ceroboh, lemah, tak pernah mengasah kemampuan. Sekarang saatnya Gessa ingin melihat, seberapa kuat Noku bertahan tanpa jimat. Memikirkan hal ini membuat semangat Gessa kembali.
"Ayo kita kesana, ada beberapa yatai. Kita bisa minum sedikit dan makan ramen!" Takeru menunjuk tenda yang menjual makanan khas jepang dan beberapa alkohol untuk menemani musim dingin.
Takeru menarik lengan Gessa. Namun Gessa tidak bergerak. Membuat Takeru kembali menoleh.
"Ada apa?" tanyanya.
"Bukankah kita belum boleh minum alkohol? Apalagi ini di luar, gawat kalau ketahuan kita ini pelajar."
"Sstt.. Kita kelabuhi mereka. Aku berkali kali melakukan hal ini." Kata Takeru yakin.
"Bagaimana?"
Takeru menarik Gessa sedikit mendekat, ia kemudian meminta Gessa melingkarkan lengannya pada lengan Takeru. Gessa terbelalak.
"Kita harus berlagak seperti pasangan. Kalau minum di yatai kita tak perlu menunjukkan tanda pengenal kita. Ku jamin aman."jelas Takeru sambil tersenyum.
"Tapi...." Gessa masih ragu.
"Ayolah..sesekali kau harus keluar dari zona nyamanmu, jangan biarkan masa mudamu terbuang sia-sia!!." ajak Takeru.
Entah mengapa kata-kata Takeru selalu membuat Gessa nyaman, seakan mengerti apa yang dibutuhkan Gessa saat ini.
Gessa perlahan menautkan tangannya pada lengan Takeru. Rasanya canggung, hal yang sama sekali tak pernah Gessa lakukan dengan pria manapun. Takeru tersenyum. Mereka berjalan menuju kedai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nisshoku Gesshoku
FantasyNoku dan Gessa adalah dua remaja yang harus menjalani takdir kehidupan yang rumit. Mereka harus berbagi energi untuk bertahan hidup. Gessa lahir ketika bulan purnama. Gessa memiliki energi positif yang luar biasa besar dan dia diyakini sebagai seora...