26. Pesona 4 Musim (bag 1)

22 10 4
                                    

Salju musim dingin masih sesekali turun menutupi jalanan kota Tokyo. Hari ini sudah memasuki minggu kedua bulan Januari. Libur musim dingin sudah berakhir, siswa SMA Tomoharu sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran seperti biasa.

Gessa baru saja turun dari mobil dan Haruka sudah berlari memeluknya.

"Haphhh!"  Gessa kesulitan bernafas karena sahabatnya itu memeluknya sangat erat.

"Gessa... rasanya seperti 2 musim aku tak bertemu denganmu!!!" teriak Haruka.

"Hmm.. Baru juga 2 minggu, bagaimana kabar nenekmu? Sudah baikan?"

Haruka melepaskan pelukannya, mereka berdua berjalan berdampingan menuju kelas.

"Syukurlah sudah. Dua minggu di desa sungguh membosankan, apalagi sinyal ponsel juga tidak bagus.. Ahh rasanya seperti hidup di pedalaman." Haruka bercerita dengan muka masam. Gessa tertawa mendengarnya.

"Eh! Hari ini ada pengumuman tentang study tour akhir pekan sekaligus pemotretan ikon SMA. Pantas dari tadi mereka terlihat heboh!!" kata Haruka seraya melempar tatapan sinis pada Ayumi yang tampak sedang asyik bercengkrama dengan teman 1 gengnya.

"Jangan hiraukan dia! Dia menonjol dalam segala hal, tak heran jika banyak yang tertarik dengannya." Sahut Gessa santai. Mereka berdua lalu menuju ke kelas dan berbagi cerita selama liburan musim dingin.
_______________________________________

Jam menunjukkan pukul 13.00 waktu Tokyo, setelah istirahat makan siang, semua siswa kelas 12 dikumpulkan di aula sekolah. Bu Yamada menjelaskan tentang rencana kegiatan study tour dan camping 1 hari 1 malam yang akan dilaksanakan di Nagoya.

Selain itu, bu Yamada juga mengumumkan bahwa tahun ini ada 4  model untuk promosi sekolah. Tomoharu akan mengambil tema 4 musim di Jepang sesuai dengan 4 karakter siswa yang akan menjadi modelnya.

Ayumi, siswi langganan ikon sekolah akan mewakili tema musim semi sesuai karakternya yang lembut dan anggun. Sedangkan 3 model lainnya diambil dari 3 siswa paling pandai di sekolah itu, siapa lagi kalau bukan Noku, Takeru dan Gessa.

Takeru siswa enerjik, sarat bakat dan penuh semangat akan mewakili tema musim panas. Gessa, gadis pandai namun misterius akan membawa tema musim gugur, dan Noku, pria sempurna dengan sikap dingin dan datar akan membawa tema musim dingin.

Keempat model ikon SMA Tomoharu tahun ini mendapat sambutan antusias dari semua siswa dan guru. Mereka mengelu - elukan idolanya masing-masing.

"Keren Gessa!! Kau jadi model ikon sekolah bersama siswa siswi populer di sekolah ini!! Seru Haruka antusias.

"Entahlah.. Aku tak yakin bisa melakukannya!!" jawab Gessa ragu.

"Kau bisa bertanya padaku bagaimana cara menjadi model, aku ahli dalam hal ini" sahut Takeru di belakang Haruka dan Gessa.

"Hai!!!" sapa Gessa dan Haruka bersamaan. Haruka seakan- akan mencari sosok lain di belakang Takeru.

"Kau mencari Roxy?" tanya Takeru menggoda Haruka, membuat pipinya memerah.

"Gessa!! Pulang sekolah kita berempat diminta berkumpul di ruang keterampilan, ada pengarahan dari bu Yamada terkait promosi sekolah" jelas Takeru.

"Hmm.. Oke" jawab Gessa singkat.
______________________________________

Gessa berjalan menuju ruang keterampilan. Gessa mendengar suara seseorang yang dia kenal dari dalam ruangan.

"Noku... Ayahku meminta kita bertunangan setelah lulus sekolah". Suara Ayumi memaksa kaki Gessa untuk berhenti.

"Bagaimana menurutmu ?" tanya Ayumi lagi. Noku tampaknya masih diam, Gessa tak sabar menunggu jawaban Noku, namun seseorang mengagetinya dari belakang membuat Noku dan Ayumi pun ikut menoleh ke arahnya.

"Hei!! Mengapa berdiri di sini?? Mau masuk bersamaku??!" Takeru mengedipkan matanya. Noku tampak kaget melihat kedatangan Gessa, sedangkan Ayumi menatap acuh pada Gessa dan Takeru.

"Ehh!! Ya.. " jawab Gessa sedikit gugup. Gessa dan Takeru masuk ruang keterampilan diikuti bu Yamada dan beberapa orang yang tidak Gessa kenal.

"Terimakasih kalian sudah menungguku, hmm perkenalkan ini Nona Sakura bagian make up, Nona Mei yang akan memilihkan busana yang cocok untuk kalian dan fotografernya Tuan Akira." jelas bu Yamada. Gessa dan yang lain memberi salam hormat pada ketiganya.

"Wow!!! Benar-benar visual yang luar biasa!! Mengapa hanya nona Ayumi saja yang menjadi model padahal kalian bertiga memiliki modal luar biasa seperti dia!!" seru Sakura kagum menatap bergantian Noku, Takeru dan Gessa.

" Tuan Satoo, aku dengar kau lolos audisi. Aku yakin ke depannya kau akan sukses dan kita akan sering bertemu." kata Akira

"Yah... Kuharap begitu, kita bisa bekerjasama jika kau bisa memotret cover albumku dengan baik" jawab Takeru sambil tersenyum ramah.

Nampaknya hanya Noku dan Gessa lah yang sama sekali tak mengenal orang- orang ini.

"Tuan Kimura, akhirnya kau tak bisa menolak karena mewakili sekolahmu, selama ini beberapa agensi sudah menawarimu tapi selalu kau tolak mentah-mentah." kata Mei si penata busana.

"Haruskah aku mengundurkan diri saja Bu Yamada?" jawaban Noku membuat pipi Mei memerah, Gessa mendengus melihat sikap Noku, pria itu memang tak bisa berbasa basi.

"Kimura! Kita sudah teken kontrak. Kalian berempat harus menjadi perwakilan sekolah, tidak ada alasan apapun!" tegas bu Yamada.

Ternyata hanya Gessa saja yang tak mengenal Sakura, Mei dan Akira. Ini benar-benar asing bagi dirinya.

Agenda hari ini hanya melihat visual model dan mencarikan busana yang akan dipakai untuk pemotretan, bagi Gessa dan Noku yang tak pernah melakukan hal ini, sudah pasti sangat membosankan. Tapi tidak dengan Ayumi dan Takeru. Mereka berdua nampaknya sudah akrab dan bisa nyambung saat membahas apapun yang disarankan Sakura dan Mei.

"Kau baik-baik saja?" tanya Noku yang duduk di sebelah Gessa, mengamati Ayumi dan Takeru yang sedang memilih baju dengan Mei.

"Menurutmu?" Gessa balik bertanya pada Noku.

"Kalau tak nyaman, kita tak perlu melakukan ini. Kita pergi saja." kata-kata Noku membuat Gessa menoleh.

"Kita?"

"Hmm..Kenapa? Aku melakukan ini karena kudengar kau juga ikut, kalau kau tak mau aku juga mengundurkan diri." jawab Noku santai namun membuat dada Gessa berdesir.

"Ah.. Kita tak boleh begitu Noku. Mari memberikan yang terbaik untuk sekolah. Meskipun kita tak nyaman melakukannya. Setidaknya kita sudah berusaha." Gessa mencoba meyakinkan Noku, meskipun kini otaknya memikirkan hal lain.

Benarkah Noku melakukan ini karenanya? Bukan karena Ayumi? Lalu pertunangan tadi??

Gessa tiba-tiba teringat pertanyaan Ayumi yang belum dijawab Noku.

"Noku." tanyanya

"Hmm.."

"Benarkah-- kau-- akan bertunangan dengan Ayumi?" Tanya Gessa lirih.

Noku menoleh dan menatap Gessa yang menunggu jawabannya.

To be continue......

Nisshoku  GesshokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang