Haii semua...
Akhirnya gue bisa up lagi.
Oh ya, ada sedikit perubahan judul and cover. Hehehe, gapapa kali yaa...jangan lupa vote dan komen, karena aku butuh itu semua dari kalian...
Happy reading guys.
[][][]
"Permainan di mulai."
_Abella citra yuanda_
Abel mengaduk-aduk makanannya, ia terlihat sama sekali tidak mood untuk makan setelah kejadian tadi. Tak lama Shena datang dengan nampan berisi mie goreng pesanannya sendiri.
"Muka lo asem, mending kita nge-mie." celetuk Shena membuat Abel terkekeh.
"Shen."
"Uy." sahut Shena dengan kunyahan mie di mulutnya, ia sedikit mendongak untuk menatap Abel.
"Kayaknya bener deh, Pian emang suka sama Naomi."
Shena beralih mengambil air untuk dirinya minum, setelah meneguk dirinya menatap Abel serius. "Ya maka dari itu, ayo uncrush. Kasian diri lo. Masih banyak cowok baik di luaran sana!" Abel diam, emang seharusnya dirinya itu menyerah saja.
Ia juga berpikir, kenapa dia mau bertahan? Aneh memang. Namanya juga manusia.
Kayak author yang imut inih.
Abel menatap sekeliling kantin, dan dia menemukan seseorang. Seseorang yang akhir-akhir ini membuat dirinya sering merasa overthingking.
Shena mengikuti arah pandang Abel, ia mendecak. "Susah emang kalau udah bulol."
"Ga gampang na lupain dia, terlebih gue suka bergantung sama dia. Mana sekelas lagi,"
"Ya itu derita lo, siapa suruh suka sama anak kelas? Udah tau bakal susah banget, belajar dari pengalaman gue. Kalau suka sama orang tuh mending jangan anak satu sekolah, mending virtual."
"Baper kok sama ketikan," ucapan Abel berhasil membuat Shena melotot, "sok soan gamon padahal belum jadian, lawak. Mana cintanya bertepuk sebelah tangan lagi."
Skakmat.
Jleb.
"Ok, gue kalah."
°°°
"Ga pulang, yan?"
Alvian menoleh, mendapati Abel yang tengah tersenyum manis ke arahnya. "Oh, bel. Gue lagi nungguin-"
"Nungguin ojek? Lama, mending naik mobil sama gue," potong Abel cepat.
Ia meraih tangan Alvian, namun detik kemudian suara seseorang yang tidak asing di Indera pendengaran nya pun terdengar.
Alvian melepas genggaman tangan Abel, lalu menghampiri seseorang tersebut. "Udah beres?"
Naomi, gadis tersebut mengangguk, "udah dong, mau pulang sekarang?"
Alvian mengangguk, ia lalu berbalik kebelakang untuk melihat Abel yang kini masih terdiam disana. "Abel, maaf. Gue duluan ya sama Naomi."
Abel terbuyar dari lamunannya, "Oh iya, hati-hati." Tak banyak bicara lagi, Abel langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
Alvian yang melihat kepergian Abel pun diam, Lo kenapa, bel?
Di lain sisi Abel kini tengah mengendarai mobilnya, pikirannya sendiri terus menerus di penuhi oleh dua manusia tersebut. Yang tak lain Alvian dan Naomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL
Teen FictionKetika di hadapkan untuk bertahan atau bersama orang baru, itu tentu sulit... Abella atau yang kerap di panggil Abel, perempuan berisi namun tinggi dengan iris mata hitam, gadis yang tengah mengejar cinta seorang Alvian. Seseorang yang dirinya sukai...