ALTAREL 6

117 24 12
                                    

HAIII PEMBACA KESAYANGAN AKUU
Omgg dah part 6 wkwk.
Gimana nih? Udah tertarik sama cerita aku??

Eh btw aku mau bilang, kalau semisalnya ada kata kata typo tolong tandain aku yaa. Soalnya aku tipe author yang males baca ulang wkwk

Maklum, mager

Okeh jadi mari kita mulai sajaa

Happy reading

[][][]

"Soal rasa?"
_Altarel Galen Mahesa_

"Kita mau kemana, rel?"

Altarel tak menjawab, ia terus mengendarai kemudinya dengan kecepatan tinggi. Abel terdiam, entah mengapa dirinya merasa ada yang berbeda dengan lelaki ini sekarang.

Beberapa menit kemudian, Altarel menghentikan mobilnya disuatu tempat. Abel menatap tempat ini, "Ngapain kita ke pemakaman, rel?"

Lagi-lagi lelaki itu tak menjawab, pemuda itu menatap Abel, "Ikut atau tunggu?"

"Gue tunggu aja."

Altarel mengangguk lalu pergi meninggalkan Abel yang kini tengah diam di mobilnya. Ia berniat akan menunggu Altarel dengan menonton film di ponselnya, namun sebuah notifikasi menarik perhatiannya.

Alvianpian
Lo datang kan?

Tunggu, sepertinya ia melupakan sesuatu. Dan, "EH SEKARANG ULANG TAHUNNYA PIAN! Bisa-bisanya gue lupa, sial!"

Oh ayolah, bahkan dirinya belum mengucapkan apa-apa. Apakah mungkin lelaki itu menunggu ucapan itu? Atau tidak, entahlah.

Anda
Pian sorry
Gue lupa hari ini Lo ultah, gue Dateng kok
Sorry.

Alvianpian
Ah okey, bel
Mungkin hari ini Lo lagi ada masalah?
Its Oky gapapa.

Anda
Maaf, biasanya gue paling antusias

Alvianpian
Gapapa, gue maklumin.
Tadi aja almat sama Lo ga kebawa, wkwk

Anda
Ah, tetep gue gaenak!

Alvianpian
Santai bel
Yang penting nanti malem Lo Dateng ya, malam ini gue ngadain game juga. Di jamin seru

Anda
Oky
Gue bakal datang

Alvianpian
Di tunggu nanti malem

/Read

Abel menutup matanya, entah kenapa seketika rasa pusing menghampirinya. Dan lama kelamaan, dirinya tertidur.

°°°

Altarel menatap gundukan tanah didepannya, ia berjongkok membiarkan celana abunya terkotori oleh tanah.

"Hai kak, gue dateng lagi."

Pemuda itu mengusap batu nisan yang dimana tertulis nama kakaknya, Alsyana.

"Gue brengsek kak, andai waktu itu gue ada disamping Lo mungkin aja sekarang kita masih sama-sama terus."

Rintik hujan mulai berjatuhan, Altarel menatap awan hitam yang mulai mengepung dirinya. "Lo tau kak? Gue nemu cewek yang mirip sama Lo, perilakunya, parasnya, bahkan segala yang ada dirinya itu kaya Lo kak."

ALTAREL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang