9 bulan ga lanjut...
sorryy guyss, jujur buntu banget tapi aku lanjut ke rancangan awal ajaa😋
kebetulan Altarel and Abel selucu itu, jadi sayang aja kalau ga di lanjuttt...
okayy langsung baca aja yaa? happy reading guys.
[][][]
"Semua itu butuh alasan, termasuk cinta."
-Abella Citra Yuanda-Keesokkan harinya Altarel menunggu Abel yang masih bersiap-siap, jangan salahkan Abel tapi salahkan lelaki itu yang datang terlalu awal dan berakhir menunggu lama.
"Bel, cepetan dikit kek lama banget." Gerutu lelaki itu dengan wajah sengkleknya.
Abel yang sedang memakai sunscreen pun berbalik wajah pada Altarel. "Gue ga nyuruh lo datang sepagi tadi ya nyet, salah sendiri." Balas Abel dengan geram lalu kembali fokus.
Altarel cemberut, ia lalu mengambil ponselnya dan memainkan permainan kecil di ponselnya sendiri. Dengan kaki yang naik satu pada sandaran sofa, bekas Snack dimana-mana dan masih banyak lagi.
"Rel." Ucap Abel sembari menghampiri Altarel yang masih asik memainkan gamenya.
"Hm?" Jawab lelaki itu.
"Besok seminggu loh."
deg.
Sontak hal itu membuat Altarel menatapnya dan melepas ponselnya. "Terus?" Tanya Altarel sembari menaikkan satu alisnya.
Abel berdecak kesal, "Ya kita selesai dong, lo juga udah sembuh."
Altarel terdiam dan menggeleng, "Gamau."
Gadis itu melongo, lah ni bocah apaan sih.
Altarel lalu menarik lengan Abel dan menggeleng, "Gamau, pokoknya gamau." Suara Altarel terdengar merengek-rengek.
Sungguh Abel terdiam, kenapa lelaki di hadapannya bertingkah seperti itu? aneh banget sih.
"Lo kenapa sih rel?" Tanya Abel dengan raut wajah bingung.
Altarel menggeleng, "Pokoknya gamau ya, gamau pokoknya!"
Abel mencetak dahi Altarel, "Nyebelin, maunya apa sih?"
"Maunya jadi pacar Abel."
plak...
"Bel yaallah belum pacaran udah kdrt." Gaduh lelaki itu sembari mengusap pipinya.
"Ngarep. Udah ayo berangkat, stress lama-lama gue." Abel lalu bangkit dan mengambil tas miliknya. Ia lalu melihat kearah Altarel yang masih duduk di sofa dengan pakaian urakannya.
Dasi tidak di pakai, baju keluar, sabuk di lehernya. Abel hanya bisa memutar bola matanya, sabar sekali menghadapi lelaki di hadapannya ini.
Sedangkan Altarel hanya menatap abel dengan pandangan sok lucunya, ya entahlah.
"Tarel, mau berangkat kapan kalau kaya gini?" Abel berkata dengan sabar.
Altarel tak menjawab, ia hanya bangkit sembari menarik sabuk dan tasnya. "Pakein."
Abel tersenyum, bukan apa-apa tapi dia gemas sendiri dengan tingkah Altarel yang kepalang seperti anak Tk ini.
Tidak mau membuang waktu, Abel mengambil dasi Altarel dan memasangkannya dengan teliti, berbeda dengan Altarel yang fokus memperhatikan gadis di hadapannya.
"Cantik, selalu cantik."
Sebentar, Altarel berbicara dengan siapa?
"Lo ngomong sama siapa ege." Kata Abel dan masih membenarkan penampilan Altarel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL
Teen FictionKetika di hadapkan untuk bertahan atau bersama orang baru, itu tentu sulit... Abella atau yang kerap di panggil Abel, perempuan berisi namun tinggi dengan iris mata hitam, gadis yang tengah mengejar cinta seorang Alvian. Seseorang yang dirinya sukai...