HAI GES BERTEMU LAGI OMAGAA
LANGSUNG BACA AJA YAAA GAUSAH BANYAK CINGCONG.Btw bacanya sambil dengerin lagu
Penjaga Hati - Nadhif Basalamah"mimpi indah"
[][][]
Setelah membantu Abel membersihkan apartemen nya, Altarel langsung terlelap tidur di sofa dengan bantalan tangannya sendiri.
Abel menatap Altarel yang tertidur di sampingnya, lelaki itu terlihat lelah dengan wajah yang damai saat tertidur, dan disinilah dirinya bisa melihat jati diri lain seorang Altarel.
Ia berpikir, apakah lelaki itu benar-benar suka pada dirinya atau hanya pengalihan semata karena masih terbayang-bayang masalalu? Entahlah, Altarel susah di tebak.
Dan hari ini ternyata tepat ke seminggu mereka bertemu, dimana perjanjian yang di buat oleh Altarel untuk merawat lelaki itu. Dan ya, di waktu yang singkat itu mereka habiskan.
Abel bertanya, apakah setelah hari ini mereka akan asing atau malah sebaliknya. Dan apakah Altarel akan memperjuangkannya? Hanya lelaki itu sendiri yang tahu.
Lamunan Abel terbuyar saat melihat alarm berbunyi didalam ponsel Altarel. Berniat mematikan, dirinya malah terdiam saat membaca alarm tersebut.
Lusa tarel ulang tahun?
Abel melihat wajah Altarel, lalu perempuan itu tersenyum saat mendapatkan ide cemerlang yang akan dirinya buat.
°°°
Altarel mengerjap saat seseorang membangunkan nya, "tarel, ayo bangun." Suara Abel terdengar lembut di telinga Altarel.
Lelaki itu lalu membuka matanya, ia melihat Abel yang berdiri di sampingnya dengan kedua tangan menyilang di dadanya.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Altarel sembari mengucek matanya, sepertinya dirinya sudah tertidur cukup lama di apartemen Abel.
"Jam 5 sore." Jawab Abel.
Sontak mata Altarel membulat, ia lalu menatap Abel. "Kok ga lo bangunin, sih?" Sahut Altarel dengan nada kesal.
Abel memutar bola matanya, "Heh, kan lo sendiri yang bilang jangan di bangunin. Gimana sih."
Altarel terdiam, benar juga. "Oke, sorry." Kata lelaki itu.
Abel mengangguk, "by the way, mau anter gue ke pantai ga?" Ucapan Abel membuat Altarel terdiam.
Abel yang melihat keterdiaman Altarel seketika menghela nafas, "Gamau y-"
"Apaan! Gue ga bilang gamau ya! Ayoo." Kata Altarel sembari menarik tangan Abel.
Abel terkejut, namun segera sebuah senyuman menyebar di wajahnya. Abel lalu mengikuti langkah Altarel.
Lelaki itu lalu membuka pintu mobil, mempersilahkan Abel untuk masuk. Setelah itu Abel masuk dan di susul oleh Altarel yang masuk dan duduk di kursi kemudi.
Mobil Altarel melesat menghilang dari apartemen Abel. Mata Abel menatap jendela yang memperlihatkan jalanan sore yang tenang dan juga sepi.
Altarel melihat sekilas ke arah Abel, bibirnya melengkung membentuk senyuman kecil dan mungkin hanya Altarel yang dapat melihatnya.
"By the way, lo sering ke pantai ya?" Celetuk Altarel membuka suara.
Abel mengalihkan tatapannya pada lelaki itu, Abel mengangguk. "Waktu SMP, hampir setiap Minggu gue ke pantai sama ayah, ngabisin waktu bareng. Tapi semenjak perceraian ayah sama ibu, gue jadi jarang ke pantai. Dan ini adalah kedua kalinya gue berani ke pantai lagi waktu menginjak SMA."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL
Teen FictionKetika di hadapkan untuk bertahan atau bersama orang baru, itu tentu sulit... Abella atau yang kerap di panggil Abel, perempuan berisi namun tinggi dengan iris mata hitam, gadis yang tengah mengejar cinta seorang Alvian. Seseorang yang dirinya sukai...