Nai dan pertemuan pertama - He is Leo Rival

16 3 1
                                    

Suasana yang tadinya hening setelah tawaan mereka perlahan menghilang kembali terasa serius ketika obrolan tentang gadis yang akan di jodohkan William kepada Kylo kembali di tanyakan.

"Jadi? Lo bakal tunangan sama dia kapan bos?" Ghio bertanya, membuat seluruh anggota inti Niloers juga melirik kompak ke arah Kylo.

"Gila lo? Gue mana pernah mau sama yang rusak"balas Kylo sembari menatap Ghio dengan tatapan seriusnya.

"Iya si, bener yang lo bilang. Lo pasti ga mau karena lo ga pernah ngerusak soalnya"timpal Yogi menimpali ia juga berusaha serius. Karena ini sebetulnya persoalan rumit. Karena pastinya bukan hanya Kylo yang akan susah. Mereka juga secara tak langsungb mendapatkan "beban" baru .

"Nah itu lu tau bro" sahut Kylo menyahuti setuju akan pendapat Yogi.

"So? Apa planning Lo?"lagi-lagi Ghio bertanya. Kalau kata pepatah lebih baik mencegah dari pada mengobati. Untuk itu mereka harus mempersiapkan planning.

"Hari ini, Nai bakal datang kesini. Kalian semua bersikap seolah humble saja sama dia, tak ada apa-apa, gue mau tau dulu siapa dia lewat kemampuan indigo gue" jelas Kylo, bagi yang belum tau Kylo sekeluarga memiliki kemampuan Indigo atau dikenal dengan indra ke enam. Ia sering menggunakan kemampuannya ini untuk mengetahui sifat seseorang. Nah, hal itulah yang akan ia gunakan kepada Nai, cewe yang tak lama lagi akan datang.

"Wokeh bos" balas Niloers kompak.

"Yaudah gue izin dulu balek ke kamar gue ya. Kalau ada tanda-tanda ada yang datang tolong kabarin gue" pamit Kylo kemudian bangkit, ia berlari kecil menuju kamarnya yang berada di lantai dua markas tersebut.

"Bokap gila, gue mau protes" omel Kylo tak terima. Ia mengacak rambutnya. Menunjukkan bahwa dirinya yang biasanya memiliki segudang akal cerdas tiba-tiba buntu.

"Gimana tapi ya caranya" sambung Kylo kemudian. Ia berusaha berpikir keras, memikirkan cara agar bisa terhindar dari semua ini. Apa-apaan ini, ia saja bahkan belum bisa move on dari Alluna.

"Dahlah coba telpon bokap aja deh" batin Kylo yang putus asa. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya, berharap seseorang sana segera mengangkat panggilan itu.

"Pi, we need to talk" desak Kylo ketika telponnya tersebut telah diangkat oleh William.

"I don't have any time right now" tolak William yang berhasil membuat Kylo kesal. Apa-apaan pria ini, demi anaknya saja tidak ada waktu, gila.

"I need to talk about Nai right now, or i will not accept that match" ancam Kylo dengan nada tinggi, sebelum akhirnya William mulai berbicara.

"Okay fine, 5 minutes" akhirnya William memberi kesempatan pada Kylo untuk berbicara dengannya.

"Kylo tidak suka cewe murahan seperti dia, dia sudah tidak perawan Pi!"jelas Kylo berusaha memberikan alasan penolakan.

"Apapun resikonya Kyl, i don't care" jawab William dingin di seberang sana. Dasar tak punya hati! Tega sekali mengorbankan anaknya demi urusan bisnis.

"Tak cukup kah oleh anda? Apa yang sudah terjadi dengan abang saya, anak anda sendiri, beberapa tahun lalu? Tak cukup kah apa yang sudah anda paksakan kepada saya untuk ikut kesini? Pindah keyakinan disaat saya tak menginginkannya?! Lalu sekarang anda pikir saya sudi dijodohkan dengan gadis bekas orang lain begitu saja?" marah cowo itu dengan nada memburu. Ia bertubi-tubi melayangkan kalimat yang sejatinya juga menyayat perasaannya.

Kylo menyembunyikan sesuatu hal yang janggal di balik kematian abangnya, saudara kembar Vano. Vino masih hidup, dia yakin akan hal itu ketika melihat bekas luka di tangan mayat yang hancur itu. Vino memiliki bekas jahitan di lengannya, bekas ketika ia jatuh dari motor beberapa waktu lalu. Bahkan Kylo sendiri yang menemani dirinya mengobati luka yang ternyata harus dijahit itu.

HE IS LEO RIVAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang