Tak lama setelah rombongan Niloers yang berjalan bersama ke arah kantin. Gloria yang tadi menahan kesal nya mulai menggerutu tak terima. Ia kesal sebab ucapan Kylo dan teman-temannya yang terkesan bodo amat atau bisa dibilang tak peduli kepadanya dan juga Inkha yang di hukum disana.
"Kenapa lagi sih Glo? Please dehh.." celetuk Inkha yang sudah muak sendiri.
"Ya habisnya, itu mereka mentang-mentang banget, udah tau kita di hukum, kirain bakal di hibur kek apa kek gitu. Eh malah di suruh lanjut dan pergi gitu aja mereka" jelas Gloria tak terima.
"Ya sih, mereka menyebalkan tapi yang mereka bilang ga salah juga Glo, ngapain coba? Mereka ikut-ikutan kita panas-panasan di hukum, kan mereka ga salah" ungkap Inkha mengingatkan. Bener juga si apa yang dibilang Inkha.
"Huh.. Ya.. , padahal gue harap tadi itu mereka datang bukan sekedar untuk bertanya gitu aja." protes Gloria masih dengan nada kecewa nya.
"Udah mending kita lanjut dulu aja, nih bentar lagi kita bakal selesai, 15 menit lagi bel istirahat bunyi. Sekaligus pergantian jam pelajaran Bu Dania ke Jam pelajaran selanjutnya." lerai Inkha menengahi, agar selesai perdebatan mereka tentang sifat kedua orang itu.
"Iya juga, yaudah semangat, 15 menit lagi!" ucap Gloria semangat. Ia sebetulnya sudah lelah, kurang lebih sudah 2 jam mereka berdiri di tengah panas matahari. Ya, walaupun curang sedikit heheh, sesekali mereka kedapatan duduk di pinggiran taman untuk melepas penat sejenak.
****
Disisi lain, rombongan Niloers yang sudah di kantin"Gue jadi kepikiran, kalian ga kasian apa sama mereka?"tanya Fajar kepada teman-temannya.
"Mereka ni siapa yang lu maksud?" tanya Yogi belum menangkap arah pembicaraan.
"Ya Inkha dan Gloria si anak baru itu. Kok gitu banget lu pada ke mereka? Ga kasian apa liatnya? Anak gadis orang lho itu" papar Fajar menjelaskan maksudnya.
"Ya, bukan ga kasian. Tapi biar mereka belajar tanggung jawab atas hukuman yang dikasih aja. Ya kan Kyl? "tanya Yogi kemudian melirik ke arah Kylo yang tengah meneguk minumannya.
"Yoi. Beliin mereka minum gih, 5 menit lagi kan bel" jawab Kylo sembari melirik arloji di lengannya.
"Oke sebentar gue beliin dulu"balas Daniel sembari bangkit dari duduknya. Ia kemudian menuju salah satu kantin yang menjual aneka minuman.
"Bu, beli air mineral ini ya 2" Daniel menyerahkan duit 10 ribu setelah mengambil 2 botol air mineral di tangannya.
"Oke, kembalinya 2 rebu nih dek" jawab ibu kantin tersebut dengan ramah.
"Eh gausah bu, ambil aja kembaliannya"tolak Daniel lalu pergi. Ia menuju kembali ke lapangan sebelum akhirnya kembali bersama yang lainnya.
Mata cowo itu dengan cepat mencari sosok Inkha dan juga Gloria yang ternyata tengah duduk kelelahan di tepi taman. Dengan berlari kecil, Daniel menghampiri keduanya.
"Nih minum dulu" pinta Daniel membuat sang empu badan menoleh ke arah nya.
"Eh, Oke makasih bang" jawab Inkha sedikit kaget.
"Nih buat lo juga ada Glo, dari Kylo" sambung Daniel memberikan yang satunya.
"Eh? Oke-oke, thanks bang" dengan sedikit kikuk gadis itu menerima air itu lalu meminumnya.
"Kantin?" tanya Daniel kembali ke arah Inkha.
" Boleh, tapi tadi kami ga bawa duit ke kantin" balas Inkha kemudian melirik ke arah Glo dan dibalas anggukan tanda hal tersebut benar.
"Kayak ga biasa aja lu sama si Kylo, kan biasanya juga di bayarin? Tadi misalnya." jelas Daniel membuat Inkha menepuk jidatnya.
"Oh iyaaa, tadi juga di bayarin, yaudah ayo aja gue mah" ucap Inkha membalas sembari tersenyum kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS LEO RIVAL (ON GOING)
Roman pour Adolescents⚠️WARNING ROMANCE AREA⚠️ Pastikan sudah Follow, Vote, dan Komen ketika membaca, terimakasih! Area full kupu-kupu 🦋 --------------------------------------------------------- "Aku mau kita terus bersama Gloria, ayo kita berjuang bersama" ajakan co...