Trauma Perempuan - He is Leo Rival

30 16 1
                                    

"Afuan? Kenal sama siapa? Cewe anak sini?" Kylo menoleh kearah El dan bertanya-tanya apa maksudnya.

"Iya cewe anak sini, sapa tau dia bisa bantu lo sembuh, ya hitung-hitung jadi obat lah bro" El kemudian membuka ponselnya mengeluarkan foto gadis itu. Ketika melihat foto tersebut, Kylo seperti tak asing dengan orangnya, pernah berjumpa tapi dimana? Ia lupa-lupa ingat.

"Namanya Kania bro, seumuran Luna, mantan lu itu" timpal El menjelaskan.

Mendengar nama Luna seketika Kylo langsung teringat.

"Kania?! Kania ini temennya Luna Cok! Temen deketnya Luna yang pindah! Tapi masa iya gue harus deketin temen deket mantan gue sendiri?" protes Kylo lalu terdiam.

"Yeuu, dari pada lu galau, coba aja dulu, sapa tau nyaman, biar ga mubazir noh kemampuan lu bisa main game, kan dia juga anak game" jelas El menyambung.

"Iya juga si, yaudah deh nanti gue coba, tapi gue ga bisa untuk buka hati 100% lagi, gue harus cari cara gimana caranya gue bisa ga harus jadian dan bikin anak orang lain sakit hati" jelas Kylo. El hanya terdiam, ia tau itu akan bohong, Kylo tipikal cowok yang gampang luluh. Ia mudah luluh kalau jumpa cewe yang tipenya. Pas banget Kania ini salah satu cewe yang menurut El termasuk kategori tipe dari bos kecilnya itu.

***
Singkat cerita tak lama kabar tentang kedekatan Kania dengan Kylo tersebar, sebuah kecocokan yang langka dimana huruf K bertemu dengan huruf K juga. Hari-hari berjalan dengan lancar hingga akhirnya entah ada masalah apa semakin kesini, Kania semakin tak jelas.

Ia pernah kepergok tengah selingkuh bahkan berduaan dengan cowo yang bukan pacarnya. Bahkan tak jarang hal itu dipergok oleh Kylo langsung. Hubungan mereka mulai bermasalah, merenggang bahkan jauh dari kata aman. Mereka mulai bertengkar hebat. Mulai saling menyalahkan, dan akhirnya berpisah.

Sepeninggal Kania dari hidupnya, Kylo Memilih menikmati masa sendirinya, meskipun banyak teman-temannya yang berusaha menjodoh-jodohkan dirinya dengan anak-anak cantik di sekolahan mereka. Berharap bos mereka itu tertarik dan jatuh cinta kepada salah satunya.

Sejatinya semuanya berawal dari cintanya yang sudah habis di Aluna, sang mantan kekasih. Entah bagaimana, semua orang yang datang hanya memberikan luka bagi cowo itu. Ia merasa bahwa lebih baik, ia mendiamkan hatinya. Membiarkannya kosong terbawa oleh arus kehidupan.

"Lo udah lama juga ya menjomblo, betah amat?" tanya Vano yang berceletuk random di sela-sela obrolan mereka.

"Ya lu sendiri? Setelah ga sama Tata, saudara kembar' kak Ghita, kenapa lu juga masih jomblo?" Kylo melayangkan pertanyaan balik.

"Haha, gue cuma mau sendiri, ga mau lagi buat macem-macem" jawab Vano menjelaskan. Ya kalian ga salah, vano sempat berpacaran dengan Tata, saudara kembar' Ghita kurang lebih hampir setahun. Namun, kandas karena ketidak tahanan Tata yang muak disamakan dengan Ghita.

Vano masih tak bisa melupakan gadis yang merupakan cinta matinya itu. Ia melihat Tata sebagai Ghita dan jelas hal itu adalah hal yang salah. Hubungan mereka bukan hubungan yang baik walaupun termasuk hubungan yang langgeng. Sekarang, Tata jadian dengan Dhika, salah satu inti Niloers juga, yang merupakan sepupu dari El.

" Ya kalau kisah lu sama kak Tata si emang ga bener ya, lu bikin dia seolah-olah dia adalah Cici. Walaupun mereka kembar jelas banget mereka berbeda, entah itu dari sifat ataupun dari gaya mereka sekalipun" jelas Kylo kemudian.

"Tata masuk dunia kita hanya karena lo yang bikin dia seolah-olah dia bayangan Cici. Sekarang dia sudah jatuh kedalam dunia kita dan ga akan bisa keluar lagi, sulit untuk merubahnya kembali ke setelan pabrik" ujar Kylo menyambungkan kalimatnya.

"Ya, gue juga tau kalau dia ternyata rela merubah dirinya nyaris seperti Ghita karena dia tau kalau gue hanya mencintai Ghita, dia ga jealous lho, itu lah hal yang bikin gue kagum sama dia. Dia cuma cape karena selalu gue anggap seperti Ghita padahal berbeda" ujar Vano sembari berkata lirih. Sebetulnya ada penyesalan dihatinya terkait hal tersebut.

"Lu sendiri gimana soal Kania ini? Awalnya lu kan dipaksa El sama dia"kini Vano memutar arah pembicaraan.

"Nice to meet her, walaupun hanya meninggalkan bekas luka, setidaknya dia pernah membuat gue lupa akan masa lalu gue, sekarang ya lo tau sendiri bang, gue udah lama banget sendiri, belum ada yang menarik perhatian gue terlalu dalam" jelas Kylo menjawab.

"Jujur ya, gue sebagai Abang cuma bisa mendukung yang terbaik buat lo. Sekarang intinya, lu harus bisa jadi diri lu sendiri kembali, Niloers pasti merindukan performa ketua kecil mereka yang hilang" ucap Vano kemudian menepuk punggung Kylo pelan.

Ya sudah hampir nyaris setahun, Kylo memilih untuk fokus kependidikannya saja, tidak menghiraukan tentang geng motor lagi, bahkan ketika ia dipancing dengan sebuah tauran pun ia tak ingin ikut campur. Padahal biasanya dialah yang paling bersemangat.

"Iya, gue akan kembali, dengan performa gue yang baru" ujar Kylo menjawab lirih.

"Welcome home Ketua kecil Niloers" ujar Vano bersemangat sembari merentangkan tangannya luas. Kylo pun segera memeluk sang Abang, menyalurkan semangat baik bersama.

Bicara soal William, paska pernikahan Nai dan Kylo batal, ia tak pernah memaksa Kylo untuk menikah dengan anak partner bisnisnya kembali. Alhasil, saat ini Kylo masih sangat santai, tak ada lagi tekanan yang bisa membuatnya stress sepanjang hidupnya.

***
Dua tahun  berlalu sejak kejadian yang menimpa Kylo dan Niloers. Mereka sudah mulai terbiasa dengan keadaan mereka disini. Menjalani hidup seperti biasa,  bersama-sama tanpa ada yang membedakan dengan signifikan.

"Anak-anak kita hari ini kedatangan murid baru dari Indonesia" ucapan dari guru yang berdiri didepan kelas berhasil membuat suasana kelas yang kurang bersemangat, kembali bersemangat.

"Indonesia?" Inkha, salah satu anggota psikocak girls membatin lirih, apakah ia kembali bertemu dengan orang Indonesia?

"Baik silahkan masuk nak, perkenalkan dirimu ya" pinta guru tersebut degan antusias.

"Halo semuanya, perkenalkan nama saya Gloria, saya pindahan dari sekolah yang berasal dari Indonesia lebih tepatnya di Lampung" dengan lambaian tangan gadis itu memperkenalkan dirinya. Melihat penampilan gadis itu, membuat Inkha, salah satu dari Psikocak Girls tertegun.

"Menarik" batinnya.

"Baik Glo, silahkan duduk disebelah Inkha ya, Inkha tunjuk tangan ya" pinta sang guru kemudian Inkha pun mengangkat sebelah tangannya. Setelah tau dimana sosok bernama Inkha yang dimaksud oleh gurunya,  Gloria segera berjalan ke arahnya untuk duduk.

Tak lama, setelah sampai di bangku milik Inkha yang berada di belakang kelas, ia pun mendudukan dirinya dibangku yang kosong tersebut. 

"Orang Indonesia juga?" Perkataan Inkha berhasil membuat gadis itu terperanjat kaget, ia ga menyangka ternyata seseorang disampingnya bisa berbahasa Indonesia, jadi ia tak perlu sulit-sulit untuk berbicara bahasa inggris.

"Ah.. kaget, kamu orang indonesia ya? Iya, aku dari Lampung kamu sendiri?" dengan sedikit gugup, Gloria mengembalikan pertanyaan ke arah Inkha.

"Hahahaha, maaf, ga sengaja. Gue dari Jawa sih, salam kenal ya" balas Inkha kemudian lalu kembali fokus ke pelajaran. Nanti saja perkenalannya dilanjutkan. Keburu ia di omeli bu guru, jika kedapatan masih mengobrol.

Kringggg!

Bunyi bel sekolah tanda istirahat membuat guru yang tadinya menerangkan pelajaran pun berhenti. Kemudian ia menyuruh siswa-siswinya untuk melanjutkan pembelajaran di rumah sebagai pr atau homework. Setelah itu, barulah guru tersebut meninggalkan kelas.

"Glo, lo udah tau lingkungan sekolahan belum?"tanya Inkha memulai topik pembahasan.

HE IS LEO RIVAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang