Mencari tau tentangnya- - He is Leo Rival

2 1 0
                                    

Nah ini dia si bos" mendengar itu spontan Kylo segera melirik, bener ada Ghio yang sepertinya sudah menemukan apa yang diminta Kylo tadi

"Gue udah ketemu soal dia bos" ucapan Ghio barusan berhasil menarik perhatian Niloers inti yang tengah berkumpul bersama anggota psikocak.

"Gimana? Sini liat dong gue"ujar Kylo antusias Ghio memberikan laptopnya yang sudah berisi seluruh informasi terkait Gloria.

Setelah membaca seluruhnya Kylo pun memotret hal tersebut lalu menyimpannya di galerinya.

"Cari apa sih? Tumben lu ga bilang-bilang kita" Yogi yang kepo pun mulai bertanya.

"Engga, gue cuma cari tau soal anak baru itu, kan katanya Tata dan yang lainnya mau ngajak dia tinggal disini. Jadi harus di pastikan aman dulu dong" jelas Kylo tanpa menyebutkan tujuan aslinya.

"Oalah begitu, terus hasilnya gimana?" tanya Yogi lagi.

"Aman kok, bentar ya, gue mau ke kamar, ngambil gitar" jawab Kylo lalu segera pamit kepada teman- temannya yang menatapnya bingung.

Setelah berpamitan itu, Kylo pun pergi beranjak ke kamarnya, ia ingin mengambil sebuah gitar disana. Karena entah kenapa suasana hatinya tiba-tiba senang. Dan biasanya, cowo itu akan melampiaskam perasaannya dengan bernyanyi sembari bermain gitar bersama teman-temannya, Niloers geng.

Setelah mengambil gitarnya, cowo itu menutup kamarnya, dqm berlari kecil menuruni anak tangga. Kylo pun kembali ke tempat Niloers inti duduk untuk menemui teman-teman yang lain. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti ketika sang Abang menarik lengannya.

"Follow me" ujar Vano pelan lalu menarik Kylo ke rooftop rumah mereka.

Kylo yang sudah mengerti hanya bisa mengikuti, sesampainya di rooftop sang Abang pun memulai membagikan apa yang ia dapat soal gadis itu dari kemampuan dirinya.

"Hold my hands"ujar Vano kembali lalu dimulai lah time slide tersebut. Dimana Kylo bisa melihat semuanya, mulai dari masa lalu ketika gadis itu baru lahir sekalipun, terekam jelas Timeslide yang terus berjalan hingga berhenti dititik dimana kemaren mereka berjumpa.

"Sampai disitu yang bisa gue perlihatkan kepada lu" sambung Vano lalu melepas genggaman tangannya dari Kylo. Setelah itu Kylo pun mengangguk kini ia paham, bahwa cewe satu ini memang menarik.

"Thanks bang, makasih lu udah selalu mau bantu gue untuk membaca hal yang ga bisa gue tembus dari seseorang." ucap Kylo dengan senyum lebarnya. Ia tersenyum penuh arti sekaligus memeluk Vano tanda berterima kasih.

"Kemampuan lu akan mengalami peningkatan suatu saat, dan lu pasti bisa juga seperti gue, tapi ingat, jangan mendahului takdir" pinta Vano mengingatkan adiknya itu. Ia tau terkadang Kylo selalu mengandalkan kemampuan  kecerdasan sekaligus indigo nya untuk mencari kebenaran akan sesuatu. Berbeda dengannya yang akan menggunakan pikiran saja.

"Iya bang, terimakasih sekali lagi" balas Kylo yang masih di dalam pelukan sang Abang.

"Gue tau lu tertarik sama dia, semoga yang kali ini bisa bikin lu bahagia" setelah membalas pelukan sang adik, Vano menepuk pundak cowo itu memberikan dukungannya.

"Oh iya, Lo bilang tadi Tata sama yang lainnya mau ngajak dia tinggal disni? Lo kalau mau bawa dia tinggal disini boleh banget, anaknya aman, gue jamin 100%"sambungbVano kemudian tersenyum penuh arti.

"Ya tapi ga mungkin tiba-tiba, butuh waktu untuk ngajaknya" jawab Kylo lalu mengangguk paham, ia mengerti maksud Vano, seandainya  mereka mengajak dalam waktu singkat pun tak apa.

"Lu deketin aja dulu, kasih kesan kalau kita humble dan ga perlu ditakuti, setelah itu mulai sedikit-sedikit buat bicara hal random dengan dia" Vano memberikan sarannya. Karena, sejatinya dulu dengan Ghita ia juga melakukan hal yang sama.

"Baiklah, akan gue coba, semoga kali ini emang benar yang terbaik" ujar Kylo kemudian. Ia pun kembali mengambil gitar yang ia tinggalkan disebuah sandaran dinding dekat tangga. Setelah itu mereka berdua berjalan beriringan menuruni anak tangga bersamaan.

Sesampainya mereka dibawah, ternyata anggota Niloers tengah asik berbincang membahas hal random seperti biasa. Menyadari kedatangan  bos mereka, seketika mereka langsung serempak menyapa.

"Eh pak bos, sini gabung bareng kita" ujar mereka menyapa dengan kompak  ke arah Vano dan juga Kylo. Keduanya terlihat kompak berjalan berdampingan.

"Widih rame nih lagi pada ngapain?" tanya Vano basa-basi walaupun ia bisa melihat dengan jelas bahwa mereka tengah mengobrol, dan bermain bersama.

"Biasa random talk aja, terus juga ada yang lagi mabar  pak bos"  jawab Yogi kemudian tersenyum.

"Oualah lanjut. By the way El mana?" tanya Vano sembari mengambil posisi, dan bertanya karena menyadari  bahwa tak ada El, salah satu inti disana.

"Oh El, dia pergi kalau ga salah bareng Afuan" balas Tata menimpali.

"Ealah si bucin. Yaudah deh gapapa gue nanya aja, sapa tau dia ketiduran ye kan" balas Vano sembari mengangguk-angguk  kecil.

"Nyanyi yok guys!" ajak Kylo yang sudah mengambil  posisi dengan gitarnya.

"Asikk! Sikat!" ujar Vano semangat. Membuat Kylo dengan semangat memulai  intro lagu.

"Ku tuliskan sebuah cerita cinta segitiga~"  Kylo memulai dengan suara nya yang enak di telinga.

"Dimana aku lah yang jadi peran utama..~" sambung Tata dengan suara merdu miliknya.

"Aku tak dapat membohongi segala rasa~" timpal Yogi dengan heboh sembari memukul sebuah kajon yang terletak tak jauh dari sana. Ikut mengiringi gitar Kylo.

"Aku mencintai dia dan dirinya~" sambung Vano melirik ke arah Tata

"Nanti pukul satu dia menemui aku~" Dhika pun ikut bernyanyi menimpali, sembari merangkul Tata, kekasihnya.

"Maka jangan kamu pasang wajah yang cemburu~" timpal Sandra ikut bernyanyi. 

"Nanti bila dia datang menemui aku~" sahut Fajar dengan suaranya yang tak kalah merdu.

"Maka cepat-cepat kamu ngumpet  dulu~" sahut Dhika dan Tata bersama.

"Kan.. aku sudah pernah bilang~" Vano  mulai kembali mengambil alih.

"Pacarku bukan cuma kamu saja~" timpal Daniel, membuat Inkha menoleh ke arahnya.

"Ku mempunyai dua hati yang tak siap untuk ditinggali~" sambung Inkha tak mau kalah.

"Ohh~ kan aku sudah pernah bilang janganlah kamu terlalu sayang~" kini Kylo mulai bernyanyi kembali.

"Dan, bila nanti kau menghilang~" sahut El  yang ternyata sudah mendengar nyanyian mereka ketika memasuki markas.

"Ku masih punya lelaki cadangan~" sambung  Afuan  tak mau kalah.

"Asekkkk!" teriak mereka semua heboh diiringi tepu, tangan mereka yang menggelegar  ke seisi ruangan.

"Abis dari mana lu bro?" tanya Vano kepada El yang mengambil posisi duduk disebelahnya.

"Biasa calon bini Badmood, jadi kudu di hibur pake yupi love"ujar El menjelaskan sembari mengacak rambut Afuan  yang duduk lesehan di dekat kakinya.

"Ish! Lio!" sahut Afuan  tak terima. Rambutnya acak-acakan karena ulah cowo itu.

"Ohhh iya ada yang mau gue sampein" tiba-tiba Kylo berceletuk membuat  mereka semua kompak menoleh ke arahnya.

"Ide Tata dan Afuan soal bawa Gloria tinggal bareng udah di acc Bang Vano, jadi otomatis kita udah bisa humble ke dia, biar dia bisa betah dan adaptasi lebih cepat  dengan kita" jelas Kylo kemudian menatap sekelilingnya.

"Gue mohon kerjasama semuanya, buat bantu Gloria beradaptasi  lebih gampang dengan kita semua" jelas Kylo kemudian  dibalas sahutan tanda mereka semua setuju.

HE IS LEO RIVAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang