23. HIRL•Berita Heboh

8 2 3
                                    

"yuk turun" ajak Kylo ketika motornya berhenti di parkiran milik sekolah itu.

"Abang duluan ajaa aku malu banget" ujar Gloria berusaha menutupi mukanya. Mata setiap orang seakan-akan melirik kearah mereka sekarang.

"Gimana caranya aku turun kalau masih ada kamu, yang ada kamunya kena kaki aku sayangkuuu" ujar Kylo gemes. Ia meraih kedua belah tangan gadis dihadapannya, lalu berbisik kecil.

"Wajar kalau kamu canggung, tapi udah anggap aja mereka lagi dapat berita hot selebriti" ujar Kylo sedikit melawak. Walaupun kala itu bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal lucu.

"Iya deh oke aku turun, Abang jangan lepas gandengan sama aku ya, soalnya aku mau jalan sambil nunduk ajaa" ujar Gloria kemudian dibalas anggukan dan senyuman manis oleh Kylo. Ia mengerti perasaan Gloria saat ini, bagaimana tidak, ia hanya seorang anak pindahan baru yang baru-baru ini terdengar dekat dengan most wanted boy di sekolah. Ditambah lagi dengan info yang pasti sudah menyebar terkait jadiannya mereka berdua.

"Yaudah turun dulu dong sayang"ujar Kylo sedikit tak sabar. Gloria yang sadar pun segera turun dari motor sang pacar. Ia kemudian membuka helm nya dibantu oleh Kylo yang kini benar-benar menepati janjinya.

Kedua pasangan itu berjalan di iringi oleh tatapan mata setiap orang. Berbagai ekspresi keluar dari mereka. Ada yang heran ada yang exited ada juga yang memasang ekspresi tak terima. Seolah-olah mereka tak terima cewe pindahan itu berhasil mencuri hati seorang Kyloshka.

"Heh, guys gue denger ka Kylo udah lama ga pacaran kan? Semenjak terakhir putus sama mantannya yang beda agama itu" beberapa bisikan seperti itu mulai menghantui pikiran Gloria yang tetap berjalan menunduk.

"Iya, eh tau-taunya sekarang udah bisa pacaran lagi dong, mana dapatnya anak baru, ini anak baru beruntung banget ya" komentar demi komentar mereka dapati ketika melewati murid sepanjang koridor sekolah.

"Ya wajar lah, ka Kylo itu famous, pasti banyak yang suka. Gue aja suka sama dia" ujar salah seorang lagi.

"Hush! Nanti pacarnya marah lho" ujar temannya memperingati.

Gloria hanya bisa menunduk. Sementara Kylo? Ia menggenggam erat tangan Gloria mengisyaratkan bahwa semuanya baik-baik saja. Tak akan ada yang berani macam-macam pada gadis itu.

"Nah udah sampai kelas kamu nih, Abang tinggal sampai depan kelas ini ya sayang" ujar Kylo sembari menatap kearah Gloria yang kini sudah berani menatap kearahnya.

"Iya terimakasih ya bang, hehe" ujar Gloria malu lalu berjalan menuju bangkunya. Ia disapa oleh inkha yang sedari tadi sudah di kelas.

Setelah memastikan gadisnya aman, Kylo pun memberikan lambaian tangan kearah Gloria dan juga teman -temannya yang ada di kelas itu. Setelahnya ia melangkah menuju kelasnya. Sepanjang jalan banyak sekali yang mengomentari terkait kabar berita bahwa dirinya kini tak jomblo lagi.

Padahal bukan hal yang harus di hebohkan terlalu lebay, batin Kylo.

****
Berita terkait dirinya yang berpacaran dengan seorang gadis pindahan membuat banyak sekali teman-teman sekolah di luar gang nya kepo akan berita tersebut.

Seperti contohnya rekan-rekan tim  basketnya yang mulai bertanya-tanya. .

"Sejak kapan lu deket sama tu cewe bro? Adik kelas kan itu?" ujar cowo berambut ikal panggil saja namanya Naufal.

"Sejak, gue lupa si tapi semenjak dia pindah disini keknya, gue kenal dia karena dia sekelas sama salah satu teman se gang gue, kenapa emangnya?" tanya Kylo kemudian. Menatap kearah Naufal dengan tatapan bertanya.

"Yaa, gapapa si turut bahagia aja kapten basket kita akhirnya menemukan pengganti yang lama"ujar Naufal kemudian menepuk bahu Kylo sembari terkekeh.

" Gue berharap cuma satu, yang kali ini yang terakhir" ujar Kylo sembari menyandarkan dirinya pada bangku tempat ia duduk.

Kini mereka tengah ada di jam olahraga. Dimana biasanya Kylo dan rekan-rekan sekelasnya akan memilih untuk olahraga basket sekaligus latihan.

Namun, perhatian cowo itu teralihkan ketika melihat seseorang yang familiar dimatanya. Yang tak lain tak bukan adalah pacarnya, Gloria.

"Dia ga belajar emangnya?"batin Kylo berkata sembari tetap fokus dengan basketnya.

Kylo tetap memperhatikan kemana gadis itu akan pergi. Namun, sepertinya gadisnya baik-baik saja. Karena tak lama setelah menyadari dirinya dibawah pantauan Kylo, gadis itu segera berbalik arah menuju kelasnya kembali.

Sepertinya tadi gadis itu ingin ke toilet atau tempat lainnya namun batal karena melihat Kylo yang tengah olahraga di lapangan. Namun, bukannya membiarkan gadis itu pergi begitu saja, Kylo justru ingin menghampirinya.

"Guys bentar, gue kesana dulu" ujar Kylo izin kepada teman-temannya untuk keluar dari lapangan.

"Glo!" panggilan Kylo yang tengah berlari kearahnya membuat gadis itu terhenti. Ia segera berbalik arah menatap kearah Kylo yang masih berlari kearahnya

"Kamu ngapain keluar di jam pelajaran?"tanya Kylo kemudian.

"Ga ada tadi cuma mau ke toilet, tapi malu ehehe karena di lihatin sama Abang, terus teman-teman Abang kayak nyadar gitu Abang perhatiin aku, jadi pada ngeliatin juga" ujar Gloria menjelaskan.

"Terus sekarang masih pengen ke toilet ga?" tanya Kylo memastikan.

"Enggak, paling nanti aja pas istirahat, udah naik lagi dia karena malu heheh" ujar Gloria setengah terkekeh. Membuat Kylo geleng-geleng sendiri.

"Yaudah kalau gitu, ke kelas gih, nanti jam istirahat beres dari toilet samperin aku ke kantin tempat biasa anak Nilo ×psikocak ya" jelas Kylo kemudian meninggalkan Gloria kembali menuju lapangan.

Sembari mengangguk paham, gadis itu kemudian segera kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas. Setelah tadi, di hambat sebentar oleh panggilan Kylo.

"Kenapa bro?" tanya rekan sekelas Kylo heran.

"Gapapa cewe gue cuma belum bisa adaptasi banyak aja, jadi suka linglung gitu" ujar Kylo beralasan. Tak mungkin ia membeberkan bahwa gadisnya malu karena menjadi pusat perhatian hari ini.

"Oualah begitu wajar sih dia kan anak baru ya" ujar temannya lagi yang dibalas anggukan oleh Kylo.

Mereka semua kembali melanjutkan basket yang tertunda tadi. Lincahnya Kylo saat bermain basket memang tak ada tandingannya. Bagaimana tidak? Ia merupakan ketua basket di sekolahnya semenjak ia berada di bangku SMP.  Skill nya tentang basket memang tidak main-main.

Beberapa orang yang ada disekitar juga jadinya menonton permainan basket itu dibandingkan fokus olahraga masing-masing. Memang sering hal seperti ini terjadi. Apalagi jika yang bertanding adalah most wanted sekolah, tak jarang yang awalnya lapangan sepi menjadi ramai karena penonton.

Lagi pula selalu seru untuk melihat Kylo bertanding di lapangan. Hal itu juga terkadang menjadi hal wajib yang di lakukan oleh semua orang di SMA ini. Menonton pertandingan basket yang awalnya hanya mata pelajaran olahraga saja.

HE IS LEO RIVAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang