Bad seventeen - He is Leo Rival

12 2 0
                                    

Jakarta, 4 April 2019

Hari ini, ya benar sekali 4 April 2019 adalah hari yang di nantikan oleh Kylo bagaimana tidak? Hari ini adalah hari ulangtahunnya yang ke 17 tahun. Kalau kata orang-orang, umur 17 tahun itu artinya sudah legal. Yap benar, karena kita sudah bisa mendapatkan KTP dan juga SIM kendaraan. Dan itulah yang di nantikan oleh Kylo sebenarnya. Selama ini ia berkendara belum menggunakan SIM, belum legal juga karena umurnya yang masih kecil, namun jangan salah walaupun masih 17 tahun Kylo termasuk remaja yang tinggi. Untuk itu tak banyak yang curiga dengan dirinya yang belum legal. Dan tentunya aman bagi dirinya untuk membawa kendaraan asalkan sedang tak ada razia. Namun siapa sangka? Hari yang ia nanti, tiba-tiba rusak begitu saja. Di Mension kediaman mereka, William dan Jessyln kembali terlibat pertengkaran hebat.


Prang!

Bunyi lemparan Guci terdengar hingga lantai 2 tepat dimana kamar milik Kylo berada. Kyl yang kala itu tengah bersiap dengan pakaiannya segera mungkin memakai bajunya. Firasatnya buruk, ia merasa mami dan papi nya lah yang memecahkan guci itu. Dengan langkah cepat, Kyl menyusuri anak tangga dan melotot kaget ketika pecahan guci berada dimana-mana, dan di ujung pojok sana, Jessyln sudah terpojok, sembari memejamkan matanya menunggu William yang tengah mengadahkan pisau kearahnya.


"Papi! Mami! Apa-apaan ini?!" Alvano, atau bisa di panggil Vano dan kembarannya Alvino atau bisa di panggil Vino datang dengan wajah kaget mereka

"Apa?!! Kalian mau membela wanita ini lagi?!"William yang mengamuk menoleh ketika melihat seluruh anak-anaknya sudah berkumpul dengan wajah beragam. Ada yang shock ada yang geram, ada yang marah.

"Jangan sentuh mami kami!"Vano menunjuk William dengan telunjuknya.

"Pria macam apa anda ini?!" ujar Vano lagi.

"Kyl, samperin mami, selagi Vano ngalihin papi, bawa mami kesini" perintah Vino kemudian.

"Baik kak" bisik Kyl menyetujui. Dengan langkah cepat Kylo menghampiri sang ibu, memeluknya lalu memapahnya menuju Vino.

"Mami okay? Belum di apa-apain papi kan?" ujar Kylo sembari melirik Vano yang asik berdebat dengan sang ayahanda.

"Ma-mami oke, cuma kena pecahan guci saja" ujar mami dengan nada bergetar.

"Oke mami tunggu disini sama bang Vino ya, Kylo mau bantuin Abang Vano " ujar Kylo kemudian lalu meninggalkan sang ibunda bersama sang Abang.

Melihat abangnya yang sudah terpojok, dengan gesit Kylo merebut pisau yang ada di tangan William, dan membantingnya jauh ke lantai.

"Stop! Ingat kalian sedarah!" ujar Kylo menatap nyalang William.

"Apa sih pi?! Hari-hari berantem! Telinga kami panas dengarnya tau ga?!" ujar Kylo marah.

"Diam kamu anak setan!" desis William tak kalah emosi.

"Anda yang setan berarti soalnya saya anak anda" ujar Kylo kemudian.

"Arghhh! Diam!" ujar William lagi.

"Kalau papi mau cerai sama mami, cerai tanpa harus berantem seperti ini. Jangan siksa mami dan siksa mental kami sebagai anak! Kalau kalian emang sudah tidak cocok lepaskan mami saya!" hardik Kylo kemudian.

"Oke itu permintaan kalian, sudah dari lama saya juga sudah berkata demikian kan?" ujar William kemudian.

"Dasar orang tua gila!"umpat Vano lalu pergi menyusul Vino, sementara Kylo, dia memilih pasang badan disini melindungi sang mami. Sementara Vano dan Vino, biarlah mereka menjaga mami dulu.

"Rumah ini rumah mami, atas nama mami, dan jika anda mau menceraikan dirinya, pergi dari rumah ini! Dan ingat satu hal William, kami, anak-anak Lo tak akan mau meneruskan perusahaan yang Lo urus! Urus saja oleh anak dari selingkuhan Lo itu! Kami memilih mengelola perusahaan mami saja" ujar Kylo kemudian.

"Argh! Bajingan! Saya mendidik kamu membesarkan kamu demi perusahaan saya! Dan dengan entengnya kamu berkata tak ingin mewarisinya?! Jangan harap itu terjadi! Saya akan membuat kamu tetap menjadi pewaris satu-satunya perusahaan ini Kyloshka!" ujar William frustasi.

"Diri saya, hak saya. Bukan hak anda walaupun saya, darah daging anda wahai tuan William yang terhormat" Kylo menjawab dengan enteng. Membuat William tak tahan lagi.

"Lihat saja apa yang akan terjadi, saya akan membuat hidup mami kesayangan kalian itu hancur, ingat sumpah saya!" ujar William lalu pergi, sepertinya pria itu akan kembali ke kantornya ataupun kembali ke rumah selingkuhannya.

Dari mana Kylo tau? Simple jawabannya, dengan kepintaran yang ia miliki Kylo bisa melacak posisi William dan data-data orang yang ia temui. Termasuk ini, belakangan ini William sering tak pulang, sering menginap di apartemen yang bisa Kylo jamin di beli oleh William untuk wanita yang berani merusak kenyamanan rumah mereka. Kylo membenci fakta ini, tepat di hari ulang tahunnya yang ke 17 orang tuanya, Jessyln dan William resmi bercerai talak 3.


Rencana, angan, dan keinginannya di hari itu seketika sirna dengan fakta bahwa dirinya sudah benar-benar kehilangan bahagia di rumahnya. Dimana ia akan mencari kebahagiaan lagi? Dirinya hanya mempunyai keluarga dan Niloers, geng yang di bentuk oleh sang Abang.

"Gue benci hari ini, dan gue harap ini terakhir kali" ujar Kylo sembari menatap kearah pintu dimana William pergi tadi. Lalu berbalik arah menuju sang ibunda, dua abangnya serta dua adik kembarnya.

"Mami, yang kuat yaaa" Vano berkali-kali berusaha menguatkan sang ibunda.

"Bi muri! Bii!!!" Vino berteriak memanggil sang art untuk membantu membersihkan kekacauan ini.

Bagi Bi Muri yang sudah biasa melihat ini semenjak 7 tahun yang lalu sudah memahami saja. Ia tak pernah ikut campur dan tetap melayani kedua bos mereka serta anak-anaknya dengan tulus. Bahkan ketika biasanya salah satu dari mereka semua ada yang down, Bi Muri siap siaga untuk menghibur dan menjaga.

"Iya den sebentar bibi ambil sapu sama serokannya!" jawab Bi Muri sedikit berteriak.

"Cepet ya bi! Abis itu buatkan mami teh hangat!"ujar Vino lalu kembali ke posisi semula.

"Mi, untuk sidang perceraian nanti, kami siap membela mami, bukan atas dasar kami memilih mami, tapi papi memang berhak untuk dihapuskan dari hidup mami" ujar Kylo kemudian.

"Nak, maafkan mami ya, hari ini Kylo ultah kan? Di hari bahagia kamu ini malah jadi hari paling buruk dalam hidup kamu, maafkan mami ya nak" Jessyln menangis, menerjang Kylo dengan pelukannya.

"Tak apa mi, kita semua pasti kuat, terutama Kylo sendiri, Kyl ga masalah acara hari ini hancur semua, Kyl tetap bahagia kok" ujar Kylo berbohong. Aslinya hatinya penuh dengan rasa kecewa. Mengapa harus hari ini? Dari sekian banyak hari yang bisa dipilih.

Kenapa harus sekarang? Disaat dirinya belum siap untuk segala yang terjadi. Namun tak apa, demi sang ibunda mereka pasti kuat, lebih tepatnya Kylo pasti kuat.

"Nanti kita rayain bareng anak nilo aja" ujar Vano sembari menepuk pundak Kylo pelan.

"Hahaha iya, aman kok" jawab Kylo dengan tawa palsunya.

***

Hai hai SEMUANYA
Update lagi nih! Maaf ya kalau update di awal ini ga terlalu detail ceritanya, ini hanya gambaran singkat apa yang terjadi pada Kylo dalam masa lalu nya, dan mungkin belum banyak yang tau.

HE IS LEO RIVAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang