Markas Niloers - He is Leo Rival

31 9 2
                                    

Sebuah gerbang tinggi terlihat didepan sana, gerbang tersebut otomatis terbuka ketika mendeteksi sensor kendaraan milik cowo yang kini tengah fokus menyetir. Cowo itu kemudian memelankan laju mobilnya dan menurunkan terlebih dahulu seorang gadis yang bersamanya. Ya, mereka adalah Kylo dan Gloria yang baru saja pulang dari makan siang bersama.

"Woi bro! tolongin itu bawa koper punya Gloria kedalam, panggilin anak-anak psikocak juga, gue mau urus ni mobil bentar masukin ke garasi" teriak Kylo kearah salah satu cowo yang duduk santai didepan teras rumah tersebut.

"Oke bos!" mendengar perintah dari bos kecil mereka, cowo itu segera bangkit dan membantu membawakan koper milik Gloria ke dalam. Sementara gadis itu memilih untuk menunggu Kylo yang katanya hanya ingin memarkirkan mobilnya saja.

"Lo ga ikut masuk?" tanya cowo itu kepada Gloria.

"Eh.. gue nunggu bang Kylo aja" jawab Glo kikuk.

"Oh iya, gue belum kenal Lo sebelum nya alangkah baiknya kita kenalan" ujar cowo itu basa-basi.

"Nama gue Nathan, gue salah satu anggota Niloers yang stay di markas ini" sambung cowo itu sembari mengulurkan tangannya.

"Oh iya salam kenal bang, gue Gloria, adek kelas bang Kylo, temen sekelas Inkha "jelas gadis itu cepat.

"Oualah, temen sekolah pak bos toh, yaudah ayo masuk aja, gue kenalin lu ke seluruh anggota Nilo yang lain" ajak Nathan santai.

"Gapapa, gue nunggu Bang Kylo dulu aja, ga enak kalau ga nungguin dulu" tolak Gloria ramah.

Sementara itu, Gloria bisa melihat Kylo yang tengah menuju ke arahnya, ia sembari ber tos ria dengan beberapa anggota lainnya yang juga baru sampai dari sekolah masing-masing.

"Lho? Belum masuk?"Kylo yang sadar bahwa Gloria masih berdiri disana bertanya heran.

"Nungguin Abang tau" balas Gloria kemudian.

"Yaudah, ini kenalan dulu sama temen-temen aku yang lain" ajak Kylo memperkenalkan satu persatu anggota Niloers yang ia jumpai.

Setelah berkenalan dengan beberapa anggota Niloers yang tengah berada di markas, Kylo kembali menarik Gloria pelan untuk mengikutinya.

"Nah itu anggota inti Niloers, ayo kesana" ajak Kylo ketika melihat anggota inti tengah berkumpul bersama anggota psikocak girls juga.

"Hai guys tebak siapa yang gue bawa" ucap Kylo sembari mempersilahkan Gloria untuk maju terlebih dahulu.

"Haiiii Glo!! Jadi juga akhirnya kamu dibawa tinggal disini"sambut Tata dengan ramah.

"Ini guys bagi yang belum kenal, kenalin nama dia Gloria, calon buk bos kalian nih" sambung Tata bercanda. Membuat Gloria dan Kylo salah tingkah sendiri.

"Hahaha tengok lah mukanya mereka udah kayak kepiting rebus" titah Inkha sembari tertawa lucu.

"Udah-udah gausah di godain gitu kasian lho baru datang disini udah kalian usilin" lerai Vano, ia kemudian berjalan ke arah Kylo dan Gloria berada.

"Hai Gloria, gue Vano, ketua Niloers generasi pertama, dan gue Abang kandungnya Kyl" sambung Vano memperkenalkan diri dengan sopan.

"Halo Glo, gue El, gue panglima tempur Niloers generasi pertama, dan gue abangnya Yogi, sekaligus cowonya Afuan" El juga ikut memperkenalkan dirinya dari tempat duduknya. Dapat dilihat dengan jelas bahwa El memang duduk di dekat Afuan, yang sudah di kenal oleh Gloria juga.

"Hi Glo, nama gue Dhika, gue disini juga sama sebagai panglima tempur Niloers tapi gue generasi kedua. Gue sepupunya El, dan Yogi, sekaligus pacarnya Tata" jelas Dhika ikut memperkenalkan diri. Tata pun tersenyum membenarkan.

"Halo, nama gue Ghio, disini gue sebagai hacker checking Niloers. Jadi apapun urusan berhubungan dengan retas-meretas itu dengan gue" Ghio pun ikut memperkenalkan dirinya.

"Halo, nama gue Adam, gue disini backingnya Ghio" ujar Adam menyambung sembari menunjuk Ghio.

Setelah semuanya memperkenalkan diri, Gloria pun diajak untuk melanjutkan jalan kembali, untuk menaruh barang-barangnya di kamar.

"Gue bawa Glo ke kamar dulu ya guys" pamit Kylo sebelum menghilang ditelan ruangan selanjutnya. Sementara itu anggota Niloers inti spkembali dengan kesibukannya masing-masing.

"Nah, biar gue jelasin sedikit, disini biasanya kamarnya di isi lebih dari 2-4 orang dalam satu kamar, kecuali kamar Kyl dan bang Vano, jadi kamu tidurnya sekamar dengan aku ya" jelas Kylo kemudian. Membuat lagi-lagi Gloria terkejut, demi apa? Ia akan tidur sekamar juga dengan cowo itu?

"Tenang, kalau kamu khawatir kita tidur se kasur, enggak kok, kamar aku luas, bisa masuk 3-5 kasur didalamnya. Disana emang ada dua kasur. Satunya nganggur, itu kasur milik mendiang Abang Vino, kembarannya bang Vano. Tapi kalau kamu takut, kamu tidur di kasur ku aja, biar aku yang pindah" sambung Kylo menjelaskan.

"Ohhh, kirain bakal tidur sekasur juga. Jadi akward sendiri tadi aku" balas Gloria tenang.

Bukan masalah ga mau, munafik jika ia tak mau tidur bareng, namun, demi menjaga imagenya, ia harus tetap memisahkan diri dulu dari Kylo. Mungkin kalian berpikir kenapa ia tak sekamar dengan anggota Psikocak girls saja, atau mungkin Vano yang pindah ke kamar Kylo dan ia menempati kamar Vano.

Alasannya simple, karena kamar sedikit dan sudah penuh, ga mungkin mereka bersempit-sempitan dikamar yang kecil, Sementara dirumah ini cuma kamar Vano dan Kylo lah yang memiliki cukup space. Sementara Vano ga mau pindah karena kamarnya ini emang penuh dengan kenangan dirinya dan kesibukannya. Makanya ribet kalau harus pindah-pindah, alhasil Gloria lah yang harus bersama Kylo, lagi pula cowo itu udah terbiasa. Mereka biasa aja kok, jika harus tidur sekamar asalkan tak sekasur saja.

Lagi pula ini di luar negeri yang tak ada aturan ribet takut di grebek warga dan semacamnya. Hal ini mungkin lumrah di negara tertentu.

"Nah ini kamar aku, luas kan? Kamu bisa terserah sepuasnya di kamar ini, anggap aja kamar kamu sendiri. Karena mulai saat ini ini kamar kamu juga." ucap Kylo sesaat setelah membuka pintu kamarnya.

"Wah, gede banget ini kamarnya" ungkap Gloria senang. Cewe itu kemudian mendudukkan dirinya di sofa kecil yang ada disana.

"Nah ini kasur aku, yang sekarang jadi kasur kamu, sementara aku akan tidur disana" ujar Kylo menunjuk satu kasur lagi yang ada disudut ruangan satunya, dekat dengan kamar mandi kamar ini.

"Ah okayy, thanks ya bang, udah ngajak aku tinggal disini" ujar Gloria tersenyum singkat.

"Iya gapapa, lagi pula kamar ku luas, jika dibagi 3 pun mungkin masih bisa" timpal Kylo kemudian.

"Haha iya deh kamar sultan" balas Gloria terkekeh.

"Ga juga si, tapi ya ini kamar emang paling gede, makanya lokasinya dilantai dua doang. Sementara yang lainnya ada di lantai 3 dan 4 rumah ini" jelas Kylo kemudian.

"Ini rumah emang punya berapa lantai?" tanya Gloria polos. Lagi pula gede rumah ini saja sudah diluar nalar menurutnya apalagi jika nanti ia telusuri satu-satu. Jangan-jangan ia nyasar lagi.

"Hahaha, gemes deh kamu, di rumah ini ada dua bangunan utama. Bangunan pertama itu cuma 3 lantai. Itu bangunan yang ada di depan tadi yang nyambut waktu kamu datang tadi di teras. Nah sementara bangunan kedua itu yang kita tempati sekarang, itu ada 4 lantai bangunan rumah ini besar ke belakang, makanya begitu jadinya" jelas Kylo yang membuat gadis itu semakin speechless. Segede apa rumah yang mereka tempati ini.

"Karena penghuninya rame juga si, makanya rumahnya dibikin gede. Bukan karena apa-apa. Lagi pula kalau sempit ga puas, sementara kami semua punya kendaraan yang makan tempat juga, makanya aku ambil alih rumah papa yang disini untuk jadi markas dan papa tinggal dirumah baru yang ia beli lagi" sambung cowo itu menjelaskan.

"Emang sultan beda ya bang" ucap Gloria kemudian tertawa. Membuat Kylo juga ikut tertawa.

"Nanti deh aku ajak kamu room tour biar ga nyasar" ajak Kylo yang dibalas anggukan oleh Gloria.

HE IS LEO RIVAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang