01. Tentang Mereka

6K 325 42
                                    

"Yang cowok push up 20 kali, cewek sit up 20 kali! Kalau sudah langsung tulis renungan dua paragraf"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang cowok push up 20 kali, cewek sit up 20 kali! Kalau sudah langsung tulis renungan dua paragraf"

Seorang guru piket mengawasi 12 siswa yang kini melaksanakan hukuman dengan ogah-ogahan. Siswa siswi tersebut terlambat datang ke sekolah pagi ini.

Salah satunya adalah Lee Heeseung, siswa kelas XII IPS yang selalu sukses membuat guru-guru pusing.

Seperti saat ini. Ketika seorang guru lewat dan mengajak bicara sang guru piket, Heeseung dengan cepat melesat pergi tanpa menyelesaikan hukumannya.

Siswa lainnya bodo amat, sudah tak kaget dengan ide nakal Heeseung.

Tetapi guru piket yang tadi menjaga segera menyadari, "Lee Heeseung, balik sini kamu!"

Guru yang baru datang tadi melongo. Sedangkan sang guru piket hanya menghela nafas lelah, tak berniat mengejar Heeseung.

Nanti kalau bertemu, ia akan memastikan siswanya dijewer sampai ke ruang kepala sekolah.

° ᴴᴬᵀᴱᴹᴬᵀᴱ °

"Dari mana kamu?" Guru matematika yang sedang mengajar menaikkan sebelah alisnya.

Heeseung baru saja membuka pintu kelas di tengah jam pelajaran- lengkap dengan jajanan di tangannya.

Seisi kelas sudah terkikik geli, terhibur dengan tingkah Heeseung.

Sedangkan yang menjadi pusat perhatian hanya nyengir, "Jajan, pak"

Setelah tidur selama pelajaran sosiologi tadi, Heeseung langsung ngacir ke kantin dan tak peduli kalau sebentar lagi guru matematika akan masuk kelas.

Sang guru mengecek jam tangannya, "Hampir 20 menit terlambat- habis ini ke ruang kepala sekolah buat catet pelanggaran"

Heeseung mengangguk santai dan duduk di bangkunya. Tak peduli bahwa ada begitu banyak hukuman yang belum tuntas.

° ᴴᴬᵀᴱᴹᴬᵀᴱ °

"Aduh aduh!" Heeseung memekik ketika guru piket tadi pagi menjewer telinganya kuat.

Wanita itu menatap sang murid garang, "Mau kemana kamu? Belum nulis renungan!"

Heeseung langsung memasang wajah memelas andalannya, mata bulatnya sedikit mempengaruhi guru tersebut.

"Aduh, Bu, saya pengap di ruang guru. Gak usah nulis ya?" Negosiasi yang sangat tak masuk akal.

Wanita itu berkacak pinggang, meletakkan tiga dua kertas bergaris di meja kantin terdekat.

"Yaudah berarti kamu nulis di sini, saya tungguin" guru bahasa Jepang itu duduk dan menanti Heeseung mengikutinya, "Satu lembar buat renungan, satunya tulis saya berjanji tidak akan terlambat dan akan melaksanakan semua kewajiban satu halaman"

Hatemate [Jakeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang