04. Si Rambut Merah

2.3K 257 26
                                    

"Lee Heeseung"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lee Heeseung"

Panggilan tegas dari seorang guru lelaki itu membuat Heeseung menoleh.

"Ya?" Tanyanya polos dengan sebuah senyum tipis di wajah. Heeseung berlari kecil menghampiri guru tersebut.

Dengan santai mengerjap, menunggu apa yang akan dikatakan oleh gurunya. Seolah-olah tujuan guru itu belum jelas.

Heeseung, dengan rambut merah terang, berjalan memasuki lingkungan sekolah tanpa beban.

"Sekolah mewajibkan rambut warna gelap, Heeseung. Catat nama kamu di buku pelanggaran dan besok rambut harus sudah hitam" Guru itu berucap to the point. Tak ingin menghabiskan tenaga untuk mengomeli Heeseung.

Siswa lelaki itu memajukan bibirnya. Rambut merah dimainkan dengan jari telunjuk, memberi kesan polos dan lucu.

"Tapi saya sukanya merah, Pak"

Helaan nafas terdengar, "Saya gak peduli. Selama masih di area sekolah, peraturan tetap peraturan"

Heeseung berdecak dan berjalan ke ruang BK untuk menulis namanya di buku pelanggaran.

Sebenarnya si rambut merah tak berniat mengganti warna rambut dalam waktu dekat. Biar saja diomeli, Heeseung sudah terlanjur suka dengan rambutnya.

Heeseung keluar dari ruang BK dan berhadapan langsung dengan kantin yang baru buka.

"Wahhh" Matanya berbinar melihat jejeran makanan yang membuat perut berbunyi.

Heeseung tak menahan diri untuk memesan. Membeli seporsi nasi dan segelas es teh.

Ia belum makan tadi pagi, dan makanan kantin jadi terlihat sepuluh kali lebih menarik ketika dalam kondisi lapar.

"Bu, roti coklat satu"

Sebuah suara di sampingnya membuat Heeseung menoleh, menemukan Jake yang tampak sedikit terburu-buru.

Wajar saja, sekitar dua menit lagi bel masuk akan berdering.

Setelah membayar, Jake meraih rotinya dan hendak berbalik. Tapi terdiam sejenak melihat Heeseung — dan warna rambut barunya.

Jake tentu sedikit terganggu dengan warna mencolok yang sangat menarik perhatian mata itu.

Tapi tak ada waktu untuk mengurusi kebandelan Heeseung.

Heeseung sendiri berjalan santai ke kelasnya. Menyedot susu coklat dan mengabaikan suara bel yang berdering nyaring.

° ᴴᴬᵀᴱᴹᴬᵀᴱ °

"Kenapa rambutmu kayak gitu, Lee?"

Heeseung menoleh dengan cepat dan tersenyum senang, "Bagus kan, Bu?"

Sudah empat guru yang menegur warna rambut Heeseung hari ini. Dan lelaki itu menanggapi dengan senyum yang sama.

Hatemate [Jakeseung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang