15

42 41 0
                                    


Daubel up guyss!!
Seneng gak, seneng lah masa enggak!!
😂😂

Jangan lupa ⭐ nya dipencet. Komen juga 🔥🔥

KOMENNN DAN VOTEMU SANGAT BERHARGA BAGIKU!!🤩🤩

ABSEN : HADIR DULU!!

*
*
*
*
Selamat membaca 📍📍

Fadlyy dan Dinda masih berada ditempat yang tadi yaitu didekat perbatasan puncak dengan hutan.

Mereka sadar bahwa mereka ketiduran disana. Dengan Dinda yang menyandar dibahu Fadlyy dan Fadlyy yang bersandar dibatu besar yang ada disana.

Fadlyy merasa tubuhnya sangat pegal, ia mulai membuka matanya dengan perlahan. Menyesuaikan cahaya matahari yang masuk kedalam kelopak matanya.

Fadlyy menatap kearah sekitar, ternyata dirinya dan juga Dinda ketiduran disini.
Ia menatap Dinda yang sedang memejamkan matanya, wajah nya terlihat sangat tenang.

Dengan sangat pelan ia membangun kan Dinda. "Yang, yang. Bangun!!" Fadlyy mengoyangkan bahu Dinda dengan pelan.

Dinda merasa terusik, ia melenguh. Perlahan ia membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah Fadlyy yang sedang tersenyum manis kearah nya.

"Bangunn, kita ketiduran disini yang."

Dinda membulatkan matanya, "hah, ketiduran!" Fadlyy menganggukkan kepalanya pelan.

"Iya."

"Euhh." Dinda merenggangkan otot-ototnya yang terasa sangat pegal.

Dinda berdiam sejenak, mengumpulkan nyawanya yang belum kembali, setelah dirasa cukup, ia pun berdiri dan melihat - lihat sekitar.

Fadlyy pun ikut berdiri dan membersihkan celananya yang terdapat beberapa helai daun yang menempel.

Fadlyy menautkan kedua alisnya menatap Dinda yang sedang kebingungan.

"Kenapa yang?" Tanya Fadlyy sambil menyentuh pundak Dinda.

"kok sepi!" Gumamnya yang masih didengar oleh Fadlyy.

"Yaa, kan. Kita berada didekat perbatasan yang. Orang-orang pasti jarang kesini, makanya sepi!" Jelas Fadlyy. Dinda pun hanya menyengir saja.

"Yaudah ayo, kita nyusul mereka!" Ajak Dinda. Ia langsung menggandeng tangan Fadlyy.

Fadlyy hanya menurut saja, ia pun ikut berjalan disamping Dinda. "Mereka masih disana gak ya." Ucap Fadlyy sambil menatap Dinda.

"Masih deh kayaknya," sahut Dinda agak ragu.

Fadlyy hanya tersenyum saja, jujur saja ia juga tidak yakin kalau temennya yang lain masih berada disini. Atau mungkin sudah pada balik.

Dinda dan Fadlyy tidak tau apa yang terjadi sama teman-teman nya itu!

Mereka pun berjalan sambil sesekali tertawa ringan karena candaan yang keluar dari mulut Fadlyy.

PUNCAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang