11

73 68 25
                                    

Jangan lupa vote dan komen♥️♥️
Share cerita ini ke temen-temen kalian ya.☺️☺️

Pertanyaan random.

Udah mandi apa belomm??

Jam berapa baca ni ceritanya??

Pagi, siang, sore atau malamm bacanya??

Terimakasih 💅💅

Selamat membaca 📍


Ketiga lelaki tersebut sedang duduk dibawah pohon rindang, mereka sangat lelah karena menyusuri sekitar puncak yang sangat luas ini.

Yap mereka adalah Jeann, Juan, dan Delvino. Mereka sangat lelah karena sedari tadi mereka tengah menyusuri kawasan puncak yang sangat luas.

Mereka bertiga semakin masuk kedalam kawasan puncak yang sangat suram dan gelapp, entah mereka sedang ngapain.

"Jen, lu yakin mau masuk semakin jauh, ini aja kita udah jauh dari kawasan puncak yang ditetapkan," kata delvino yang sedang duduk sambil meluruskan kakinya yang sudah pegal.

"Kita udah masuk semakin jauh, Jenn. Gue takut kita nyasarr juga!" Sahut Juan juga. Jujur ia merasa sangat takut dengan keadaan sekitar ditambah lagi mereka hanya bertiga dan ia juga takut kali ia akan tersasar disini.

"Kalo kalian gak mau ikut, yaudah gak usah. Gue bisa sendiri! " Ucapnya dengan nada datar.

"Gue bisa nyari dia sendiri, kalo kalian gak mau ikut, kalian boleh pergi dari sini!" Setelah mengucapkan itu Jean kembali lagi melangkah kakinya.

Ia merasa bahwa dia yang dimaksudnya berada disekitar sini. Ia sangat yakin itu.
Ia terus berjalan sambil melihat kesana kemari.

Juan dan Delvino saling melirik ia menatap punggung Jean yang semakin jauh dari penglihatan nya.

"Gimana Vin, gue takut nyasar kalo kita semakin jauh masuk kesana, tapi disisi lain gue takut si Jean kenapa-kenapa!" Bingung nya. Ingin ia menyusul Jean tapi ia sangat takut masuk semakin jauh.

"Terserah Lo, gue mau nyusul Jean. Lo kalo gak berani balik aja dan bareng sama Fadlyy dkk!" Delvino berlari menyusul Jean yang sudah jauh.

Sedangkan Juan merasa frustasi, ia binggung. " Arghhhhh bodo amat, kalo mati ya bareng sama mereka, tapi kalo balik, gue gak tau jalan nya." Ia pun langsung berlari untuk menyusul Jean dan Delvino.

"JEAN, DELVINO TUNGGUIN GUEE!!" teriaknya.

Dilain sisi seorang gadis yang sedang sibuk membersikan badannya di air yang mengalir.

Tiba-tiba ia mendengar suara seseorang yang berteriak.

"JEAN, DELVINO TUNGGUIN GUEE!!"

"Bang Jen!" Gumamnya.

Ia pun mencoba untuk berdiri dan berusaha untuk mencari sumber suara tadi. Ia sangat berharap disini ada seseorang yang menolong nya.

Dan ia juga sangat berharap bahwa yang tadi itu adalah 'abangnya'.

"BANG JENN, TOLONGIN LILI!" Teriaknya.

"Tolong, tolongin lili bang." Lirihnya, karena ia tidak melihat siapapun.

Ia langsung terduduk, merasa tidak ada harapan lagi untuk ia kembali. Ia sangat merindukan abangnya. Dan ia sangat merindukan mama dan papa nya.

"Hiks, bangg Jen. Tolongin lili, lili takut hiks."

Ia menangis terisak ia sangat takut berada disini. "hiks bangg, lili mau pulang, lili mau ketemu sama mama dan papa. Jemput lili bangg, lili takutt!"

Ia merasa ada sesuatu yang memperhatikan nya, tenyata itu adalah serigala yang sedang memperhatikan nya. Serigala itu menatap nya dengan intens, lalu dengan segera serigala itu berjalan kearahnya.

PUNCAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang