HALO!
APA KABAR? BAIK KAN!
ABSEN: HADIR
JANGAN LUPA ⭐ NYA DIPENCET YAH KOMEN JUGA!!!
TYPO NYA DITANDAI JUGA!!!
OKE!
Selamat membaca 📍
~°°¶un©ak°°~
Jean yang sedari tadi mengikuti Keila dibelakang sudah menasahati Keila agar dirinya beristirahat terlebih dahulu. Tetapi, Keila ngeyel ingin melanjutkan perjalanan nya.Jean menghembuskan napas gusar sembari menatap Keila dengan tatapan teduhnya. Sedangkan Juan dan Delvino sedang bersandar dipohon Pinus besar disana.
"Keila! Sini dulu, Kei. Istirahat dulu, lo gak capek," panggil Jean kepada Keila, sambil menyuruhnya untuk istirahat sebentar.
Sebab Keila sedari tadi belum beristirahat sama sekali. Bahkan Jean sudah beberapa kali menyuruhnya untuk beristirahat. Jean tidak tega melihat Keila seperti itu.
"Enggak, Jen! Aku mau cepet-cepet nemuin mereka." ucapnya lirih.
"Istirahat bentar aja, Kei!"
Keila menipiskan bibirnya sambil menatap Jean. "Yaudah. Tapi abis ini aku mau ngelanjutin nyari mereka."
Jean mengangguk. "Iya, gue sama temen gue bakalan bantu lo nyari temen-temen lo dan juga pacar lo sampe ketemu."
"Makasih, maaf juga udah ngerepotin kamu sama temen-temen kamu." balasnya merasa tak enak.
Juan dan Delvino yang mendengar ucapan Keila pun ikut menyahut. "Gak papa kali, Kei. Lagian mereka juga temen kami." sahut Juan sambil berjalan kearah mereka.
Keila hanya tersenyum menanggapi ucapan Juan. "Iya, Kei. Lagian Fadlyy juga temen gue sedari kecil. Dan sekarang temen-temen lo, temen-temen kita juga." sahut Jean sambil tersenyum tipis. Sangat tipis.
Keila tersenyum tipis kearah mereka. Lalu dirinya ikut duduk disamping Jean. "Kamu dimana, Ga!" gumam nya lirih.
Jean yang berada disampingnya langsung mengelus bahu Keila. "Mereka baik-baik aja. Lo gak usah khawatir."
Keila menghela napasnya pelan. Perlahan matanya mengedar, menatap sekitar. Ia melihat Juan dan Delvino yang sedang berdiri sambil melihat kesana-kemari.
Lalu ia menunduk. Menatap sepasang sepatu yang ia kenakan. Memejamkan matanya sejenak.
Lalu ia merasakan tangan seseorang yang menuntun kepalanya untuk bersandar di bahunya.
Ia mendongak. Menatap Jean yang sedang menatap lurus kedepan. Tangannya sibuk mengelus rambutnya dengan lembut.
Ia merasa tak enak. Lalu ia menjauhkan kepalanya yang ada dibahu Jean. "Kenapa?" tanya Jean menaikkan satu alisnya.
KeiIa tersenyum canggung. "Gak papa. Aku gak enak!"
Jean hanya mengangguk sekilas.

KAMU SEDANG MEMBACA
PUNCAK
Mystery / Thriller⚠️ WARNING ⚠️ CERITA UNTUK DIBACA BUKAN DIJIPLAK! Menceritakan tentang empat orang remaja yang sudah memiliki pasangan masing-masing. Mereka berdelapan. Mereka merencanakan untuk berlibur sebab ujian kelulusan sudah berakhir. Jadi mereka merencanaka...