BAB 17

27 2 0
                                    

AKU MEMBENCINCIMU

💜
💜
💜

Aku berdiri dari trotoar tempat ku menghabiskan lima belas menit dengan menangis. Satu-satunya orang yang dapat aku mintai tolong ada di sini dalam sekejap, dia segera datang setelah dia mendengar aku menangis melalui panggilan telepon ..

Mobil berhenti di depanku. Hoseok keluar dari mobil matanya melebar dan buru-buru berlari menghampiri ku ,Aku tidak tahu kenapa aku menghubunginya mungkin karena dia telah Aku anggap teman baikku selama beberapa minggu terakhir dan dia adalah satu-satunya orang yang bisa ku mintai tolong setelah yoona, Aku membutuhkan seseorang seperti dia untuk menjemputku dari neraka ini.

"Hye jinaa ,wae gree, kwenchana??

Suaranya dipenuhi dengan kekhawatiran dan itu membuatku menangis lebih keras. Aku menggelengkan kepalaku.

"Shit ,..wae gree,katakan padaku ,Apakah bajingan itu melakukan sesuatu padamu?"

Matanya berkedip karena marah, dia mengepalkan tangannya, Aku menggelengkan kepalaku lagi. Lidahku rasanya kelu seolah suara dalam tenggorokanku tidak bisa keluar , saat ini aku tidak mau membicarakan itu hanya akan membuatku menangis tanpa henti.
ia meraih tanganku dan menarikku ke dalam pelukan hangatnya.

" SssShhhh,.kwenchana.Aku di sini sekarang,"

Ia menepuk kepalaku dengan ringan.
Kepalaku bersandar di dadanya. Aku bisa mendengar detak jantungnya, Itu membuatku sedikit tenang masih terisak dalam pelukannya.

"Aah kwenchana."

Suaraku serak karena menangis. Dia melepas pelukannya, tangannya masih di bahuku. Aku hanya bisa tertunduk merasa malu untuk menatap nya ,Ketika aku mendongak aku melihat Jimin yang dengan muka berantakan melalui bahu samping kiri hoseok. Matanya fokus ke arahku dan kemudian ke tangan hoseok yang ada di bahuku , dia mengatupkan giginya ,saat matanya menatapku aku membuang muka ke samping . Aku tidak ingin melihatnya.

" hyu jin aa B-Bisakah kita kembali ke mansion ?"

"Jebal,..aku hanya ingin pulang "

Hoseok berbalik menatap jimin dengan tatapan yang tidak aku mengerti , dia kembali menatapku mengangguk menuntunku ke arah mobil dan membuka pintu untuk ku. Aku duduk dan memasang seatbelt

" kwenchana??"

Dia bertanya sekali lagi , setelah dia duduk di kursi pengemudi.

"Nee kwenchana kajah,..!!"

Saat mobil berjalan melewati Jimin ,Dia masih di sana berdiri memandang kepergianku dengannya hoseok,. Wajahnya tidak menunjukkan emosi apapun ,tapi aku melihat di matanya ada rasa marah dan kesal Siapa dia berani marah padaku?

Jika saja dia tidak memintaku menjadi pacar palsunya, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Dan Jika dia tidak memperkenalkan aku sebagai tunangannya, aku tidak akan mendapatkan penghinaan seperti ini,

Aku masih tidak percaya dengan kata-kata ibunya. Bagaimana dia bisa mengatakan bahwa aku menjadi jalang putranya demi untuk menjadi tunangannya? di tuduh gadis matre tak tau diri yang tidak punya harga diri ,Bagaimana ibunya bisa berpikir begitu tanpa mengenalku terlebih dahulu?

"Kita sudah sampai hye jinaa,"

suara hoseok seketika membuyarkan lamunanku ,dan menyadari mobil telah berhenti di tempur parkiran apartemen , Aku menoleh ke arah hoseok yang sedang tersenyum ke arahku

"Gomawo,,. sudah datang menjemput ku,"

"Kwenchana masuklah . Aku akan membuatkan teh hangat untukmu,"

Dia membuka pintu dan keluar dari mobil.
Aku menatapnya dengan mata lebar, Mengapa dia betah sekali di apartemen ku, aku tidak perduli tentang itu, aku hanya tahu bahwa hoseok ada untukku ketika aku membutuhkan seseorang.
Aku melangkah keluar dari mobil, mengambil kunci dari dompetku dan membuka kunci apartemen. dan HoSeok langsung menuju dapur.

" hoseokaa Aku mau mandi dulu"

"Nee"

Dia menjawab ku sedikit berteriak dari arah dapur.
Aku melempar tas ke tempat tidurku dan melepas high Hill ,Kakiku bengkak dan sakit. Aku menyalahkan Jimin juga untuk ini karena dia Aku harus memakai monster ini
Aku mengambil t-shirt lembut dan celana panjang dari lemari, dan masuk ke kamar mandi. aku memandang diriku di depan cermin melihat seorang gadis dengan mata bengkak, hidung merah aku terlihat sangat mengerikan.

Mataku tertuju pada gaun putih yang dibelikan Jimin untukku.,Kata-katanya terngiang di telingaku //Itu membuatku ingin melakukan hal-hal berdosa padamu.//

Bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu padaku? Aku menggelengkan kepalaku untuk menyingkirkan pikiran tentang Jimin dan perkataan anehnya membuatku terangsang. Aku tidak ingin memikirkan dia atau apapun yang berhubungan dengannya lagi.

Aku Melepas gaunku untuk memulai aktivitas mandiku ,selesai mandi Aku Mengganti pakaian dan merapikan rambutku dengan sisir, aku melangkah keluar menuju ke ruang tamu, Aku menemukan hoseok berbaring di sofa, remote control televisi di tangannya, membalik-balik saluran yang berbeda.

"Tidak dapat menemukan saluran yang bagus?"

Mungkin karena terkejut , dia jatuh dari sofa ke lantai dengan bunyi gedebuk. Aku tertawa keras sampai aku membungkuk di atas lututku, memegangi perutku. ia buru-buru berdiri dan memelototiku.

"Kamu Mengagetkanku,"

Dia mengerucut kan bibirnya dengan wajah rona merahnya.

" Bagaimana lantainya? Apakah nyaman?"

Aku berjalan menghampiri nya menuju sofa dan duduk di samping nyan menutupi kakiku dengan selimut.

Hoseok memelototiku. Dan kemudian wajahnya bersinar dengan senyum nakal.

"Nee Sangat nyaman,"
katanya mencondongkan tubuhnya ke arahku dengan senyum nakal di bibirnya,

"Apa kamu ingin tau senyaman apa rasanya ??"

Sebelum aku bisa melompat dari sofa dan berlari, dia meraih kakiku yang tertutup selimut dan menariknya.

"Ahh..."

Aku menjerit begitu pantatku menyentuh lantai.
Ini sangat menyakitkan,, bahunya naik turun. Karena tertawa keras .

"Aku membencimu,"

"Aku juga mencintaimu "

Mataku melebar menatapnya yang seketika seluruh tubuhnya kaku tak bergerak
"Wae,.. "
Dia berkata berusaha untuk menghindari kontak mata dengan ku.

Ketika aku berdiri dari posisi dudukku lututku membentur meja seketika nampan dan mug yang berisi teh menghantam lantai dengan suara keras Mataku melebar terkejut dan aku
menatap Hoseok dengan tatapan meminta maaf. Hoseok berbalik menatap ku mengangkat kedua bahunya.

"Apa kamu ingin es krim? "

💜💜💜

Aku sedang berbaring di tempat tidurku, memikirkan tentang bagaimana hariku berubah dari bencana menjadi cukup bahagia. Setelah insiden minum teh gagal , setelah kami membereskan kekacauan di ruang tamuku Hoseok mengajakku ke kedai es krim.

Saat kami makan es krim favorit kami, Hoseok bercerita tentang bagaimana dia berteman dengan yoona dan tentang keluarga nya juga ,aku juga mengetahui bahwa ayahnya adalah mitra bisnis Jimin. Nama Jimin di sebut dalam percakapan kami seketika ekspresi kecut di wajahku Hoseok segera mengubah topik pembicaraan.
Kami saling bercerita tentang diri kami, hobi kami, kesukaan dan ketidaksukaan kami. Hoseok adalah seorang teman pembawa aura positif menyenangkan ,Jika bukan karena dia aku akan menghabiskan hariku hanya untuk menangis dan Kehadirannya mengingatkan aku pada saudara laki-lakiku yang sudah meninggal

Ketika aku hampir tertidur, ponselku berbunyi bip, menandakan ada pesan teks masuk Aku melihat jam pada layar ponselku menunjukkan jam dua pagi.

💜💜💜💜

Tinggalkan vote dan komentar kalian reader sebagai penyemangat ku untuk menulis bab selanjutnya 🥰

ADDICTED ROMANCE PJM (BTS) 🔞 (Baru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang