7

6.6K 512 12
                                    

"Tidak munafik, aku bukan lah orang baik. Hanya saja aku pernah jadi baik."

~Ricky~

~Happy Reading~

Hufff

Asap putih dari batang yang di hisap mengudara kemudian menghilangkan di bawa angin. Ricky, remaja itu duduk di halaman belakang mansion utama Bramanty. Ia meninggalkan ruangan 'keluarga' dan memilih menyendiri.

Jujur ia tidak terlalu dekat dengan keluarga besar kedua orang tuanya. Jangankan keluarga besar bahkan kedua orangtuanya serta kakaknya saja ia tidak dekat.

Semua bermula saat tragedi yang menimpa saudaranya yang paling ia sayang Gevariel Arseano Bramanty. Namun apa yang mau di kata, semua sudah terjadi.

Sosok manja nan ceria kini tumbuh menjadi sosok yang penuh kepalsuan dan berbahaya.

"Boleh gak gw egois. Di satu sisi gw kangen lu tapi di sisi lain gw gak mau Lu balik kesini."

Mata Ricky memancarkan kesedihan dan luka tak tersentuh. Sungguh ia tidak membenci keluarganya, ia hanya kecewa.

"Kalo yang lain tau kamu ngerokok, kamu kamu bakal di hukum Ricky."

Kepala Ricky menoleh mendengar suara wanita yang sangat familiar. Pandangan tampak datar menampilkan raut tidak senang.

"Ngapain lu kesini?"

"Bahasa mu Ki, aku masih kakakmu."

"Dan lu tau kalo gw gak pernah nganggep lu kakak gw. Gak usah ngarep."

Wanita itu, Bella Deepsikha Bramanty putri angkat Vante dan Lisa. Bella paham Sangat paham di keluarga besarnya yang sekarang Ricky lah satu-satunya yang tidak menerimanya seratus persen.

Bella sendiri tidak bisa menyalahkan Ricky namun ia sendiri tidak merasa melakukan kesalahan.

Huft

Bella mengambil tempat duduk di kursi panjang yang Ricky duduki. Hanya saja ia duduk sedikit jauh tak ingin membuat adik sepupunya tidak nyaman.

"Masih belum ikhlas ya Ki?"

"Menurut Lo ajalah, emang tampang gw kelihatan nerima?"

Suara Ricky sangat ketus. Cucu paling bungsu itu kembali menyesap batang rokok miliknya yang masih setengah. Bella dapat melihat di dekat kaki Ricky sudah ada beberapa batang.

Bella tidak ingin menegur. Bukan ia ingin melihat anak ini dimarahi, hanya saja Bella tak ingin menjadi pelampiasan kemarahan Ricky. Ia sadar diri posisinya di hati yang lebih muda.

"Aku masih gak paham, kenapa kamu marah saat Mahen membahas anak bernama Gevariel itu. Apa karena mirip nama saudaramu?"

"Kapan aku marah, aku tidak peduli apa yang akan mereka lakukan. Lakukan sesuka kalian bukankah sedari dulu begitu saudaraku?"

Ricky menyeringai sembari mendongakkan kepalanya kala menyadari semua sepupunya berkumpul.

"Kau merokok lagi Iki?"

"Jangan panggil gw dengan nama itu, lu gak pantes."

"RICKY LEPASKAN, TANGAN MU TERLUKA!!"

Setelah suara Juan mengalun tenang namun terselip sedikit kemarahan, disusul suara Bella yang panik melihat Ricky menggenggam batang Rokoknya yang masih menyala.

Bella kini berusaha melepas genggaman Ricky namun tidak berhasil. Sepupunya yang lain bahkan kini tampak panik sesaat. Bagaimana pun Ricky tetap bungsu yang sangat mereka jaga.

Gevariel ArseanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang