49

4.2K 342 183
                                    

"Manusia suka menyakiti padahal tau bagaimana rasa sakitnya."

~Arseano~

~Happy Reading~

Satu bulan telah berlalu sejak insiden terakhir. Sean beserta yang lain sudah keluar dari rumah sakit dan mulai menjalankan aktifitas masing-masing, walau tidak sebebas biasanya sebab pemulihan yang mereka jalani.

Perkiraan waktu pemulihan paling cepat memakan waktu enam bulan sudah termasuk menghilangkan bekasnya.

Festival perayaan ulang tahun sekolah tinggal menghitung hari. Tiga hari dari hari ini, janji yang pernah dibuat Sean dan sahabatnya akan terwujud.

Persiapan festival sudah di mulai sejak dua hari yang lalu. Dengan kata lain, persiapan festival memakan waktu kurang lebih lima hari. Bagaimana tidak, perayaan ulang tahun sekolah kali ini di selenggarakan amat meriah atas permintaan beberapa keluarga konglomerat dimulai dengan sang pemilik sekolah, keluarga Bramanty. Kemudian menyusul keluarga besar yang lain seperti Nalendra, Kastara, Ardhani, Dirgantara dan masih banyak yang lainnya.

Bukannya Ayah Haris masuk penjara?

Keluarga Ardhani tidak berakhir pada ayah Haris. Masih ada kakek, juga paman, bibi Haris. Meskipun tidak dekat dengan Haris mereka tetap menganggap Haris bagian dari mereka. Entah pencitraan atau apa Haris tak ambil pusing. Ia kini mulai bahagia dengan sang mama.

Bahkan dari uang donasi para keluarga besar, acara perayaan kali ini sampai mampu menyewa sebuah kapal pesiar yang di peruntukan hari terakhir.

Sebenarnya di bilang menyewa juga tidak, karena itu sebenarnya kapal milik keluarga Kastara. Tapi anggap saja Sekolah menyewanya secara cuma-cuma.

Tentunya semua itu di lakukan untuk ke lima tokoh utama kita. Sean and the Genk. Apa mereka senang?

Pertanyaan konyol macam apa itu. Siapa yang tidak senang mendapat apa yang mereka ingin kan. Jangan bilang mereka mendapatkan nya tanpa usaha. Entah bisa di bilang usaha atau tidak anggap saja ini menjadi bayaran atas masa lalu mereka. Walau sebenarnya tidak dapat secuil pun mengisi kekosongan yang sudah Lalu.

Sean kini berakhir tinggal dengan keluarga Bramanty dan memilih tidak mengikuti kakak angkatnya, Alver Salvatore. Sebenarnya hanya menunggu waktu, karena Sean berniat menyusul sang kakak saat lulus nanti. Sampai lukanya Daan yang lain sembuh, mereka semua akan pergi ke Itali.

Krek

Kanvas diahadapan Sean robek kala bocah itu menusukkan pisau pahat dan menariknya. Beberapa hari belakangan, tepatnya setelah Alver pulang ke Italia, Sean menghabiskan cukup banyak waktu di ruang lukis.

Ruang itu sebenarnya bukan murni ruangan yang di gunakan untuk melukis. Ruangan itu terus berganti sesuai permintaan Sean. Sebulan terakhir sudah hampir lima kali ruangan itu berganti peran.

Mulai dari ruang tari, ruang musik, ruang kerajinan tanah liat, ruang untuk game, hingga yang terakhir ini ruang lukis. Sean tak pernah serius memakainya, ia hanya senang merusak ruangan itu.

Entah berapa ratus juta yang mereka keluarkan untuk anak bungsu Vante itu.

Tok

Tok

Tok

"Tuan muda, saya mengantar kan makanan anda."

Seorang pekerja kediaman Bramanty masuk setelah mengetuk pintu. Tidak menunggu persetujuan dari Sean, bisa-bisa lebaran pinguin baru di izinkan tuan muda manis keluarga Bramanty itu.

Gevariel ArseanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang