"Aku tau kau menderita, tapi bukan berarti aku memaafkan mu atas apa yang kau lakukan pada ku."
~Arseano~
~Happy Reading~
Engh
Ricky, anak yang beberapa saat lalu membuat mansion Bramanty gempar melenguh kala kesadarannya telah kembali. Ia ingat tadi saat menuju rumah kakak nya yaitu Sean, sebuah mobil memepet motornya ke pembatas jalan membuat ia berbelok kearah berbeda dengan tujuannya.
Ricky tidak bisa mengendalikan laju motornya hingga berakhir ia menabrak pembatas jalan hingga rusa kemudian terjatuh dari jalan ke area hutan lindung. Ricky tidak terluka parah karena ia biasa menghadapi situasi seperti tadi. Ia memiliki persiapan dan refleks yang cukup bagus.
Namun saat melihat ke atas tepat di mana sebuah mobil SUV hitam yang me mepetnya, sebuah balok kayu menghantam kepalanya yang masih berbalut helm.
Pusing?
Pertanyaan yang konyol. Tentu saja pusing dan sakit. Meski berbalut helm coba pukul kepalamu sendiri dengan balok kayu apa tidak pusing. Terlebih jika yang menghantam memiliki dendam pribadi.
Saat itu Ricky masih bisa mempertahankan kesadarannya namun tak lama karena ia saat akan melihat siapa yang berani memukulnya, sebuah benda tajam menusuk tepat dj lehernya membuat Ricky tak sadarkan diri.
Kini ia terbangun karena mendengar suara cambuk. Suaranya cukup keras tak lupa di ikuti suara rintihan seseorang yang terdengar menyedihkan.
"Kau sudah sadar rupanya."
Ricky tersentak. Kepalanya mendongak mendapati wanita yang beberapa bulan terakhir berada dalam ruang siksaan.
"Kau.. apa ini balas dendam?"
"Bisa di bilang begitu, tapi apa kau ingin melihat sesuatu yang lebih menarik," ucap Seroya tersenyum licik menatap salah seorang keturunan Bramanty di hadapannya.
Tak ada luka serius, hanya saja tangan anak itu di rantai ke dinding. Ruang tempat Ricky di kurung tidak kosong.
Ada sebuah ranjang single bad lengkap dengan selimut dan batal (ingat penjara Elsa frozen, begitu kira-kira gambarannya). Bahkan tali rantai yang mengikat tangannya cukup panjang.
Ctas
Ctas
Ricky kembali mendengar sura cambukan namun ia belum tau di mana asa suara itu. Rantai tangan Ricky memang panjang hanya saja jika untuk menggapai Seroya ia tau ia tak bisa.
"Apa yang kau coba lakukan."
"Mau lihat pertunjukan?"
Seroya tersenyum. Ia mengambil remot kecil yang ada di kantung celananya. Ia menekankan salah satu tombol yang Ricky tak tau fungsinya. Sebuah layar berukuran cukup besar muncul dari dinding. Mata Ricky menggelap marah.
Layar itu menampilkan rekaman seseorang yang sangat ia sayangi.
Sean
Ya Sean. Di layar Ricky dapat melihat kondisi Sean yang tak baik-baik saja. Tak ada rantai atau tali yang mengikat tubuh kakak sepupunya namun di sekujur tubuh itu penuh luka tak terkecuali wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevariel Arseano
ChickLitKesalahpahaman memang hal yang paling menakutkan dan harus di selesaikan. Bagaimana jika Sean tidak ingin menyelesaikannya. Jangan menghakimi nya. Ia hanya anak yang tersesat di dalam candaan dunia. Aku yakin kau akan melakukan hal yang sama jika di...