Menunggumu

1.7K 181 7
                                    

"Renjun sshi, bisa tolong di angkat sebentar kepalanya, saya sedikit susah merias anda bila menunduk ke arah ponsel terus." ujar penata rias Renjun. ia sedikit kesulitan karena pria manis itu yang tak henti memperhatikan ponselnya. bahkan kini menghela nepas jengkel sambil memasang wajah masam.

Ya, ia menunggu seseorang yang berjanji menghubunginya. namun sudah lepas seminggu usai pertemuan mereka. sesungguhnya ini hal yang bagus, renjun tak perlu melakukan ini itu lagi dan sudah mendapatkan lagu-lagunya. entah kenapa, justru perasaannya mendadak resah.

apa sosok dia tidak memuaskan bagi Jaehyun?sehingga ia meninggalkan Renjun begitu saja. Renjun mendadak kesal dan merasa Jaehyun tak adil. kenapa ia tidak berkomentar langsung  tentang kegiatan yang mereka lakukan saat liburan itu agar Renjun pun tau titik salahnya di mana. lagi pula.. Jaehyun pun bisa mengajarinya.

"arrrgggh!" Renjun menggerang jengkel, membuat penata rias Renjun cukup terkejut. Ia tak sengaja mengenai bola mata renjun dengan brush yang sedang digunakan. Alhasil Renjun pun mengaduh ribut diruangan.

"Renjun sshi, maafkan saya. saya tidak sengaja." ucap sang penata rias merasa bersalah. Doyoung yang mendengar cukup kencang suara Renjun dari luar pun segera lari memasuki ruang rias.

"Renjun ah ada apa?" paniknya.

"mataku hyung, sakit sekali."

"ma-maafkan saya. saya benar-benar tidak sengaja."

Doyoung mendelik jengkel dan memaki sang penata rias. Sedangkan Renjun hanya bisa merintih saat matanya yang memerah di obati.

.

.

.

"Renjun ah, apa merasa nyeri?" tanya doyoung penasaran, melihat Renjun yang terdiam sepanjang jalan. bahkan bayi besar yang biasa merengek minta makan ini belum menyuap sedikit nasi pun sejak pagi.

Renjun menggeleng sebagai jawaban, matanya kini ditutup sebelah karena iritasi yang cukup parah.

"kau mau makan dimana? kita makan ya." Tawar doyoung, berusaha membangkitkan semangat Renjun.

"hyung, bisa antar aku kesuatu tempat? aku ada perlu."

"boleh, kamu mau kemana? nanti hyung temani."

"tidak usah, hyung antar aku saja."

Meski cukup terkejut dengan tujuan tempat yang ingin renjun kunjungi, doyoung tetap mengantarkannya.

"nanti saat ingin pulang hubungi hyung ya, biar hyung jemput."

Renjun lagi-lagi menggunakan isyarat kepalanya sebagai jawaban. ada rasa cemas di hati doyoung saat meninggalkan Renjun di hotel ini. namun ia berusaha mempercayai artisnya itu.

Renjun menghela napas sebelum memasuki lobby hotel mewah ini. akan tetapi, sosoknya di kejutkan dengan seseorang yang tiba merangkulnya untuk masuk ke lobby hotel.

"sepertinya kau sekarang usah menjadi targetnya Jaehyun." ujarnya yang sedikit berbisik, membawa tubuh mungil Renjun yang sesungguhnya masih lebih tinggi dari wanita di sampingnya, ke sofa yang ada di lobby hotel tersebut.

"park mirae sshi." nada bicara Renjun sedikit melemah, jujur ada rasa canggung dan takut pada wanita yang masih menggelayutkan tangannya di bahu Renjun.

"anak bodoh, kau hanya akan berakhir di buang oleh jaehyun. dia hanya penggila sex yang mencari kepuasan dengan setiap targetnya." tuturnya lagi.

Renjun menatapnya dengan datar, seakan malah berkomentar apapun meski batinnya terus meruntuki ucapan wanita ini.

Be mine  [Jaeren] [DEWASA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang