Merebut Kembali

1.6K 156 11
                                    

"iya eomma, maaf belum bisa pulang. kerjaanku masih cukup banyak... 500jt? oh aku habis membeli sesuatu yang sangat kusukai, tak apa kan?"

Renjun mendengar samar percakapan haechan di telpon saat ia baru saja terbangun. tubuhnya saat ini sudah bisa gerakan dengan sempurna meski masih ada rantai yang mengikatnya.

Haechan kembali hanya membawakan makanan kemarin, lalu pergi hingga larut. dasarnya renjun yang mudah lapar, ia hanya memakan-makanan itu dalam diam dan tertidur saat mengantuk.

"... nee eomma~ saranghae."

Haechan tersenyum saat menoleh, melihat Renjun dengan posisi duduknya memeluk lutut diatas tempat tidur.

"kau sudah bangun? kau mau makan apa?" tuturnya dengan manis, tak lupa memberi kecupan di kening.

"apa saja." ucapnya parau.

"tunggu ya, aku pesankan dulu manisku." lagi-lagi memberi kecupan diakhir kalimatnya.

Renjun menerimanya dengan pasrah, setiap perlakuan yang haechan berikan. meski ia tak banyak bicara, hanya haechan yang sibuk berbincang dan membuat guyonan lucu.

Haechan cukup mengerikan, namun sejauh ini ia tak melukai renjun sedikitpun.

apa kah aku harus seperti ini saja?
di kurung dengan orang yang terlihat begitu menyukaiku?
apa ini akan baik-baik saja?

.

.

.

"Orang tua Renjun memiliki hutang yang cukup banyak karena bangkrutnya perusahaan keluarga Huang. ini data perusahaan lama milik orang tua renjun yang kini sudah di beli oleh Jung Corp. Dan, ini bukti pelunasan hutang itu sekitar 500jt. kami sedang melacak peminjam itu karena lunasnya hutang ini cukup mencurigakan."

Jaehyun terdiam mendengar penjelasan Johnny. matanya menatap lurus kearah lembaran kertas itu di meja namun pikirannya teringat akan percakapan yang tak sengaja ia dengar dari ibu tirinya pagi ini.

'kamu pakai uang 500jt untuk apa sayang?'

"Aku sedikit sulit mencari rekaman cctv di apartemen itu. hampir semua cctv disana rusak. kau tau, apartemen itu ternyata yang meneglola itu adik tirimu. dia sangat bodoh mengelola satu apartemen saj-"

Jaehyun beranjak dari tempatnya, cukup membuat Johnny terkejut.

"Jae kau mau kemana?" tanya Johnny namun tak di gubrisnya. semalam ia memang menginap di rumah orang tuanya karena tuan Jung yang kondisinya sedang tidak sehat, drop parah dan meminta Jaehyun untuk datang.

namun ia, pagi tadi sebelum berangkat ke hotel miliknya, Jaehyun tak sengaja mendengar percakapan ibu dan anaknya melalui telpon. Hal yang ia dengar jelas mengundang rasa curiga besar atas dasar kebetulan yang luar biasa.

"di mana anak itu tinggal?"

"kau apa-apaan Jaehyun, datang tiba-tiba seperti ini dan tanpa sopan satun bertanya."

"Di mana donghyuck sekarang?"

"ada urusan apa dengan anakku?"

Jaehyun menghela napas, mencoba menetralkan pernapasan dan emosinya.

"anakmu sudah berbuat hal gila." sarkas Jaehyun dengan penuh penekanan.

"apa-apaan kau jaehyun! donghyuck masih adikmu, jangan bicara yang tidak-tidak!"

"kau bisa merebut semuanya, tapi sekarang aku tidak akan tinggal diam, terlebih anakmu yang sudah merebut hal yang paling berharga untukku! aku akan merebut semuanya kembali!" ancam Jaehyun yang lalu pergi meninggalkan rumah itu. tanpa tau sosok sang papah yang mendengarnya di balik dinding dengan kursi rodanya.

Be mine  [Jaeren] [DEWASA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang