Donghyuck, anak laki-laki yang baru saja menyandang marga Jung ini terlihat begitu ceria sepanjang perjalanan.
Ia akan pindah ke rumah keluarga barunya, dan hal yang membuatnya semangat adalah ia akan memiliki seorang ayah dan kakak.
matanya berbinar memasuki rumah yang jauh lebih besar dari miliknya dulu. ia tak kehenti membuka mulutnya melihat mewahnya rumah yang akan ia tinggali.
"eomma, kita akan tinggal di rumah besar ini." sang ibu hanya tersenyum dan mengangguk melihat putranya terlihat begitu senang.
donghyuck sedikit melompat turun dari mobil, semakin bersemangat ketika para pelayan menyambut.
"selamat datang," ucap seorang pria bertubuh tinggi kekar di hadapannya.
"annyeonghaseyo, naneun Lee Donghyuck imnida." ucapnya ramah sambil membungkuk pada yang lebih tua. Pria itu tersenyum sambil mengusak rambut donhyuck
"anak pintar, ingat saat kau memperkenalkan diri lagi nanti harus ganti namamu menjadi Jung Donghyuck."
Donghyuck melirik sang ibu dan hanya diberi isyarat senyuman agar Donghyuk patuh. Ia pun mengangguk cepat.
.
.
.
"hyung, kenalin aku jung donghyuck." ucapnya riang pada sosok yang lebih tua darinya. Namun tak dapat respon karena yang di sapa hanya terdiam di sofa kamarnya sambil menonton tv ajang pencari bakat.
"hyung, aku mau main sama hyung ya?" lagi-lagi sosok itu tak merespon, membuat yang lebih muda menghalangi pandangnya dari televisi.
"Jaehyun hyung, ayo main sama hyuck."
Jaehyun yang jengkel mendorong tubuh donghyuck, meski tak begitu keras namun sukses membuat bocah berumur 8th itu limbung dan jatuh menabrak mejanya.
"JAEHYUN!" teriakan itu cukup memekik dari sang ayah saat ia pun terlihat panik melihat kening donghyuck yang terbentur itu berdarah. donghyuk hanya bisa menangis sejadi-jadinya, dan jaehyun pun mendapat tamparan cukup keras dari sang ayah.
"hyuk mau main sama jaehyun hyung." ucapnya sambil terisak lalu di bawa keluar dari kamar putra pertama keluarga jung itu.
Jaehyun mengusap pipinya yang terasa panas, air matanya sudah sulit untuk keluar, ia hanya meremas erat kalung dari ibunya yang diberikan sebagai kado ulang tahunnya dulu.
"eomma, appa memukulku..." gumamnya lemah.
.
.
.
"appa... aku lulus!" ucap donghyuck senang saat memperlihatkan surat kelulusan sekolahnya pada sang ayah. namun ayahnya tak merespon, hanya memandang potret putra pertamanya yang kini kuliah di luar negeri.
"appa rindu Jaehyun, appa akan memintanya pulang setelah lulus dan mengurus semua perusahaan appa yang sedang di kelola eomma mu."
Donghyuk tersenyum pamit, ayahnya yang sering sakit-sakitan tampak tak begitu perduli padanya saat ini. Jaehyun disekolahkan di luar negeri sejak SMA, dan itu adalah saran dari ibu tirinya. namun setelah lulus ia memutuskan meneruskan kuliahnya disana dan tak pulang dengan kurun waktu yang cukup lama.
sejatinya seorang ayah pasti akan rindu akan buah hatinya meski ada donghyuk yang menemaninya saat ini.
"eomma, aku ingin tinggal di rumah lain sambil kuliah." pinta donghyuk saat berbaring di pangkuan ibunya di sofa sambil memainkan ponsel.
"hyuk? kenapa seperti itu sayang?"
"aku sudah dewasa dan ingin lebih mandiri, lagi pula aku juga harus mengejar karirku agar bisa mendaptkan kerjaan yang baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be mine [Jaeren] [DEWASA] ✓
Fanfiction[M] [Romance] Renjun bekerja sebagai penyanyi solo dan namanya sudah mendunia. Sosoknya yang tampak polos dan ceria membuat ia banyak di cintai, namun sosoknya cukup ambisius untuk mendapatkan yang ia mau, bahkan sikapnya dinilai cukup arogan bagi...