Tidak Beres

1.3K 161 23
                                    

Renjun berjalan dengan perlahan sambil memperhatikan sekitar saat menuju mini market yang tak jauh dari apartemennya. meski sudah tak ada lagi wartawan yang datang ke apartemennya namun ia masih harus waspada pada serangan-serangan dari para haters yang ia tak tau kapan munculnya.

Itu sebabnya ia berpakaian dengan sangat tertutup karena saat ini pun belum terlalu malam, bahkan masih terbilang sore. Memang sial, saat ia ingin mandi justru perpengkapan mandinya habis. Doyoung baru bisa datang jam 10 malam nanti. Ia sudah tak tahan ingin mandi.

Ia bergerak dengan cepat mengambil barang-barang yang ia butuhkan lalu membayarnya di kasir. sang kasir sempat memberikan tatapan menelisik pada sosok yang berpakaian tertutup ini, jelas mengundang kecurigaan.

Renjun pun tak mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya. dan bergegas keluar dari mini market. Namun hanya jarak beberapa langkah dari mini market, tubuhnya mematung melihat segorombolan orang yang bertubuh kekar menghadangnya.

"kau pikir dengan menutup seluruh tubuhmu, tak bisa kami kenali? Huang Renjun sshi."

Tubuh Renjun mematung, ia cukup terkejut saat namanya di sebutkan.

"ka-kalian siapa?"

"Jangan banyak bertanya, cepat lunasi hutang-hutangmu!"

Mata Renjun membulat, ini memang sudah lewat sebulan dari pembayaran hutangnya.

"kami sudah ke tempat orang tua mu dan mereka hanya menyerahkan semua padamu. sekarang pilih! lunasi hutangmu sekarang atau ikut kami agar kau bisa kami jual."

"a-aku, aku akan lunasi. tunggu, aku akan masuk dulu ambil uangnya." gugup Renjun.

"jangan bohong, kau pasti ingin melarikan diri! bila kau tak sanggup bayar cepat ikut kami. ada yang ingin membayar tubuhmu dengan harga tinggi."

Renjun kalap saat gerombolan penagih itu menarik tangannya, namun ia tidak mungkin berteriak meminta tolong karena orang-orang pasti akan langsung menyadari keberadaanya.

saat tubuh mungilnya di paksa masuk ke mobil, seseorang tiba-tiba saja datang bersama seekor anjing melayangkan pukulan pada salah satu penagih hutang.

"lepas, bajingan! apa yang ingin kalian lakukan? menculik anak kecil hah!" ucapnya yang lalu di beri kekehan. Anjing yang bersamanya pun ikut ribut menggonggong.

"hey bodoh, kau tak usah ikut campur. kami memang ingin menculiknya tapi orang ini sudah tua bahkan memiliki hutang. kami hanya ingin menjualnya untuk melunasi."

sosok pria itu menatap kearah Renjun yang mungkin sudah menangis saat ini. namun suaranya di redam meski bahunya bergetar. seluruh wajahnya tertutup rapat membuat siapapun tak bisa melihat betapa kalutnya expresi renjun saat ini.

"memang berapa hutangnya? apa senilai dengan harga manusia bagi kalian?"

"hey dungu! apa kau berusaha menjadi pahlawan saat ini. keluarga nya berhutang hingga 1M, dan ia bru melunasi setengahnya. ia sudah hancur sekarang, jadi satu-satunya yang bisa di jual hanya tubuhnya."

"Berapa no rekeningnya? biar aku yang akan melunasi. dan kalian cepat enyah dari sini."

Mata Renjun membulat mendengar pernyataan orang itu.

"ti-tidak, jangan." ucap renjun menghampiri namun masih tidak berani membuka wajahnya. Ia hanya tersenyum dan memberi isyarat 'tak apa' dari wajahnya. para penagih hutang itu dengan senang hati memberikannya, dan pergi setelah membuat surat pelunasan akan hutang Renjun.

"ini." ucapnya memberikan surat pelunasan pada Renjun.

"a-ku janji akan menbayarnya lagi nanti padamu."

Be mine  [Jaeren] [DEWASA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang